kontak

Setelah muncul dengan earbud Gemini, Devialet membuat berita baru dengan merilis soundbarnya yang dinamakan Dione.

Devialet percaya diri saja dengan menyebutnya sebagai soundbar high end, karena memang Devialet main di produk audio  papan atas. Masih segar di ingatan kita tentu akan rangkaian produk speaker aktif Devialet seperti Phantom-nya dan earbudnya. Dione pun dilepas di kisaran 46 jutaan Rupiah.

Dione kami jumpai 7 April 2022 lalu, setelah sehari sebelumnya  dia diperkenalkan kehadapan para jurnalis ibukota. Soundbar ini menurut Welly Yung, Store Manager galeri Devialet yang ada di lantai 1 Plaza Indonesia – baru akan dirilis 30 April 2022 nanti di serentak di seluruh dunia dimana ada perwakilan Devialet disitu.

Obrolan kami dengan Welly, bisa anda ikuti dengan mengklik link dibawah ini :

Apa menariknya?

Saat pertama masuk ke galeri yang sebagian dindingnya berkaca ini, kami langsung diajak dengar demonya Blu-ray  Dolby Atmos, dimana menampilkan video hiruk pikuk hutan dengan aneka suara hewan di dalamnya juga suara angin yang menggerak gerakkan beberapa daun dan tangkai tumbuhan. Kemudian hujan pun turun. Disini Dione sanggup menyajikan nuansa hutan secara imersif, pola suara yang lebar, dan suara seperti berpendaran keluar dari TV dan bergerak di seputar TV, padahal Dione diletakkan sekitar 1.5 meteran darinya. Dan Atmos pun muncul dari kesan suara hujan dari ceiling, mulai tepat didepan TV hingga bagian atas kepala kami.

Ya, inilah kesan suara yang dimunculkan dari konfigurasi Dolby Atmos 5.1.2 channel dengan kekuatan suara di 101 dB dari sebuah amplifier berkekuatan 950 Watt RMS yang dialirkan ke 13 driver yang melekat di tubuh Dione.

Menurut Welly, 8 driver dari 17 ini, disiapkan khusus untuk bermain di frekuensi bawah (bass), dimana 4 woofer di sisi depan, 4 woofer lain di sis belakang. Bagi kami, saat memutar demo ini dan juga trailer sebuah film Marvel (keduanya menurut Welly memang sudah dipersiapkan oleh Devialet, dan Devialet menyarankan untuk memutar ini saja untuk demo Dione-nya) kesan bassnya sudah cukup melibatkan, tetapi tentu bagi anda yang pecinta bass, mungkin saja merasa kurang. Sayangnya, Dione tidak dilengkapi fasilitas jika kita ingin menambahkan subwoofer. Jadi menurut Devialet, bass yang dihasilkan Dione sudah oke untuk menonton film laga yang kaya efek sekalipun. Maka tak heran dia sampai perlu memasang 8 driver woofer khusus untuk bass.

Ya, ini dikatakan Devialet sebagai sistem all in one, dimana kita tak perlu lagi menambah-nambahkan elemen lainnya untuk home theatre. Termasuk tak perlu subwoofer.

Kalibrasi otomatis

Ini memang baru bahasan awal kami terhadap keimersifan dan Atmos-nya Dione. Masih belum lagi kepada bagaimana tampilan surround kiri-kanan dan belakang.  Dan ingin rasanya memutar film film kayak akan efek yang sudah Dolby Atmos, pada Dione di sebuah ruangan yang dedicated walaupun mungkin ukurannya kecil (misalnya saat kita tinggal di apartemen dan ruang berukuran sedang lain).

Tombol sentuk untuk kalibrasi (paling atas). Dibalik gril ini berada driver untuk Dolby Atmos (height channel) yang bisa juga berperan sebagai speaker depan, tergantung posisi soundbar

Nah ada menariknya disini. Dione sudah dibekali dengan sistem kalibrasi ruang otomatis. Jadi begitu anda nyalakan pertama kali, aktifkan saja fungsi kalibrasi ini dengan hanya menekan satu tombol sentuh di panelnya, dan lakukan dengan kondisi ruangan tak banyak orang (satu saja yakni anda). Dione akan otomatis melakukan kalibrasi, untuk memaksimalkan kinerjanya dengan kondisi keakustikan ruangan.  Sudah selesai dia melakukan kalibrasi, maka Dione siap bemain. Informasi ini kami dapatkan dari Welly.

Fleksibel di penempatan

Welly juga mengatakan bahwa Dione bisa digunakan dengan posisi diletakkan rebahan saja diatas kabinet dimana TV juga berada. Bisa juga ditempel di dinding (on wall).  Di bagian terkiri dan terkanan Dione ada sebuah kotak yang didalamnya ternyata berisi  driver driver  penyuara ‘Dolby Atmos’nya.

Uniknya jika posisinya rebahan (seperti terlihat di gambar), maka sebagai driver Atmosnya adalah driver yang ada di sisi atas dari kotak ini. Sebaliknya jika dipasang di dinding, maka driver Atmosnya adalah driver driver yang (tadinya) ada di sisi sisi kotak ini, sedangkan speaker (yang tadi ada di atas) berganti peran sebagai speaker depan. Driver ini akan otomatis beralih peran begitu posisi Dione berlainan antara rebahan atau di dinding.

Driver centre ORB

Sedangkan Posisi driver center (berbentuk bola di bagian tengah Dione) pun perlu kita ubah posisinya (secara manual kita putar) jika memang kita memainkannya di dinding. Centre channel ini dinamakan Devialet dengan ORB, yang dipatenkan Devialet untuk mengadaptasi posisi soundbar, baik secara mekanik dan akustik, pada saat sounbar ini dipasang pada dinding atau diatas kabinet/furniture lainnya.

Inilah kefleksibelan driver drivernya.

Posisi on wall

Ada serangkaian teknologi dan fitur di Dione. Sebut saja misalnya teknologi Space. Teknologi ini menampilkan dimensi suara untuk Dione, dengan memakai algoritma upscaling dari sinyal stereo atau mono menjadi sebuah sinyal berkonfigurasi 5.1.2 channel yang dipakai sebagai modal menampilkan suara yang imersif dan multilayer.

Dione dilengkapi juga dengan beberapa mode suara, seperti Spatial Mode,Music Mode,Voice Mode dan Movie Mode.  Di koneksinya, dia sudah dipasangi konektor HDMI versi 2.1 eARC/ARC. Jenise ARC ini memungkinkan channel multichannel audio dapat dialirkan tanpa batas di bandwidthnya dan tanpa mengalami kompresi.

Gambaran diatas memang baru sebagian eksplorasi kami akan soundbar dari Perancis ini. Yang jelas, kini jika anda lebih suka dengar musik, Devialet punya Phantom. Jika suka portabel, Devialet punya Gemini. Dan jika lebih suka home theatre, sudah ada Dione.

Bagaimana suaranya? Kami akan tampilkan di edisi cetak WhatHiFi Indonesia edisi Mei Juni 2022

Welcome Dione !

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here