kontak

Marigo Audio Lab baru saja membidani kelahiran Platinum Plus, kabel power yang kami dengar bersama di sebuah sistem stereo high end di Bandung yang mengawinkan speaker Wilson Audio ‘Alexia’, satu full set dCS Vivaldi mulai dari pemutar, DAC, Clock dan unit untuk streaming, dengan kabel Power Marigo. Sistem ini termasuk mewah dan tentu hasil  suara yang didapat adalah kemewahan, megah serta hidup.

Jika mencari kemewahan suara dengan mengandalkan kabel power, maka Marigo sesungguhnya bisa menjadi salah satu pilihan. Marigo yang sudah 22 tahun di impor  ke Indonesia oleh PT  Starlite Harmoni ini punya beberapa model pilihan. Dari model entry  level  Tungsten (seharga 1300 USD) terus keatas sampai Platinum Plus seharga $5,000.00.. Platinum Plus khusus untuk low current maka  direkomendasikan untuk sistem tabung, power tabung, CD player, DAC atau streamer juga untuk alat lain seperti preamp maupun transport.

Saat berada di ruang di Bandung inilah sempat timbul pertanyaan, bagaimana bila Kabel Power Platinum Plus  dipasangkan dengan perangkat yang high current misalnya subwoofer atau power solid state daya besar atau Power Distribution Centre ? Tentu saja suaranya akan terasa loyo.

Apakah pernah terpikirkan bahwa kabel listrik dapat mempengaruhi suara sound system begitu besar ? Maka, sebaiknya di coba dulu, di test pada peralatan anda dan jika perlu dibandingkan dengan merk lain, bagaimana pengaruh suara, hasil suaranya, apakah cocok dengan selera ?

Kabel power Platinum Plus Marigo Audio Lab

Melihat Profil Marigo

Marigo adalah sebuah perusahaan yang ukurannya tidak besar. Uniknya, desainer Marigo termasuk sosok yang kurang suka  mempromosikan produknya secara luas, seperti melalui iklan atau mengundang  reviewer untuk menampilkan produknya di majalah audio. Bahkan isi websitenya pun tidak up to date.

Jangankan memasang iklan, menampilkan dirinya untuk difoto pun tampaknya beliau kurang suka. Maka tak heran kami sulit menemukan fotonya di internet, untuk coba kami tampilkan di kolom ini. Seakan menyiratkan profilnya yang ingin tampil low profile saja.

Dalam penjualannya  pun Marigo tak pernah memberikan diskon harga besar. Harganya selalu fixed. Baginya, take it or leave it, mau di harga itu silahkan, tidak juga tak masalah. Jadi memang dia tidak ingin mengejar target bahwa kabelnya harus terjual walau harus dengan menurunkan harga  atau memberikan diskon besar besaran pada dealernya. Bukan itu. Dia hanya mementingkan kualitas suara dan harga yang (relatif) terjangkau.

Walau memikul predikat kabel high end, harga  termahal kabel Power Marigo ada di level  5 ribu USD. Harga setingkat ini dapat dikatakan sudah topnya. Kenapa dia tak mau buat kabel yang diatas harga itu?  Menurut  designer Marigo – Ronald Heidrich, dia lebih ingin membuat kabel power dengan hasil suara yang lebih bagus, lebih detail, jernih, dan ingin agar kabelnya berperan dalam separasi  dan pukulan di bass. Jadi bukan harga yang ingin dia kejar mahal, bahkan lebih mahal.  Inilah prinsip  Marigo yang tentu merupakan hasil dari  risetnya Ron (panggilan akrabnya). “Maka coba dahulu, bandingkan dengan harga kabel yang lebih mahal, maka baru percaya”kata Ron.

Sejauh pengamatan kami, Marigo jarang mengeluarkan model terbarunya dalam waktu yang terbilang cepat, bahkan bisa  4-5 tahun sekali baru ada model baru. Disitulah ada pembaruan, ada penyegaran hasil riset yang rupanya dilakukan terus menerus. Semua produk Marigo hanya ada 2 atau maximum 3 jenis, entry, mid dan high,  tinggal pilih mana harga yang sesuai dengan peralatan audio pembeli.

Hampir semua kabel yang digunakan di sistem stereo di Bandung ini, memakai Marigo

Marigo & Starlite Harmony

Sudah 22 tahun dengan tokonya, Starlite Harmoni memegang merk ini di Indonesia. Ini tentu usia yang patut diacungi jempol. Mengapa bisa bertahan selama itu? Menurut Didi Satelito dari Starlite, adalah karena berbisnis dengan Marigo tidaklah sulit atau ribet. Prinsipnya, “anda jual apa yang bisa anda jual”. Dia tidak memaksakan semua produknya harus bisa  dijual atau harus laku/ terjual pada partner bisnisnya. Ini tentu menarik karena banyak principal produk luar mengenakan target penjualan juga kepada banyak importir lokal disini.

Rubidium, salah satu desain Ron

Produk apa yang paling kuat penjualannya di Indonesia?

“Yang ramai diminati adalah kabel power, Power Distribution Center, Mistery Feet dan Kabel Digital”.

Marigo sebenarnya bukan hanya membuat kabel, tetapi juga produk lain seperti CD Mat, kami lihat terpasang di transport dCS di ruang ini. dCS sudah dikenal sebagai merk papan super  atas, tetapi toh sang pemilik sistem disini  tetap merasa lebih baik memakaikannya dengan CD Mat karena terasa lebih improve lagi, misalnya di separasi yang kian rapi, juga lebih detil dan improve di bassnya.

Marigo juga membuat PDC atau Power Distribution Centre.  Ini adalah power distributor, akrab dengan sebutan colokan listrik. Walaupun seperti colokan listrik biasa ternyata ini tidak seperti colokan biasa yang sering kita bisa dapati di toko listrik. Antara memakai dan tidak, kami dapati “beda” sekali hasil suaranya. Menurut Didi, dengan alat ini noise floor akan turun minimal 3dB, dimana bagi umum suara akan terdengar lebih keras, lebih detail dan pemisahan akan lebih baik.

Mystery Feet

Ada lagi yang namanya Mystery Feet –  berupa kaki  untuk tuning akustik yang  di pasang di bawah peralatan(tetapi bukan pada kali alat yang memang sudah ada). Kelebihannya dari merk lain, alat ini bisa diputar maka hasil suara dapat di set semaksimal mungkin  sesuai selera pembeli.

Produk Marigo lainnya, kabel speaker dan interkonek serta  Platform atau alas rak dan Super Dots. Super Dots berupa tempelan bulat bahan micro elastomer untuk meredam getaran micro dan macro termasuk jendela atau pintu kaca.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here