Tanya:
Ferry Effendi : Break In Speaker / Perangkat audio apakah hanya untuk kondisi baru, atau juga buat perangkat yang sudah lama tidak dipakai ? Saya suka mengalami, speaker yang tidak dipakai lebih dari 2-3 minggu, suaranya jadi kaku dan tak enak di kuping. Apa mungkin juga telinga saya yang perlu Break in juga/ adaptasi lagi ke perangkat speaker / amplifier dan lain-lainnya?
(obrolan ringan di Whatsapp)
Komentar :
Gatot : kalau menurut saya bisa kedua duanya. Kadang saat saya main kerumah orang, sebelum menyajikan lagu dari sistemnya, pemilik sistem ini menghidupkan dahulu sistemnya tetapi tidak dia dengarkan. Saat saya tiba pun, dia mengajak ngobrol ringan. Setelah dirasa siap, baru dia putar dan kita dengar bareng. Bukan hanya speaker, tetapi biar ampli tabungnya juga cukup pemanasan katanya. Dan memang sering saya dapati, speaker atau ampli kalau belum break in suaranya kaku, kurang lepas. Pertanyaan menariknya memang, kenapa jadi kaku jika tidak digunakan.
Russel : Yes… Semua peralatan perlu di break in, penyebabnya banyak. Jika di komponen eletronik yang paling bermasalah ya kapasitor dimana semua peralatan pasti ada termasuk speaker (di x-overnya). Gegitu juga resistor dan lain lain. Begitu juga di karet, perkabelan dll. Maka kalau boleh saran, kalau sudah punya alat mesti dibunyiin terus, jika bisa tiap hari, even kalo kita nggak sempet, ya nyalain paling tidak 1 album CD. Jika tak sempat dengar, biarkan saja sistem berbunyi.Dengan catatan, ini kalau mau peralatannya stabil terus ya kondisinya. Kenapa jadi kaku, Karena tidak ada elektron yg bergerak.
Agung : tentang break in, jadi ada satu faktor penting yang jarang dibahas, yaitu maintenance… kadang kala saya lihat ada speaker yang surroundnya keropos atau konusnya retak-retak, atau kalau amplifier tombol putar volume sudah gak sensitif. mungkin bisa menjadi bahan ulasan di zoom kedepannya, saya kira ini penting.
(Image credit : Klipsch)