
Pak Slamet Adijuwono yang pernah jadi ketua IHEAC, di tangggal 6 April 2021 lalu bertemu kami di ajang Smart Home Audio Expo yang diadakan V2 Indonesia. Kami lalu ngopi bareng di Anomali Coffee yang baru dibuka oleh V2.

Dan dalam obrolan kami, pak Slamet ajak berbincang tentang bagaimana dia membangun ruang audio yang barunya di Kawasan Benhill. Kami tertarik ingin mengulasnya di edisi VII WhatHiFi Indonesia. Untuk itu di hari Sabtu siang ini (110421), kami berniat melipir kerumahnya. Kami ingat, saat kemarin itu, ada satu topik menarik yang Slamet kemukakan, yakni bagaimana dia memperhatikan betul kelistrikan di ruangannya, yakni dengan mengurutkan apa yang masuk ke power distribution ruangannya dengan benar.
Menurutnya, dari input PLN, yang masuk ke power distribution ini pertama kali adalah unit seperti pre amp dan phono stage. Sedangkan di baris kedua, adalah perangket seperti DAC. Baru yang ketiga adalah unit yang berputar (pemutar seperti transport, turntable, CD player dan lain lain). Barang yang mutar haruslah yang terakhir. Mengapa? Karena yang mutar ini potensial sekali bikin induksi.
Inilah saran dari pak Slamet yang didapatnya dari pak Thomson, sobat hobi audionya. Jadi dalam satu power distribution ada 3 colokan yang masing masing untuk unit yang kami sebutkan diatas.
Tak kalah menarik adalah cerita pak Slamet tentang power untuk sistemnya yang ternyata sudah dia pisah pisah dengan memakai UPS. Ada Ups untuk source dan Ups utuk power. Salah satu dari mereka adalah ups online. Apa bedanya dengan ups biasa?
UPS online ini bisa dibeli di toko toko komputer. Memang ada yang menyaranan, tidak bagus memakai UPS online.