Ingin tahu seberapa bagus sistem audio anda dalam memainkan treble, seperti di sisi kecepatan, attack, decay extension dan lain lainnya? Pakai saja salah satu dari 10 album di bawah ini. Tiap album yang akan kami tengahkan disini, masing masing bisa anda gunakan khususnya untuk satu dua hal, misalnya untuk kecepatan, dan lain lain. Artikel di bawah ini akan terus kami update mulai dari 3 album hingga album ke 10. Semoga bisa bermanfaat untuk melihat ketangguhan sistem audio anda.
Album pertama, Laurie Anderson – Born, Never Asked
Untuk menguji kecepatan
Meskipun dia selalu digambarkan sebagai seniman avant-garde, Laurie Anderson awalnya di latihannya banyak berfokus pada seni pahat dan biola. Akan tetapi dia juga mendalami seni pertunjukan.
Terlepas dari tepuk tangan yang luas, pukulan balok kayu, dan serangan marimba (yang semuanya harus terjadi dengan kecepatan dan kontrol, dan dalam ruang yang berbeda), ini adalah salah satu inovasi unik Anderson yang membuat Born, Never Asked menjadi sangat tangguh. Album ini bisa anda pakai sebagai alat uji kesigapan respons frekuensi tinggi sistem anda. Biolanya yang cepat dan terasa tajam. Dia bisa mengungkapkan bagaimana kecepatan treble sistem Anda secara menyeluruh.
Album kedua, Samuel Barber – Piano Concerto op38 (1. Allegro Appassionato)
Untuk mengetes decay sistem
Dalam beberapa hal, Keith Jarrett adalah pianis yang punya jiwa perfeksionis khususnya ketika bergulat dalam Piano Concerto op38 milik Samuel Barber. Pola permainannya bisa saja mudah berubah – dan sesekali nyaring tetapi bisa saja kemudian beralih ke sangat halus. Inilah ciri khas permainannya diatas karya Samuel ini. Selama 12 menit anda akan disuguhi sebuah permainan yang penuh dengan gejolak untuk bisa ditampilkan sistem Anda dengan baik. Sistem anda harus bisa menunjukkan kecakapannya memainkan nada secara lincah, dan sanggup mendeskripsikan peluruhan sinyal frekuensi tinggi, termasuk bila ada yang berlebihan atau meledak-ledak dari bagian rekaman tersebut.
Dinamisme permainan Jarrett (terutama di register atas) cukup bisa menguji sistem dengan sendirinya. Amati bagaimana reproduksi treble dari bagian string yang seakan marah, bunyi kuningan yang menggelegar, atau perkusi yang eksplosif.
Album ketiga, John Cage – Quartet 1 (Moderate)
Menguji extension dari sistem
Nama John Cage erat konotasinya dengan komposisi musik tahun 1952, 4’33 “, yang dimainkan tanpa adanya suara yang disengaja dibuat. Jadi spontanitas saja. Prestasinya sebagai komposer dan ahli teori avant-garde yang tak kenal takut ini memang justru membuatnya banyak berkarya.
Beberapa gagasannya yang lebih mendasar tentang musik ‘tak menentu’ dan aleatorik ditunjukkan dalam Kuartet 1 (Moderate) ini. Rekaman ini bisa anda jadikan sebagai alat anda melihat sejauh mana ekstension frekuensi tinggi yang sanggup dimainkan sistem Anda. Rekaman ini ini berguna sekaligus menantang. Berbagai efek suara juga bisa anda amati, mulai dari pukulan perkusi, dentingan dan lain lain. Rekaman ini tidak hanya menguji kemampuan set-up Anda untuk mencapai batas pendengaran manusia, tetapi juga kemampuan pendengaran Anda untuk mentolerir pengulangan yang tidak dapat diprediksi selama lima menit setiap kali.
Album Keempat
Miles Davis – Concierto de Aranjeuz (Adagio)
Untuk menguji attack
Saat Sketches of Spain dirilis pada tahun 1960, Miles Davis sedang dalam proses membangun dirinya sebagai seorang musisi yang tak ketahuan asal usulnya. Penampilan (dan aransemen Gil Evans, yang tidak dapat diremehkan) dari Concierto de Aranjeuz karya Joaquín Rodrigo ini memadukan gaya jazz dan klasik Eropa .
Davis menegaskan bahwa melodi di Concierto de Aranjeuz begitu kuat, dan menurutnya – semakin lembut dia memainkannya, semakin kuat lagu itu. Menurutnya, momen-momen rekaman ini banyak yang dapat digunakan untuk menilai seberapa bagus sistem mampu memainkan dengan kontrol yang baik khususnya di frekuensi tinggi. Amatilah antara flugelhorn, terompet, perkusi dari semua yang dimainkan. Juga bagaimana anda bisa menangkap komunikasi yang dijalin oleh para musisi disini. Anda diminta bisa mendapatkannya. Jika tidak bisa, momen yang seharusnya mendebarkan dengan serangan treble mereka akan terdengar lebih seperti kotak rebana biasa.
Album Kelima
Faust – The Sad Skinhead
Menguji smooth-nya reproduksi lagu
Faust IV tahun 1973 adalah rilisan terakhir band legendaris / terkenal itu selama lebih dari 20 tahun. Album ini dikatakan merupakan yang paling menantang walau kemudian banyak para penggemar mencemooh The Sad Skinhead dengan menilai lagu ini sebagai lagu konvensional dan “menyedihkan yang menyedihkan”.
Tetapi bagi kami lain lagi. Lagu ini bermanfaat. Dia bisa digunakan untuk menilai memeriksa ketepatan set up demi menghasilkan kelancaran aliran frekuensi tinggi. Amati saja teriakan, kocokan,elemen perkusi, lengkingan gitar dan input keyboard sekilas, frasa marimba primitif dan lain lain.
…Bersambung.
(sumber:whathifi.com)