whathifi.id – Membayangkan sebuah speaker single driver, kami sempat membayangkan sebuah speaker dengan desain seperti transmission line, atau sebuah speaker open baffle dan lain lain speaker yang memang hanya memiliki satu driver. Dengan satu driver saja, apalagi bila driver itu kecil, seperti yang kami jumpai di rumah Rudy Gunawan, Yogyakarta yang hanya memakai woofer 4 inci, apa yang bisa kita harapkan untuk kita dengar dan nikmati?
Inilah yang membuat kami tertarik mengobroli spaeaker single driver dengan Rudy Gunawan di awal Juli 2022, dimana kami kebetula juga tengah berjalan jalan di Yogyakarta.
Singe driver itu unik di satu sisi, dimana dengan hanya satu driver, dia bisa mengurus semua frekuensi, dari bawah, tengah dan atas. Tetapi justru disitu ternyata letak keistimewaannya, seperti diungkap Rudy di video pertama obrolan kami di bawah ini.
Demikian menurut Rudy. Dia berpendapat bahwa di sebuah speaker single driver, dikatakan “barangnya utuh disajikan oleh satu mulut” Ini berarti suaranya koheren. Tak ada salah fasa. Lalaupun ada fase gerak, dia hanyamain di range 45 derajat. Maka kehandlenya sudah pasti utuh. Tampilannya utuh dan tak terpotong potong, menurut Rudy.
Rudy sempat mengatakan bahwa untuk sebuah speaker multirdriver, suara yang keluar dari driver tweeter dan woofer belum tentu bisa menyambung jadi satu saat didengar. Ini berbeda dengan single driver yang menurutnya benar-benar menyatu.
“Ini bisa kita ingat seperti ketika Tannoy dan Kef membuat sebuah speaker yang harapannya kea rah point source. Single driver itu koherensinya bagus.”kata Rudy
Bagaimana untuk mid? Menurutnya, istimewa. Bicara 2 way, menurutnya kita memotong frekuensi main dimana disitu telinga kita sensitif. Di multidriver kadang ada salah fase, dan mennyambungnya tak bisa sebagus single. Di area mid ini, dihandle utuh oleh single driver.
Mari kita saksikan video kedua dari obrolan ini.
Di video kedua di atas kami ngobrol tentang fisik speaker single drive yang dibuat Rudy. Speaker yang didemokan ini sendiri belum selesai, tetapi sudah bisa memperlihatkan bagaimana pandangan Rudy akan sebuah single driver speaker yang baik itu.
Kita bicara tentang dua komponen yang disebut Rudy paling vital dalam sebuah speaker, yakni driver dan kabinet. Rudy telah melakukan serangkaian pengembangan di driver untuk bagaimana misalnya agar bass bisa lebih bobot, juga agar Fs-nya turun dan lain lain.
Jika driver bagus, tetapi kabinetnya tidak mapan, performa suara tentu akan kurang bagus. Maka dia sempurnakan kabinet ini.
Rudy juga menerangkan tentang bahan yang digunakan dalam kabinetnya. Terlihat bagian belakang kabinetnya ada yang dibuat berlubang-lubang(seperti kami perlihatkan di kamera). Akhirnya dia menyebut speaker single driver ini sebagai speaker aperiodic transmision line.
Obrolan menarik ini pun berlanjut di video ketiga seperti di bawah ini.
Di video ketiga ini, kami bicara lebih kepada spesifikasi sebuah speaker single driver. Dikatakan Rudy, untuk sebuah speaker 4 inch dia merekomendasikan 15 watt ke atas.jika di bawah itu dikhawatirka n saat kita kencangkan volume, suara akan kian sember. Inilah yang menurut Rudi menjadi hukum alamnya, dimana makin kecil driver, kemampuan untuk menggerakkan udaranya kian kecil, sensitivitasnya pun kian rendah jika dibandingkan dengan yang driver 8 inci.
Jika yang 8 inch, sensitivitasnya bisa mencapai 95 dB, driver kecil ini paling ada di angka 88. Jika di drive dengan amplifier 5 Watt bagaimana?
“ Ini dengan (ampli) yang 5 – 8 Watt, dengan SPL yang kita inginkan (di tingkat tertentu) masih bisa”kata Rudy.
Inilah obrolan yang juga kai ungkap melalui tiga video tentang apa yang bisa kita harapkan untuk kita dapat dari sebuah single driver speaker itu.