kontak

Suatu kali saya  kedatangan satu unit network audio streamer merk Cambridge Audio CXN V2. Kedatangannya  ini sepertinya sangat tepat waktunya, di masa saya lagi mood untuk mencoba main audio streaming. Apalagi kemudian kelak saya dapati dia bisa menjadi satu bagian penting di sistem saya. Disini saya bukan tengah ingin bercerita tentang bagaimana rasa frustrasi saya ketika mendengarkan musik, melainkan bagaimana saya ternyata membuka diri untuk mau mencoba  kepada apa yang sebelumnya tak  pernah saya bayangkan.

Suara hewan peliharaan

CXN V2 masuk ke rumah saya tak ubahnya seperti masuknya seekor hewan peliharaan baru. Dia menjadi perangkat ketiga yang masuk sebagai sumber sistem saya (di belakang turntable Audio Technica AT-LP5 dan pemutar CD Marantz SA-KI Pearl Lite). Walau ketiga, tetapi langsung mendapatkan perhatian terbesar saya.

Saya berharap, streamer  ini akan berguna bila suatu kali nanti saya ingin mendengarkan musik tanpa ribet ribet. Atau kala ingin ditemani musik sebagai latar, yang menenami saya melakukan suatu pekerjaan.  Apalagi saya ingat,   pemutar CD Marantz yang saya beli beberapa bulan sebelumnya, belum lagi terpasang. Saya belum memakainya, dan tak heran tumpukan CD saya pun mulai berdebu.

Sekarang, CXN V2 terdengar hebat – lebih baik daripada jenis streaming lain di kelas harganya –  yang pernah kami dengar. Kami sudah berkali-kali mendengar CXN V2 beraksi di ruang pengujian What Hi-Fi?. Lama-lama kemudian saya sadari juga, dia ini juga nyaman untuk digunakan –  memiliki aplikasi kontrol khusus, seperti kebanyakan model di luar sana, serta memungkinkan baginya  menggunakan aplikasi Tidal dan Spotify (melalui Google Chromecast dan Spotify Connect).

Streaming ini memang menawarkan banyak hal, baik itu dalam hal kecepatan dan kenyamanan – semudah  kita  mengangkat gagang telepon. Dia juga mempersingkat waktu kerja. Kita tak perlu lagi berdiri dari sofa  untuk berjalan ke unit pemutar, lalu mengganti CD, memainkan remote controlnya. Kadang kan  kita lupa remote control kita taruh mana. Nah, perubahan kemudahan dari streaming ini pun langsung disambut dengan baik.  Dan kenyataan itu memang ada, dimana saya bisa menenangkan hati, dan benar benar merasakan  kenyamanan saat melihat peningkatan kualitas yang ditawarkan oleh streaming.  Dan kemudian tentu saja,  menambahkan streamer ke sistem ini ternyata bisa lebih  menyenangkan – walau mungkin masih ada beberapa kendala di jalan.

Dukungan teknologi

Karena format audio muncul disusul kemudan oleh teknologi streaming, maka juga perlu ada hal hal yang perlu dipertimbangkan saat kita ingin memainkan sebuah  streamer musik. Misalnya, apakah perangkat  anda yang akan anda miliki  itu mendukung layanan streaming langganan  misalnya  Spotify, Apple Music, Qobuz, Tidal, Amazon Music? Apakah perangkat ini memiliki Bluetooth, untuk bisa digunakan saat jaringan Anda tidak aktif khususnya? Apakah ada cukup lengkap input/masukan yang dapat Anda sambungkan ke sumber lain jika memang diperlukan? Apakah unit tersebut mendukung banyak teknologi yang digunakan dalam layanan streaming? Ini jelas pertanyaan yang bisa saja umum, tetap bisa saja berbeda.Jika ada satu dua hal yang unit kita tidak dukung, apakah ada solusinya?

Misalnya, saya adalah pelanggan Tidal HiFi dan karena itu memiliki akses ke jalur Master Tidal dengan file resolusi tinggi – tetapi CXN V2 tidak mendukungnya, karena tidak dapat memecahkan kode teknologi MQA yang menggerakkan mereka. Apa solusinya?  Anda dapat memainkan Tidal Master secara native di aplikasi desktop Tidal di laptop Anda,  lalu hubungkan saja  ke Cambridge melalui USB. Cara ini memang kurang ideal tetapi bisa saja jadi satu satunya solusi.

Sampai batas tertentu, kekurangan di CXN V2 ini jadi membuat langganan kita di Tidal jadi kurang maksimal termanfaatkan, karena unit ini kurang bisa memanfaatkan musik beresolusi tinggi Tidal. Apakah dalam hal ini, kualitas suara Marantz saya bisa terdengar lebih baik walau secara CD fisik ketimbang  Cambridge yang tidak memutar CD atau trek berkualitas rendah itu? Ya, ternyata itu benar.

Nyatanya, Cambridge memang tidak sendirian dalam hal dukung mendukung MQA, tetapi dia memberikan fakta bahwa streaming bukanlah bidang permainan yang tidak selalu memuaskan seperti yang kami harapkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here