kontak

DTS:X dan DTS:X Pro, dua nama yang berbeda walaupun sama sama dibuat oleh satu produsen yang sama. Apa beda keduanya? Artikel  yang terus bersambung di bawah ini mencoba menerangkan dengan singkat apa beda kedua teknologi ini. Di sisi lain, penulis (dari Trinnov Audio) berharap ada pencerahan sedikit banyak untuk anda kian mengerti tentang soundtrack imersifnya DTS.

SUARA IMERSIF DALAM SEBUAH RUANG

Immersive Sound diakui banyak orang sebagai sebuah evolusi dalam perkembangan teknologi audio multichannel sejak orang pertama kali dahulu mengenal yang namanya  Dolby Surround. Teknologi ini terus mengalami perkembangan dan kemajuan. Dan kemajuan yang tercatat paling sensasional adalah ketika lahir yang namanya konsep  channel ketinggian (height channel) untuk mereproduksi suara yang mengambil lokasi diatas kepala kita.  Adalah Auro Technologies yang disebut-sebut sebagai perusahaan pertama yang mengenalkan height speaker di sinema komersil pada tahun 2010 lalu. Auro 3D ini melahirkan channel berbasiskan format 11.1 dan 13.1.

Di tahun 2012, Dolby Laboratories dan DTS mengenalkan solusi audio imersif mereka : Dolby atmos dan DTS:X untuk digunakan di sebuah  sinema komersial. Kedua format ini berbeda dengan Auro 3D, khususnya dalam hal audio object yang mereka terapkan.

Mixing stage Dolby Atmos dilengkapi sistem dari Meyer Sound. DTS:X adalah format berbasiskan objek                         (foto: Trinnov.com)

DTS:X secara teknis lebih condong mirip dengan  Dolby Atmos ketimbang dengan Auro-3D  karena DTS:X ini memasukkan obyek suara(sound object). Berbeda dengan format berbasis channel (5.1, 7.1 dan Auro-3D), format berbasis objek ini dalam playbacknya dikatakan tinggi ‘scalable’nya.  Yang dimaksud  dengan istilah “objek” audio disini  adalah elemen audio dengan metadata yang terkait dengannya dan sanggup mendefinisikan bagaimana dia dirender di sebuah lingkungan/area dengar.

Suara tidak lagi terbatas pada lokasi tertentu di dalam campuran/mix(speaker Kiri, misalnya). Disini, pembuat konten dapat menetapkan audio tertentu sebagai sebuah objek yang kemudian dimanipulasi di area/space tertentu, lalu akan dikodekan ke sebuah bitstream DTS atau Dolby, untuk nantinya bisa direpro atau dikreasikan ulang secara akurat di sistem home theatre dari pemilik sistem, dengan menggunakan setting speaker tertentu.

Beberapa elemen audio dimasukkan ke dalam soundtrack film untuk nantinya direproduksi dalam tiga dimensi di sekitar penonton. Saat menjadi obyek, audio ini direproduksi oleh speaker speaker berbeda tanpa mengubah tujuan keartistikannya.

Kemampuan untuk memodulasi sejumlah speaker untuk mereproduksi sebuah soundtrack ini kemudian  di-mix dengan objek objek lainnya demi menyajikan tingkat fleksibilitas yang tinggi.  Konfigurasi speaker lalu diset sedemikian rupa, dengan beradaptasi terhadap ukuran ruangan dan area duduk, demi menawarkan resolusi spatial yang lebih tinggi. Selain itu, yang lebih penting adalah untuk lebih memudahkan melokalisasi objek objek bergerak di sekitar area duduk.

Laboratorium DTS di Calabasas, menampilkan sebuah layout speaker DTS:X

Sejarah DTS:X di  HOME CINEMA

DTS:X diperkenalkan pertama di bioskop komersial pada tahun 2012. Teknologi audio berbasis objek MDA (Multi Dimensional Audio) ini merupakan sebuah bentuk  yang menjadi fondasi awal dari theatre versinya DTS:X.

Sejak 2014, Trinnov berkolaborasi erat dengan tim teknik dari DTS. Kolaborasi inilah yang memungkinkan Trinnov mampu menjadi yag pertama membuat produk yang memiliki kemampuan DTS:X dalam produk konsumernya.

Kolaborasi ini juga membuahkan hasil yang kemudian didemonstrasikan ke public untuk pertama kalinya pada saat digelarnya pameran akbar CES 2015, dimana saat itu demonya   menggunakan Prosesor Altitude32.

Dalam versi produk pertamanya yang untuk consumer,  DTS:X mendukung maksimal 12 channel terpisah secara simultan. Saat DTS kemudian mengembangkan teknologi ini, mereka merancangnya sedemikian rupa sehingga secara teoritis tidak ada batasan jumlah channel atau objek yang dapat didukung. Namun, kenyataannya di lapangan,  ada batasan fisik dalam banyak hal( seperti daya pemrosesan, memori, kerumitan pengujian konfigurasi speaker dalam jumlah tak terbatas, dan lain lain.). Ini artinya, di tata letaknya, jumlah channel  yang didukung dibatasi hingga maksimum 7.1.4 channel.

Sejak awal memang, Altitude32 lalu Altitude 16, mendukung  banyak posisi speaker tertentu di range total yang 12 channel ini. DTS:X tersedia untuk semua pemakai prosesor Altitude ini melalui update(pembaruan) firmware sederhana yang dikirimkan secara gratis.

Sebuah layout umum speaker berkonfigurasi 7.1.4 DTS:X (kiri) vs layout DTS:X Pro yang baru (kanan)

Panduan praktis layout speaker  – DTS:X PRO

Format Immersive Sound segera menciptakan sebuah keingintahuan sekaligus tantangan baru bagi para penggemar home cinema. Memang Auro Technologies, Dolby Laboratories dan DTS merekomendasikan penempatan speaker yang berbeda-beda yang tujuannya demi mendapatkan efek dengar yang optimal.

Mari kita lihat sebuah pola posisi speaker lengkap yang direkomendasikan oleh DTS:X Pro.

DTS:X bisa menempatkan hingga 30 posisi speaker dengan 4 lapisan speaker yang berbeda, yakni :

*Speaker bawah di bawah layar

*Speaker lantai (channel depan, sisi, dan  belakang)

* Speaker tinggi(height speaker) antara layer bawah dan layer atas.

* Speaker atas

Masalahnya adalah, seberapa kompatibel format ini dengan Dolby Atmos atau Auro-3D, dan bagaimana orang harus menempatkan speaker mereka?

Disini, Trinnov tercatat sebagai salah satu produsen pertama yang mendukung semua format audio yang imersif. Rupanya, para engineering dari Trinnov ini mendapatkan pengalaman berharga  saat bermain dengan sistem besar dan berbagai format, bahkan bisa dikatakan pengalamannya lebih luas ketimbang apa yang didapat tim merk lain. Pada tahun 2017, Trinnov pernah merilis panduan penempatan speaker komprehensif yang direkomendasikan untuk menyatukan tata letak ini.

Rekomendasi ini sangat dihargai di industri. Bahkan, sekarang menjadi bagian dari praktik yang direkomendasikan CEDIA CEB22 untuk desain Home Theater Suara Immersive.

Layout speaker full DTS:X

Bagian III

BAGAIMANA MEMAINKAN KONTEN DTS:X ?

Sisi lain dari layout DTSX Pro

Informasi spesifik DTS:X tertera di atas codec DTS-HD Master Audio. DTS-HD Master Audio ini sudah didukung oleh pemutar Blu-Ray dan HD Blu-Ray standar. Oleh karena itu, satu-satunya persyaratan untuk dapat memutar konten DTS:X native adalah menggunakan perangkat penerima atau prosesor yang mendukung DTS:X. Perangkat ini akan memecahkan kode dan merender semua informasi yang ada di soundtrack DTS:X.

Maka bisa dikatakan,  perangkat yang mendukung DTS:X tidak semuanya sama. Kemampuannya harus dipertimbangkan dan sesuai dengan konfigurasi speaker Anda, yakni sebagai berikut.

*Pastikan AV Processor atau AV Receiver ini mampu mendekode beberapa keluaran(ketimbang dengan pola matrix) dari channel terpisah dengan baik. Ini akan membantu memaksimalkan manfaat dari format ini.

*Selain jumlah saluran terpisah(discrete) murni, pastikan semua speaker didukung sesuai posisinya masing masing. Jika anda tidak melakukannya akan membahayakan kualitas pemutaran dan presisi spatial sistem Anda.

DARI KOMERSIAL KE HOME CINEMA

Seperti telah dijelaskan pada bagian pendahuluan, DTS:X dan DTS:X Pro memiliki dasar yang sama. Faktanya, DTS:X Pro secara teknis bukanlah format, melainkan versi DTS:X yang tidak terkunci untuk bisa digunakan di dalam rumah. Praktis, Prosesor AV berkemampuan DTS:X Pro dapat memutar lebih dari 12 saluran terpisah (discrete channel)  yang semula diizinkan untuk DTS:X. Dengan kata lain, DTS:X Pro menghadirkan kemampuan versi komersial DTS:X ke teater pribadi Anda.

Inilah rupanya manfaat paling nyata di lingkungan rumah, dimana kita melakukan  adalah penambahan saluran lebar (wide channel) dan saluran ekstra tinggi (extra height channel). Anda dapat memasang speaker ekstra ini dengan memakai prosesor yang berkemampuan DTS:X. Namun, Anda tidak akan mendapatkan konten unik yang berasal dari semua speaker. Di sinilah DTS:X Pro hadir dan menampilkan  perbedaan besar.

Memang, kita bisa lebih mendapatkan pengalaman menikmati kesan immersif suara yang mendalam  dengan memakai speaker ekstra. Tetapi saluran ekstra ini sangat disarankan ada bila ruang home cinema anda memiliki lebih dari satu baris kursi.

DTS:X Pro disebut sebut sebagai ‘object renderer’

Jika Anda bertanya-tanya berapa banyak speaker yang Anda butuhkan di bioskop rumah Anda, maka kami menyarankan anda untuk membaca artikel panjang ini.

BAGAIMANA DTS:X MELAKUKAN TUGAS MERENDER?

Soundtrack Dolby Atmos dan DTS:X membawa dua jenis informasi:

  • ‘bed channels’ yang dimainkan melalui 9 channel utama, di keseluruhan film
  • Objek yang diputar melalui semua saluran dengan resolusi spasial tinggi yang secara presisi melokalisir titik titik audio yang disertakan dalam desain suara.

Penyaji DTS:X Pro akan memutar ulang objek di semua speaker di sistem Anda. DTS:X Pro juga akan meng’upmix’  saluran ‘bed channel’ tadi dengan mesin upmix Neural:X hingga ke  30 speaker yang berbeda. Konsep ini  cukup unik dan  akan memaksimalkan penggunaan speaker Anda, dimana secara dramatis akan meningkatkan pengalaman imersif di sepanjang film.

Software DTS Master Audio Suite

 

KEUNGGULAN UTAMA  DTS:X PRO

DTS: X Pro memiliki beberapa kelebihan utama, seperti berikut.

  • Memiliki Immersive Sound yang terbaik: menawarkan cara yang sangat bagus untuk merender objek dan saluran upmix di seluruh sistem loudspeaker besar
  • Dia menawarkan sebuah pengalaman yang lebih konsisten: dapat memastikan pemutaran optimal terlepas dari jumlah speaker yang ada di ruangan Anda. Teknologi ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan pemutaran yang bisa konsisten di seluruh area tempat duduk yang lebih luas
  • Immersive Audio untuk mengisi semua pustaka Anda: Anda dapat menikmati seluruh pustaka dengan audio yang imersif. Ini berkat upmixer Neural:X.

(Ditranslasi dari artikel aslinya dari Trinnov Audio di website www.trinnov.com  : what is the difference between DTS:X and DTS:X Pro?)


 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here