kontak

whathifi.id –   Kontes audio mobil  RAI-HIN Car Audio Contest 2022 baru saja berakhir setelah diselenggarakan dua hari berturut turut, 28-29 Mei 2022 lalu. Ada beberapa hal yang bisa kami tangkap dari arena kontes mobil ini, kebetulan kami juga mengikuti selama dua hari.

Ajang ini jelas menjadi salah satu event yang ‘kembali’ mempererat tali silaturahmi karena mempertemukan para penikmat audio mobil yang rata rata berasal dari kalangan muda usia dan masih gemar bereksplorasi. Maka tak heran terlihat sekali bagaimana antusias mereka dalam mengikuti lomba, misalnya untuk mengetahui langsung dari juri yang baru menguji audionya, apa saja kekurangan dan kelebihan dari sistemnya. Ini tentu keasyikan lain diluar meluap-luapnya rasa hati untuk menjadi pemenang.

Masih ingat di hati kami bagaimana misalnya ketika Rizal Firmansyah menjelaskan kepada bung Satya DW, lalu bung Jasin Handy ngobrol bareng Suryadi, juga Asawendo Swissrianto yang menjelaskan kepada bung Ferdy – semuanya tentang apa saja kesan dan penilaian juri akan sistem mereka, para peserta ini.

Pasti diterangkan tentang pesona sistemnya, misalnya tampilnya layer-layer yang ‘terlihat’ semua, dan bagaimana sistem mereka mereproduksi instrumen seperti tambourine dengan sangat baik.  Bagaimana fasanya, kesan panggung keseluruhan dan lain lain. Seorang peserta sempat mengatakan bahwa sepertinya Technical Track yang dipakai banyak pancingannya, sehingga tampilannya harus balance semua.

Kontes ini juga menjadi ajang adu kreatif para installer audio mobil, dimana sebagian kami temui di arena lomba. Ada misalnya Maslim Djanuanto yang sempat kami tanya, apakah turun di arena. Ternyata tidak dan Maslim mengaku hanya ikut membantu tuning di beberapa peserta yang turun dan  kebetulan memakai produknya, misalnya merk Vox Research.

Mobil kontes & harian

Beberapa mobil  yang ikut, sudah pernah menjadi juara kontes, bahkan ada yang lebih dari satu kali, di ajang kontes lain, misalnya Taufik yang Fortunernya juara 2 di kelas Unlimited 2 Way pada ajang MSF (Mobile Sound Festival).

Satu mobil, bisa ikut lebih dari satu kelas. Ini memungkinkan karena budget yang dipersyaratkan memenuhi kriteria. Misalnya, bila ikut Novice, bisa juga diikutkan ke kelas 300 Master.  Bila sistem anda sekitar 35 jutaan Rupiah, maka bisa ikut Novice, sedangkan yang 100 juta rupiah, tak bisa ikut Novice. Sekalian perlu dicatat disini hal yang menarik, ada kategori Price/ Performance  (yang kalau di home audio, kadang kami lebih suka memakai kata Price over Performance ratio). Ini menarik karena siapa yang dipilih juri jadi juara, maka sistemnya ini bersuara diatas kelas harganya. Bisalah sebutan ini jadi sebutan bergengsi karena tentu memperlihatkan pemiliknya memainkan setting, yang berbuah dengan tampil maksimalnya sistem.

Salah satu mobil yang memang didesain untuk ikut kontes

Tak sedikit juga mobil yang turun merupakan mobil keseharian mereka ke kantor, baik pemiliknya mensetting sendiri atau karya setting installer. Sebagian lagi memang mobil yang sengaja didesain untuk serius ikut kontes, dan umumnya datang dengan nama-nama installernya, seperti Glaze Auto Sound, Dynamic Auto Sound dan lain lain. Tak heran, di setiap kontes audio mobil, menjadi ajang bergengsi juga untuk para jasa auto sound berlomba. Nama-nama tertentu sudah dikenal baik sering menjuarai lomba di kelas kelasnya. Dan yang datang dari jasa ini umumnya terlihat lebih serius. Serius, misalnya karena umumnya memperhatikan hal hal detil misalnya memakai peredam yang baik, juga kabelnya yang rapi.

Mainnya Android dan masuknya Roon

Di arena kontes ini,banyak peserta memakai perangkat dari berbagai kelas harga, sesuai dengan kelas kelas yang dipertandingkan. Selain itu, banyak yang memakai Android, sebagai transport atau data, yang kemudian masuk ke DAC. Sebut saja bung Sony yang turun di kelas Profesional (di sini kelas budgetnya bisa sampai 150 juta Rupiah) dengan mobil Pajero-nya. Dia bermain dengan smartphone Redmi Note sebagai playernya. Disini dia main streaming pada sistem 3-way-nya yang memakai speaker SB Acoustic TW 29 Satori yang dikenal akan beryliumnya itu.

Bagi para pemain audio mobil, digunakannya Android sebagai unit source/pemutar tentu sudah biasa. Bagi sebagian pehobi musik, termasuk pecinta home audio, masuknya Android bisa jadi masih menjadi hal yang baru.

Mobil ‘Roon ready’

Menariknya, di hari kedua, kami temu sebuah mobil yang telah ‘Roon Ready’. Apa itu Roon?Secara singkat, bisa dijelaskan, Roon ini adalah sebuah platform software musik multi room dan multi device.  Roon kini telah digunakan oleh beberapa pehobi home audio. Ini memang bukan khusus menyangkut kualitas suara tetapi kepada kemudahan mengakses lagu. Anda yang ingin tahu lebih bisa mengklik artikel yang pernah turun di WhatHiFi UK di link ini :http://www.whathifi.com/advice/roon-everything-you-need-to-know

Bahasan tentang mobil ini tentu akan menarik bila kita ketengahkan secara khusus di artikel berikutnya.

Kesan Pameran

Dari kesan akan ‘penampakan’ kontes ini, bolehlah kami mencatat beberapa hal, selain dari penilaian sendiri juga dari masukan beberapa peserta yang kebetulan mengobrol dengan kami dan sempat kami ingat.

Dari sisi keistimewaan, kontes ini terlihat menarik salah satunya karena jumlah peserta yang cukup banyak, untuk sebuah event perdana yang dilakukan RAI. Selain itu,  time line-nya yang cepat. Dalam hal penilaian, kontes ini terbilang cepat penilaiannya, terlihat misalnya dengan jumlah peserta demikian, sekitar jam 3-4 an kami lihat sudah selesai. Ini bisa jadi salah satunya karena lama penilaian di satu mobil terbilang konsisten lamanya, yakni sekitar 20 menitan, dan setelah itu nyaris tak ada jedanya. Tinggal menanti penghitungan nilai. Seorang peserta sempat berpendapat, biasanya selesainya pada malam hari.  Bisa saja mungkin karena kelas yang dipertandingkan juga masih belum terhitung banyak, yang biasanya memerlukan durasi lebih panjang.

Kelebihan lain ada di scoresheetnya yang terlihat berbeda format. Lebih banyak pointnya tetapi dibuat simple dan sudah mencakup semuanya. Pointnya detil. Seorang peserta menyatakan, scoresheet yang detil ini menarik karena kita akan kian tahu atau membayangkan  plus minusnya sistem. Peserta lain mengatakan, pola scoresheet seperti ini mempermudah kita saat akan setting. Dengan point penilaian yang lebih banyak memang akan memakan waktu.

Hal lain yang sempat kami dengar adalah di kontes ini timnya lumayan banyak (tidak hanya diisi segelintir orang) dan masing masing terlihat memainkan job desc-nya masing masing. Jelas pembagiannya dan tidak saling tumpang tindih. Koordinator lapangan(Korlap) nya (bung Agung M. Hassan dan Mista) pun tampil baik, yang membuat peserta jadi tahu kapan harus datang.

Kontes dikawal oleh tim yang jumlahnya banyak

Minusnya?  Seorang peserta mengungkapkan, lokasi antara tempat kontes dan parkirannya terbilang jauh, sehingga orang relative lebih punya waktu pendek dalam menyiapkan mobilnya.

“Biasanya, dipanggil langsung jalan. Kalau ini kan kita perlu jalan ke parkiran lagi.”katanya.  ini mungkin kendala bila kontes dilakukan di sebuah mal. Syukurlah, di sisi lain ada kenikmatan yang diperoleh, yakni area tes tidak panas dan atasnya tertutupi. Bukan apa-apa, ada orang yang percaya bahwa cuaca panas itu bisa mempengaruhi suara, apalagii bila di tengah hari.

Minus lainnya dikatakan seorang peserta yang mengeluhkan scoring-nya tidak ditampilkan. Menurutnya, biasanya scoresheetnya akan langsung terlihat di layar, sehingga antar competitor bisa saling intip atau lihat, dan jadi tahu detilnya.   Yah, ini mungkin saja dilakukan karena point penilaian yang banyak tadi.

Bagaimana untuk kelas yang dipertandingkan?  Menurut mereka, untuk kontes perdana, sudah okelah dengan hanya 5 kelas. Nantinya diharapkan akan turun dengan banyak kelas lagi. Bahkan ada masukan untuk juga menggelar SQL (Sound Quality Level), karena ini juga kesenangan anak muda yang juga  cenderung suka shownya, sebagai nuansa lain setelah bermain di yang serius serius.

Inilah salah beberapa kesan kami dan kesan peserta yang tampil di arena RAI-HIN Car Audio Contest. Di sisi lain, kontes ini ikut mengungkapkan bagaimana dunia audio mobil mulai gegap gempita lagi. Tentunya kita akhirnya akan mengatakan begini kepada RAI, “Selamat berjumpa kembali di kontes kedua RAI”

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here