kontak

Cambridge Audio Alva TT V2

Tiga tahun sejak Cambridge meluncurkan turntable Bluetooth HD aptX pertama di dunia, merk ini punya penerusnya,  Alva TT V2. Model ini menjadi dek ‘next gen’nya Cambridge yang dirilis pada 2019. Dia mempertahankan desain direct-drive asli, cartridge Alva MC pra-instal, dan streaming Bluetooth HD aptX yang memungkinkan pemilik untuk mengalirkan vinil mereka secara nirkabel ke headphone atau speaker nirkabel. Namun kali ini ada juga tonearm yang baru dan lebih baik, dengan cangkang kepala yang dapat dilepas dan menawarkan phono stage, serta opsi untuk mematikan pemancar Bluetooth. Cambridge mengatakan kedua fitur baru ini sebagai tanggapan atas feedback pelanggan.

Shure Aonic 40

Dia lebih murah ketimbang Shure Aonic 50 yang dirilis tahun 2020 (yang kami gambarkan punya “performa kuat” dalam ulasan bintang empat kami), dengan kebisingan nirkabel serta fitur yang kuat. Kali ini ada tiga tingkat ANC untuk dipilih (naik dari dua), dan Environmental Mode sehingga suara luar dapat masuk dengan menekan tombol untuk memungkinkan Anda mendengar lingkungan Anda. Equalizer dapat disesuaikan untuk memungkinkan pengguna menyempurnakan output audio mereka, sementara daya tahan baterai adalah total 25 jam

 

iFi Zen One Signature

iFi baru saja memperluas jajaran Zen Signature premiumnya dengan Zen One Signature, yang mengambil stage  DAC dari DAC V2, menambahkan input optik dan koaksial di samping port USB, menggunakan teknologi Bluetooth dari Zen Blue V2 bintang lima, dan dilengkapi dengan peningkatan sirkuit. Hasilnya adalah DAC murni (tanpa ampli headphone atau kontrol volume internal) yang berfungsi sebagai hub audio rumah untuk semua perangkat digital Anda.

Rotel A12 MKII

Mengikuti produk MkII lainnya yang diluncurkan Rotel tahun lalu untuk merayakan hari jadinya yang ke-60, integrated amplifier  A12 MkII hadir dengan DAC 32-bit Texas Instruments yang sama yang ditemukan di komponen MkII yang ada. Catu dayanya baru, kapasitor coupling baru, dan teknik isolasi tata letak papan sirkuit yang menjanjikan untuk “menurunkan tingkat kebisingan dan mengurangi distorsi”. Ada juga prosesor digital baru dan chipset antarmuka digital, dimana  Rotel mengklaim telah membuat 12 perubahan pada power amplifier untuk memaksimalkan kinerja

 

AURUM C5 DA

Pemutar dari Jerman, Aurum  C5  ini. Ini adalah top-of-the-line CD-Playernya Aurum. Dilengkapi damper anti getaran, yang memisahkan drive dari lingkungannya. Juga dilengkapi dengan sebuah generator master clock. Nah, master clock juga punya pengaruh terhadap suara/peningkatan suara, juga kestabilan suhu/temperature. Dia telah punya output stage kelas A (yang katanya sih suaranya paling natural, bebas distorsi dan tak ada kesan suara yang analitik). Selain itu dia punya filter pasif yang memisahkan sirkuit analog dan digital. Ini juga berperan penting dalam hal sampainya suara dari player ke amplifier pada waktu yang tepat, sehingga bisa dikatakan keautentikan suara bisa terjaga.  Memakai kapasitor Polytrppylene buatan Jerman yang dikatakan premium. Pemutar ini tersedia di galeri Tasindo Audio, Jakarta

Airpulse A100

Ini adalah speaker aktif nirkabel Bluetooth yang dimodali dengan aneka input layaknya sebuah amplifier  masa kini yang bahkan sudah dibuat wireless. Ada  Bluetooth, AUX, PC, USB dan kabel optik.Dia main di frekuensi respon mulai dari  52Hz hingga 40KHz dan mendukung playback audio resolusi tinggi (Hi-Res) dan mendapat sertifikasi resmi Hi-Res, yang diungkap di stiker depan kabinetnya.Kita bisa saja menghubungkannya ke sebuah subwoofer jika memang ingin tampilan bass yang lebih deep dan lebih punchy lagi.

Ini adalah speaker karya desain Phil Jones yang merupakan pendiri merk speaker Inggris, Acoustic Energy. Jones mendisain A100 dengan mengambil tampilan dan karakter suara mirip dengan model flagshipnya Acoustic Energy, model 7001 – yang didesain sebagai speaker monitor near field.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here