Dolby Atmos adalah pengalaman imersif yang membawa bioskop menjadi hidup. Tetapi editor in chief Joe Cox berargumen, tren yang ada, TV, soundbar dan smartphone yang dikatakan sudah ‘Atmos’, sebenarnya menurunkan kesan Atmos dalam hal kualitas suara.
Anda berhak memiliki apa saja yang terbaik di dunia ini. Dan kami diWhat Hi-Fi? Ini bisa dikatakan termasuk getol dalam hal menuliskan teknologi Dolby Atmos sejak awal dia ada, dan kebetulan kami menyukai teknologi suara surround yang menjadikan bioskop sebagai salah satu tempat surga dunia ini.
Tapi Dolby Atmos ada dimana-mana. Meskipun kami senang melihat standar ini didukung oleh lebih banyak amplifier bioskop rumah dan paket speaker, tampilannya di soundbar, TV, dan bahkan smartphone, di sisi lain ini mengkhawatirkan kami.
Apakah ini benar-benar Dolby Atmos yang kami kenal dan cintai? Pertanyaannya, apakah produk-produk ini dapat benar benar menghadirkan suara tiga dimensi yang sebenarnya, seperti yang dijanjikan Atmos? Dan jika orang percaya bahwa format ini merupakan suara format next generation, bagaimana kita yakin bahwa kedepannya suaranya akan jauh lebih baik, khususnya di aneka perangkat diatas? Dolby Atmos dimulai di bioskop, dimana Dolby menyebutnya sebagai ‘perkembangan paling signifikan dalam audio bioskop sejak lahirnya suara surround’.
Yang ini kami tidak akan membantahnya. Lahirnya Dolby Atmos memang memperluas pengalaman menonton yang memakai format suara surround 5.1 dan 7.1 standar, dengan menambahkan kanal ketinggian(height channel). Mengandalkan speaker yang ditempatkan di sepanjang dinding dan yang terpenting, di langit-langit. Anda benar-benar kian mendapatkan nuansa hidup dari film, dengan suara yang ditembakkan dari segala arah kepada anda. Ambil contoh bioskop Dolby Atmos pertama di Inggris, Odeon di Leicester Square, London, misalnya. Di sini, ada 400 speaker hebat yang mampu memberikan pengalaman suara yang sangat imersif kepada para penggemar film. Jika Anda pernah mendengarnya beraksi, tidak diragukan lagi bahwa ini telah membawa suara bioskop ke tingkat yang benar-benar baru dan brilian.
Itulah Dolby Atmos. Tentu saja, kebanyakan dari kita tentu tidak tengah membangun bioskop dengan 400 speaker di rumah. Namun demikian, kini membawa Dolby Atmos ke rumah dalam beberapa bentuk variasinya, sangat masuk akal dan harus. Setelah menciptakan teknologi pintar yang dapat memperluas suara bioskop rumah dengan dimensi barunya, mengapa kini kita tidak menikmati teknologi ini dalam aneka perangkat hi-fi yang ada di rumah karena terjangkau dengan budget kita? Ayo kita mainkan Dolby Atmos di rumah dan dimana saja. Atmos untuk rumah hadir dalam bentuk AV receiver bersertifikat dengan film disk Dolby Atmos pertama, Transformers: Age Of Extinction, yang dirilis pada tahun 2014 lalu. Namun, untuk menikmati efek yang sebenarnya, Anda harus memiliki speaker di langit-langit Anda.
Ini adalah komponen penting, dimana bila kita lihat di angka ketiga – dalam sistem Dolby Atmos berkonfigurasi 5.1.2 menunjukkan dua speaker langit-langit. Kalau konfigurasinya 7.1.4 berarti empat, dan lain lain.