kontak

Mengapa kita lebih baik memakai soundbar ini ketimbang memakai speaker 5.1 channel?

Seperti apa soundbar ideal itu? Bagaimana sebuah soundbar bisa berbuat banyak untuk hobi musik stereo dan film (home theater) anda di rumah? Mari kita lihat Sonos Beam Gen 2, seperti yang dipresentasikan Riyad dari V2 Indonesia (pemegang merk Sonos audio di Indonesia). Selain untuk theatre, Gen 2 juga pas untuk musik. Salah satunya karena sudah mendukung format audio stereo, seperti PCM, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, Dolby TrueHD, Dolby Atmos(baik versi yang Digital + maupun yang versi TrueHD). Lalu multichannel PCM dan Dolby Multichannel PCM. Kabarnya, nantinya dia juga akan bisa mendekoding digital surround DTS, walau belum berlanjut ke DTS X.

Mari kita saksikan obrolan kami berikut ini


Salah satu yang menarik, soundbar ini kita bisa expand soundbar ini sehingga bisa jadi 5.1 channel.  Misalnya di Beam Gen 2 dari Sonos ini, jika kita ingin mendapatkan sistem surround yanglebih besar lagi suaranya dan lebih lengkap, bisa diekspan dengan menambahan dua speaker belakang One SL.  Bassnya kurang nggebuk atau kurang bisa kebawah lagi? Tambahkan saja model sub.

Dengan soundbar, juga lebih fleksibel, misalnya untuk ruang terbatas seperti apartemen. Juga soundbar tidak merusak tatanan interior ruang. Apalagi jika desainnya manis dan bisa ngeblend dengan interior.

Selain untuk theatre, dia juga pas untuk musik. Salah satunya karena sudah mendukung format audio stereo, seperti PCM, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, Dolby TrueHD, Dolby Atmos(baik versi yang Digital + maupun yang versi TrueHD). Lalu multichannel PCM dan Dolby Multichannel PCM.   Kabarnya, nantinya dia juga akan bisa mendekoding digital surround DTS, walau belum berlanjut ke DTS X.

Tampilan Fisik

Ini adalah soundbar 3.0 channel. Utamanya, dia sudah Dolby Atmos, dan untuk itu dia tak perlu driver khusus secara terpisah (height driver). Finishingnya ada dua pilihan, matte blac atau matte white

Dia cukup ringan(berat 2.8 kg) dan kompak(7 x 65 x 10 cm).  Di tubuhnya ada gril polikarbonat berlubang2 kecil (perforated)  . ini sama seperti bila kita temukan di model Sonos Arc.  Dikatakan Sonos agar lebih durable dan lebih mudah dibersihkan, ketimbang bila meamkai finishing kain woven.

Dibawah polikaronat inilah berjejer empat mid woofer eliptikal yang menghadap kedepan serta sebuah tweeter di tengahnya.   Driver driver ini digerakkan oleh 5 amplifier kelas D. Ada pula tiga radiator pasif yang khusus bertugas menyediakan frekuensi bass (low end). Di sisi atas : ada tombol tombol sentuh yang sensitive. Juga LED dan mikrofon far field untuk mengontrol suara melalui asisten suara  yakni Amazon Alexa dan Google Assistant.

Di sisi belakang : ada soket untuk power, ethernet dan HDMI eARC, juga satu tombol tekan ‘connect/reset’. Koneksi : Wifi dan Bluetooth.

Inilah salah satu hasil obrolan kami dengan Riyad, Technical Support dari V2 Indonesia (pemegang merk Sonos audio di Indonesia).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here