Tertarikkah dengan bagaimana keakustikan seperti ada di foto di atas ini? Ini adalah sebuah ruang milik seorang pehobi audio asal Malaysia. WhatHiFi pernah bertemu dengan pemilik ruang ini, dimana dia bersama beberapa rekan pehobi audio Malaysia, jalan jalan ke Semarang, menemui Hendra Yoga dan Yono. Coba amati keakustikan ruangannya. Menarik tentu melihat bagaimana dia mensiasati keakustikan ruangannya.
Setelah bicara akustik dengan Handy Wijaya, di hari Sabtu, 13 Maret 2021, WhatHiFI bersama IHEAC menggelar IHEAC Talks. Tujuannya adalah untuk kembali memperdalam pengetahuan kita akan akustik di ruang audio. Kali ini yang diundang adalah Herwin Gunawan dari perusahaan Alta Integra yang memang bergerak dalam konsultan tata keakustikan ruang.
Kami memandang akustik, kalau di ruang audio, tujuannya hanya satu, yakni bagaimana membuat tampilan sistem jadi terkesan lebih improve. Bukan malah membuat tampilannya melorot, apalagi sampai membuat suaranya jadi terkesan sampah.
Kita tentu setuju dan menganggap akustik adalah bagian dari sistem. Bagian dari mata rantai sistem. Mengapa? Karena dia punya sonic signature yang bisa memaksakan sonic tertentu yang mempengaruhi kesan suara hasil reproduksi . Tetapi dalam hal dia berperan sebagai sistem, ini terbilang unik karena pantangannya beda dengan perangkat di sistem audio. Disini kita perlu memperhatikan akustik adalah untuk bagaimana menaikan ruang dengar kita sehingga sistem ini bisa ngeblend dengan sistem lain menyajikan sebuah panggung yang musical.
Maka kita akan bicara tentang hal hal, yakni berupa tips dan larangan.
- Tips : yakni seperti bagaimana cara Penempatan speaker
* Menyerap atau mendifuser pantulan di dinding sisi dan lantai (misalnya lantai dikasi karpet antara posisi sweet spot dan speaker. Mentreatmen dinding samping antara speaker dengan posisi dengar dengan memakai ahan penerap atau pemantul.
* atur posisi duduk sedemikian rupa hingga anda dapatkan keseimbangan frekuensi bawah yang terbaik. Larangan itu berupa:
- Larangan (do and don’t). Larangan ini seperti misalnya :
- Hiindari permukaan parallel yang tak ditreatmen sama sekali (karena akan menyebabkan flutter echo).
- Jauhkan objek yang sifatnya memantul, jauh jauh dari speaker. (misalnya rak perangkat, power amp, futrniture dan benda yang secara akustik sifatnya memantul). Karena akan menurunkan imaging dan soundstaging (jika boleh, taruhlah benda ini di belakang speaker)
- Jangan duduk membelakangi/sangat dekat dinding belakang, kecuali anda pingin tampilan basss yang heavy.
Kami tadinya berharap, bung Herwin akan berbicara tentang tips dan aneka hal yang sebaiknya tidak dilakukan dalam menata keakustikan ruang audi. Ternyata Herwin lebih banyak berbicara tentang bagaimana memprediksi akustik ruangan yang ingin kita buat, agar nantinya jangan sampai terjadi ruangan itu kita rombak karna ternyata tidak memenuhi selera kita/pemilik ruangan.
Bung Herwin jua bicara tentang prediksi yang penting dalam membuat sebuah akustik ruang. Erwin mencontohkan sebuah ruangan kliennya dimana disitu dia memasangkan sebuah pola akustik fleksibel, yang panelnya bisa digerakkan, jadi ruang ini bisa tertutup atau terbuka.
Herwin juga menyinggung tentang banyak istilah ruangan seperti room mode, mode, yang menyangkut gelombang yang polanya berbeda saat memantul. Dia bicara tentang bagaimana reverb time dalam ruangan dimana ada beberapa pilihan angka koefisien reverb time, yang dipilih sesuai dengan preferensi penikmat atau pemilik ruangan terkait dengan proyek.
Di ajang ini, juga ada ajang tanya jawab, seperti pertanyaan dari peserta dengan id Harjxg. Dia menanyakan tentang genre terkait penyesuaian (adjust) reverb time. Ternyata reverb time bisa disetel dan disesuaikan dengan selera pemilik ruang. Ada beberapa metoda. Misalnya akustiknya bisa dibuat jadi 2 fungsi atau digeser-geser, atau ditambah-dikurangi.Ada tiga parameter akustik yang menurut Herwin penting, yakni kebisingan, tonal dan tempo (seperti reverb time dan delay).