whathifi.id – Icthus School, sebuah sekolah berskala internasional yang berada di kawasan jalan Surya Mandala Jakarta Barat baru saja memiliki sebuah auditorium untuk kegiatan belajar mengajar atau art performance serta pemutaran film dan lain lain.
Untuk pengerjaan austik interior, audio, multimedia, kamera, panel LED, artistektural lighting, set lighting, elektrikal dan ac -semuanya dikerjakan oleh PT Esa Sinergi Selaras Indonesia (ESSI). Ruang ini mengedepankan sisi efiisiensi termasuk dalam memakai sound system. Disini hanya memakai sepasang speaker berwoofer 12 inci dan sebuah subwoofer 18 inci.
Ruang ini memakai dua speaker bermerk MAG Z 320 dari KC Sound. Ini adalah speaker 12 inch, 2 way, bisa main kencang hingga di 131 dB. Menggunakan subwoofer aktif Yamaha, DXS 18. Amplifiernya menggunakan Omnitronix XPA 2700, berkekuatan 2 x 1350 watt di 4 Ohm. Ini adalah amplifier asal Jerman.
“Dari spesifikasi speaker yang dibutuhkan, kami lalu mencari, dan akhirnya menjatuhkan pilihan pada speaker MAG ini”kata Handy Wijaya dari PT ESSI.
Bagaimana Handy yakin bahwa speaker sebesar ini dengan spesifikasi sebesar ini bisa cukup untuk ruangan auditorium sebesar ini?
Tentu saja sebelumnya dia melakukan penghitungan. Sebelum memilih sound system seperti apa yang pas, dilakukan penghitungan dahulu, misalnya berapa jumlah sound system yang diperlukan, dengan posisi yang pas dimana. Seminimal mungkin, apakah bisa dengan dua unit speaker saja? Dari sejak awal memang inginnya mengejar target minimal yakni dua speaker dan satu subwoofer saja.
“Tujuan mengejar efisiensi memang bukan berarti lalu berapa saja speaker yang penting besarnya 12 inci, bisa masuk, atau sudah pasti bisa mengkaver semuanya dengan rata. Jadi ruangan ini kita treatmen keakustikannya dahulu untuk mencapai aneka parameter yang kita inginkan. Lalu kita tentukan titik speaker yang seminimal mungkin jumlahnya yakni 2 unit. Posisinya juga dimana. Dari sinilah kita bisa mendapatkan spesifikasi speaker yang dibutuhkan”tambah Handy Wijaya dari PT ESSI.
Dari spesifikasi speaker yang dibutuhkan, ESSI lalu mencari, dan akhirnya menjatuhkan pilihan pada speaker MAG ini.
Saat kunjungan, kami bertemu juga dengan Felicia Irene, seorang pemain sekaligus pengajar sebuah sekolah musik di Sunter. Irene sempat memainkan satu lagu singkat berjudul Milonga Para Amar dengan harpiscle (harpa kecil)nya. Videonya bisa anda lihat di video diatas.
Dari testimoni Irene setelah memainkan musik, menurutnya bermain disini feel mainnya dapat. Harpanya malah terdengar bagus sekali. Ini tentu merupakan efek dari bermain musik di sebuah ruang akustik yang ideal atau benar, maka suara aslinya bisa terdengar dengan mudah. ‘Jika harpiscle saja sudah bagus, maka artinya harpa besar tentu keren”katanya.
Inilah kunjungan kami ke Ichthus West yang memang merupakan ruang auditorium baru yang dimiliki Ichthus School, Jakarta Barat.