Proyektor SIM2 berhasil memikat Tasindo Audio ketika tiga tahun lalu importir ini melakukan survey mana proyektor 4K yang menghasilkan gambar maksimal dan paling akurat. Setelah membanding-bandingkan, SIM 2 diyakini Tasindo lebih punya warna-warna yang mendekati sempurna. Ini kian menarik manakala melihat bahwa SIM2 lebih banyak memakai teknologi bola lampu untuk proyektor 4K-nya ketimbang laser. Rupanya ada alasannya. Bola lampu diyakini lebih baik dalam mendapatkan skin tone yang bagus. Kedua, fosfor di laser, seiring pemakaiannya, akan habis dan tak bisa diganti. Sayangnya, ini sangat jarang diketahui pemilik proyektor laser.
Dual Nero 4S dari SIM2 ini memadukan dua model Nero 4S. Dari 6000 lumen di satu unitnya, saat berpadu, lumennya menjadi 10.000 lumen. Konsep menyatukan dua proyektor ini sendiri banyak diterapkan di banyak gedung theatre terkenal seperti Dolby Cinema, demi mendapatkan dinamika gambar yang lebih bagus dan warna warna lebih akurat. Memang untuk menyatukan dan menyettingnya bukan pekerjaan mudah, tetapi saat bisa mendapatkannya, otomatis gambar jauh lebih hidup.
Dual projection system ini berbasis kepada chip murni 4K 0.67” UHD DLP terbaru Texas Instruments yang memang didesain demi mendapatkan tingkat dinamika gambar maksimal untuk sebuah gambar HDR. Dia didukung lensa murni kaca untuk mendapatkan resolusi 93 garis per milimeter demi menghasilkan clarity yang maksimal di layar.
Dengan menampilkan dua proyektor berteknologi DLP yang telah dituning khusus dengan presisi tinggi ini maka fleksibilitasnya unik, dengan power zoomnya jadi 2x dan lens shift-nya jadi super lebar. Maka dia bisa digunakan untuk banyak aplikasi home theatre dengan layar super besar sekalipun.
Menariknya lagi, Dual Nero 4S UHD HDR ini tidak hanya mampu bermain HDR(yang menerima sinyal encoding HDR melalui HDMI 2.0a, HDCP 2.2), tetapi juga mampu menampilkan serangkaian fitur lengkap yang diperlukan untuk menampilkan gambar HDR. Juga metadata dan mode kalibrasi yang lebih maju lagi dengan metoda 4 preset untuk secara otomatis menyesuaikan ukuran layar. Metadata ini mampu memberi informasi tentang karakter dari gambar yang tengah ditampilkan (misalnya peak luminance-nya, juga gamut warna dan lain lain), sedangkan Dual Nero 4S ini secara otomatis mendeteksi sekaligus beralih ke mode HDR.
HDR
Ini adalah proyektor HDR 10 yang dilengkapi juga dengan 4 setting HDR yang bisa dikalibrasi agar bisa sesuai dengan ukuran layar yang anda pakai (apakah 100in, 120in, 140in, 160in atau lebih).
Di jalur koneksi, satu unit Nero 4S punya tiga HDMI. Ini cukup menarik karena rata-rata kini proyektor 4K punya dua koneksi HDMI, meskipun hanya ada satu HDMI (HDMI 2) yang sudah v2.0 dan mampu menangani sinyal 4K dan HDR. Ada output HDMI yang menyediakan loopthrough dari input HDMI 3, juga ada DisplayPort.
Koneksi lainnya adalah dua trigger 12V(untuk menggerakkan layar bermotor), input D-Sub VGA/komponen, port Ethernet, port remote berkabel, port service USB, dan soket kontrol RS-232C. Ada fasilitas untuk menyetting pergeseran gambar horisontal dan vertikal untuk membuat proyektor ini fleksibel, yakni dengan Allen key yang dimasukkan ke dalam lubang di bagian depan proyektor.
Terampil di permainan warna
Kami putar film 4K Blu-ray Ultra HD The Greatest Showman, lalu di kesempatan lain menyaksikan film Dune. Di film pertama,tersaji parade warna warna yang begitu kuat, bahkan terkesan eksplosif yang turut membangkitkan energi kita menonton, seperti di track scene This is Me. Warna warni scene ini ikut menyiratkan optimisme yang memang merupakan pesan dari film ini.
Dual Nero 4S bermain apik dengan tidak menampilkan artefak gerakan seperti kala di scene A Million Dreams, dimana Hugh Jackman menari gembira bersama istrinya, Michelle Williams. Nero 4S menghandle gerakan dengan cepat. Judder tidak terlihat, tidak ada tanda-tanda gangguan pemrosesan juga. SIM2 memang menyediakan sistem pemroses gerakan, seperti saat gerakan akrobatik cepat dari Philips dan Anne (diperankan Zac Efron da Zendaya) di scene Rewrite the Stars dan scene dinamis lainnya, The Other Side. Tidak ada kesan ketajaman berlebihan yang melelahkan mata. Di banyak gerakan cepat, gerak mereka terlihat alami saja, kian melibatkan penontonnya. Repronya detil di keseluruhan gambar pada layar 4K 200 inci dari Screen Research ini ini.
Kemampuan dia dalam merender warna-warna terbilang cekatan, dimana gambar terlihat dinamis, dengan nuansa cerah dan kaya warna.
Film Dune lebih mengekspose pintarnya Dual Nero 4S dalam bermain di kontras dan warna-warna gelap seperti nuansa padang pasir. Gambar gelap terlihat kedalamannya, juga di dalam detail bayangan.
Dune mengekspose banyak adegan bernuansa magis, membuat penonton sesekali perlu menahan nafas panjang dalam kengerian tersendiri, karena nuansa perang dari Harkonen, yang memberi gambaran tentang ketakutan akan serangan tiba-tiba saat invasi planet Arrakis. Gambar tetap terjaga tajam bahkan ketika penonton dibuat kaget saat Dr. Liet-Kynes yang terbunuh oleh seorang Sardaukar, saat mempersiapkan kendaraan sandwormnya. Penonton kian terpana di layar saat Paul dan Jessica masuk dalam kisaran badai padang pasir saat mengendari ornithopter. Adegan berkesan remang disini terlihat mudah ditonton, dengan tingkat detail bayangan di kegelapan.
Kesan kesunyian cukup kuat digambarkan oleh 4S saat Paul dan Jessica terdampar di padang pasir sendirian. Kami juga asyik mengamati bagaimana area gelap dalam gambar HDR memiliki nuansa dan cukup punya kedalaman.
Tadinya cukup khawatir juga kalau-kalau kami mendapati efek pelangi yang kadang dikhawatirkan banyak orang di teknologi DLP. Efek pelangi dimungkinkan pada berbagai proyektor DLP yang menggunakan chip tunggal. Fenomena ini terjadi karena proyektor ini menggunakan chip terpisah yang menghasilkan warna secara berurutan (merah, biru, lalu hijau.) Artinya, proyektor menampilkan semua warna secara keseluruhan sebelum beralih ke yang berikutnya. Syukurlah tak kami dapati efek ini. Hanya saja kipas pendingin yang agak berisik saat film tidak tengah diputar. Tetapi saat film jalan, suara ini hilang.
Selain punya lumen tinggi, kadar akurasi warna pun kian tinggi. Di titik harganya, besaran lumen ini terbilang menarik, terlebih bila kita mau membandingkannya dengan banyak model proyektor sekelasnya.
Ini adalah proyektor untuk ruang home theatre kelas premium yang memang mendambakan kualitas gambar sumber yang tinggi. Di film HDR 4K tampilannya menarik, detail, dan dinamis. Ada keseimbangan yang mengesankan antara terang dan gelap. Tampilannya yang alami juga membuat dialog dan kengerian gambar, jadi tertancap kuat, seperti saat adegan peperangan di udara, dan duel antara Paul Atreides dengan Jamis Fremen di bagian akhir film Dune ini.