
Jam 10 hari ini (06-02-2021) bung Kenneth Lim akan berbagi pengetahuannya tentang kabel di acara IHEAC Talks, kerjasama IHEAC (Indonesia High End Audio) dengan majalah What HiFi? Indonesia. Bahasan ini tentu menarik karena seperti kita ketahui, masih banyak pehobi yang tak terlalu memperhitungkan kualitas kabel, padahal kabel juga punya peran penting seperti halnya perangkat lain.

Bagi anda yang kebetulan membaca artikel ini, bolehlah join via zoom dengan mengklik https://us02web.zoom.us/j/85664252856?pwd=dXdybFhDTy9oNzRuUWY4WUIrKzkvdz09
Bung Kenneth sendiri pernah menggelar presentasinya tentang kabel audio, saat pameran IHEAC Show di tahun 2019 kemarin, dan cukup banyak menyita animo pengunjung, walau ruangannya terbatas. Di akhir seminarnya, dia memberitahu langsung cara membuat kabel sendiri, dimana beberapa pesertanya sudah mempersiapkan bahan dari rumah.
Apa yang menarik dari kabel itu sendiri?
Tentu saja menarik. Banyak hal bisa dibahas dan didiskusikan. Kabel kini bisa dijadikan alat untuk mentweaking sistem. Bisa jadi komponen yang lebih murah untuk kita mengoptimalkan sistem seperti yang kita mau, ketimbang ganti alat, bahkan ganti sistem. Ini artinya, jika kita dapati sistem kita sudah kita toe in, setting dan diolah alih dengan banyak cara, tetapi tetap kurang bikin puas, ganti saja kabelnya dahulu. Siapa tahu bisa.

Yah betul. Kabel memungkinkan komponen sistem tampil dengan tampilannya yang terbaik. Potensi sistem atau alat bisa terbangkitkan dengan kabel yang sesuai. Tetapi perlu berhati hati saja, karna ada saja kabel yang bila kurang pas malah membuat sistem bersuara buruk.
Bagaimana kabel yang ideal itu? Nanti tentu bisa kita tanyakan ke bung Kenneth yang memang pembuat kabel bermerk Kenkraft ini. Tetapi banyak orang yang mengatakan, kabel ideal itu adalah yang netral. Mereka bilang, yang “impose no sonic signature”. Tetapi di pasar kini kabel kabel punya kecenderungan membawa karakter tertentu. Ada yang sifatnya forward sounding, mellow sound, punya karakter tight, dan lain lain.
Seorang Robert Harley, dalam salah satu artikelnya pernah mengatakan bahwa kabel ideal itu tidak mengoreksi fundamental musical atau electrical incompatibilities.
Nah, nanti kita obrolkan ya hal ini. Kita juga akan bicara tentang bagaiman sebuah kabel itu dibuat, juga bagaiana konstruksinya (kan ada bagian bagiannya seperti konduktor sinyal, bagian dielektrik dan termination). Jadi, bahan apa yang ideal, misalnya untuk konduktornya?

Yang menarik lain tentu, bagiamana jika sistem kita suaranya terlalu harsh atau analitik? Pilih kabelnya yang seperti apa ya? Jika bassnya gemuk, overpower, kabelnya yang pas seperti apa? Atau mungkin di midrange kok kurang lepas ya?
Pertanyaan lain, bagiamana kita membagi porsi uang belanja kita untuk kabel kabel di sistem audio kita? Mana yang paling penting? Kabel power atau speaker?
Nah… ikut saja yuk