whathifi.id – Ada ungkapan demikian, “Great meetings start with great sound and picture”. Dan ketika kami temukan bagaimana Jabra mengeluarkan sebuah video barnya untuk mendukung konferensi video imersif dengan teknologi video panoramic 4Knya di model Panacast 50, ungkapan diatas jadi terasa kian benar. Panacast 50 termasuk videobar pintar, tidak saja di kualitas 4K dan kemampuan kamera mendeteksi pembicara konferensi, tetapi juga menerapkan fitur pintar di mikrofon, speaker dan softwarenya.
Sisi depan
Panacast 50 dikemas dalam kotak berbentuk memanjang mengikuti bentuk alatnya. Bobotnya ringan, hanya 2.2 Kg. Dimensi unitnya 650mm x 80mm x 125 mm, terbungkus dengan menyertakan power supply, komponen wall mount(untuk bila dia dipasang di dinding, kabel USB-A 2 meter. Sebenarnya Jabra juga menawarkan dua asesori opsional yakni table stand dan screen mount, jika ingin diletakkan di atas meja atau dibawah televisi/layar monitor.
Kami pandangi sosoknya, berfinishing hitam, cukup sedap dipandang. Benar-benar seperti soundbar. Di depannya, ada indikator berupa LED untuk melihat status on-off streaming, terkoneksi tidaknya, in call atau streaming video/media, notifikasi kapasitas ruang, pairing remote control dan update firmware.
Kami temukan satu deskripsi tentang perangkat untuk meeting ini di YouTube:
Jika kita melihat bodinya, di dalam (grill) dan mengarah ke depan, ada kamera, mikrofon (8 mic) dan speaker. Mic dan kamera ini sanggup menangkap area di seputar ruangan, dimana untuk kamera bisa sampai 180 derajat sudut pandang(field of view)nya.
Bagaimana posisi mic, speaker dan kamera, bisa dilihat di ilustrasi berikut.
Jika kita melihat gambar ilustrasi disamping ini, terlihatlah bagaimana Panacast 50 menggunakan konsep video bar yang dimana camera, mic, dan speaker dikemas dalam sebuah bar. Dengan menyatukan ketiganya ini Panacast pun bisa dibuat berukuran compact dan mudah dibawa bawah. Di sisi lain, instalasinya pun tidak ribet sama sekali karena hanya menggunakan 2 kabel yaitu kabel power dan USB, lalu system-nya juga plug and play. Jadi user bisa langsung gunakan.
Panacast 50 juga memiliki fiture Intelligent Zoom atau yang orang kenal auto group framing, dan Voice tracking atau istilahnya Jabra disebut Virtual director. Voice tracking ini memungkinkan camera untuk zoom ke arah speaker otomatis tanpa menggunakan remote.
Ada 4 built in speaker (2 woofer dan 2 tweeter) yang membuat suara presentasi dan percakapan ketika rapat menjadi sangat jelas. Keempat speakernya telah set up stereo zero-vibration agar dapat mengisi ruangan dengan suara. Disini kita tak perlu speakerphone terpisah untuk audio karena ini adalah produk yang mengintegrasikan audio dengan video.
Untuk kamera, ada 3 kamera 13 megapiksel(yang dapat bekerja dengan PC atau Mac) dengan resolusi capturenya 4K (3840 x 1080 piksel). Untuk software komputer ini, dia mendukung Windows 10 atau diatasnya, sedangkan Mac, mendukung MacOS 10.15 atau diatasnya.
Panacast 50 punya 3 lensa. Berbeda dengan kamera traditional lainnya yang hanya 1 lensa. Kenapa perlu 3 lensa? karena untuk meeting conference online dengan meeting traditional itu setting ruangannya berbeda. untuk Online, set up ruangan dengan meja memanjang ke belakang itu tidak ideal melainkan yang ideal itu lebih ke melebar karena semua peserta jadinya duduk dengan skala sama besarnya. Makanya dibutuhkan 3 lensa supaya bisa dapat jangkauan 180 derajat Field of View. Ini senada dengan yang disampaikan 2 platform UC terbesar yaitu Microsoft Teams dan Zoom.
Kamera Jabra menggunakan digital camera bukan optical. Memang bukan yang terbaik tapi yang diberikan sudah termasuk standard yang baik yaitu 4K, 1080 ultra HD, 13 megapixel. Walau mungkin camera bukan yang terbaik tapi kami percaya kalau Microphone dan Speaker kami salah satu yang terbaik dibandingkan product sejenisnya. Ini dikarenakan memang expertise Jabra selama ini ada di area professional speaker dan microphone untuk Productivity tidak seperti brand lain. Dibandingkan dengan camera / visual, Sound dan voice jauh lebih penting karena tanpa itu tidak bisa komunikasi
Karena dapat mengirimkan dua aliran video secara bersamaan maka kamera ini dapat melakukan beberapa fungsi pada saat yang sama, dimana saat satu aliran video sibuk berfokus pada peserta rapat, yang kedua berfokus pada area tertentu yang menarik di dalam ruangan.
Di panel belakangnya, ada slot untuk power AC, port Aux 3.5 mm dan ethernet (untuk Jabra Xpress), serta terminal USB C.. Di sisi tengahnya dipasangi mounting bracket yang bisa disesuaikan.Jabra juga memberikan komponen wall mount, power adapter AC, kabel power AC, kabel USB-C.
Inovasi menarik
Menurut Jabra, Panacast 50 lebih direkomendasikan untuk ruangan berukuran sekitar 4.5 x 4.5 meter. Menariknya, dengan alat ini, kita jadi tak perlu meminta satu orang khusus untuk merekam rapat dan repot menshoot siapa yang tengah bicara. Selain bisa mengganggu, juga bisa saja ada bagian terlewatkan, belum lagi urusan bila rapat itu ada rahasianya. Dengan kamera yang super detil dan wilayah rekamnya luas, dengan kualitas rekam yang tajam, tentu hasilnya bisa diputar ulang pada sebuah layar besar, dan diikuti oleh banyak orang.
Kami jadi membayangkan juga, bagaimana kalau Panacast dibawa juga ke rumah dan digunakan untuk rapat keluarga atau kumpul keluarga? Untuk konferensi via zoom, dia sangat membantu. Dengan mengeet PanaCast 50 sebagai defaultnya video dan audio saat Zoom, maka ketika kita ngezoom dia otomatis merekam.
Mudahnya memulai
Ada alat yang berfungsi sebagai remote controller. Remote controller ini adalah alat di aplikasi Jabra Direct dan Jabra Sound+ yang memungkinkan kendali jarak jauh videobar ini dari komputer, ponsel, atau tablet. Maka, sebelum memulai, kita perlu menginstal aplikasi Jabra Sound+. Jabra Sound+ ini gratis. Kami unduh Jabra Direct di www.apac.jabra.com – yang menurut buku manualnya perlu diinstal di komputer.
Di pemasangan Panacast 50, terbilang sangat mudah. Jika mau dipasang di dinding, tentu kita pasang dengan mount wall yang diberikan. Tetapi kami taruh saja di atas meja. Sangat mudah instalasinya karena hanya plug and play. Kami pasang sekitar 9 cm dari TV dengan laptop yang punya terminal USB, kami hubungkan Panacast ke laptop. Lalu dengan HDMI, kami koneksikan laptop ke monitor/TV.
PanaCast 50 secara otomatis akan mendeteksi dan mengeset Microsoft Teams Room sebagai defaultnya perangkat video dan audio kita. Disini ada Intelligent Zoom yang dapat memasukkan semua peserta dalam obrolan dan dapat menerapkan zoom mode otomatis yang langsung memframe semua orang dijarak sekitar 3.5 meter. Bila kondisi pencahayaan ruangan kita kurang bagus, ada fitur Vivid HDR untuk tampilan video dengan menyesuaikan kondisi pencahayaan ruang. Tetapi yang tak kalah menarik adalah, disini kami temukan dia punya konsep Intelligent algorithm yang secara otomatis mengidentifikasi dan membuang gaung dan static noise.
Ada Virtual Director yang mendeteksi arah sumber suara sekaligus memfokuskan ke siapa yang tengah berbicara. Disini kami dapat mengakses Virtual Director dengan memakai controller di Jabra Direct atau bisa dengan pintar menyesuaikan video secara real time untuk meeting yang skalanya besar/imersif.
Ada lagi yang namanya White Board Streaming untuk melakukan streaming langsung dan menyempurnakan konten pada papan tulis, sehingga semua orang yang menelepon dapat melihatnya, bahkan jika mereka tidak berada di dalam ruangan. Didukung dengan bidang pandang 180 ° untuk streaming langsung konten secara real time, sehingga Anda tidak perlu hadir untuk berpartisipasi.
Walau dia bukan produk hifi audio dan video, kami tertarik membahasnya karena dia menerapkan teknologi video 4K, juga memakaikan konsep suara yang dapat menangkap suara sekeliling.Di sisi lain, ini tentu merupakan sebuah gaya hidup orang merekam gambar dan suara saat berkomunikasi bersama dalam bentuk meeting/konferensi di kantor.