kontak

Genap sudah, seri K high-end ProAc telah diproduksi selama 12 tahun di tahun ini. Model speaker yang berada di seri ini  telah berevolusi dan kualitasnya sudah kian meningkat. Modelnya pun dari dahulu hingga kini tetapi adalah floorstander.

K1 adalah speaker dengan desain 2-way  yang memanfaatkan tweeter pita ProAc yang cukup dikenal baik, dilengkapi faceplate yang dibentuk mesin, juga  ruang belakang berperedam, dan magnet Alnico rakitan. Kami telah mendengar tweeter ini di model ProAc lainnya dan selalu terkesan dengan tingkat detil dan kehalusannya  yang tinggi.

Di kesan lihat pertama, tampilan speaker ini agak  sedikit unik. Ini terlihat di susunan alas yang tidak biasa yang memang menjadi ciri khas desain berbagai model speaker tower seri K. Meskipun secara visual, speaker ini nikmat dipandang, secara konsturksi pun dia terlihat bagus, sesuai dengan harganya.

Konsep desainnya  memungkinkan dibuat port yang menghadap ke bawah, yang diharapkan akan membuat speaker lebih bisa menjinakkan keakustikan ruang dan masih sanggup bersuara semaksimal mungkin di beberapa titik penempatan dalam ruang.

ProAc telah menggunakan panel High Density Fibreboard (HDF) secara menyeluruh, tetapi dengan ketebalan yang berbeda untuk menyebarkan resonansi. Panel-panel ini diredam secara hati-hati dengan bitumen untuk mengontrol resonansi tersebut.

Ada enam pilihan finishing standar: black ash, mahoni, cherry, natural oak, silk white atau walnut. Jika tidak cocok, Anda dapat memilih untuk memiliki rosewood, ebony, tamo ash atau dark eucalyptus dengan harga premium £900.

Tidak diragukan lagi ini adalah speaker yang dibuat dengan kokoh dan dirakit dengan sangat hati-hati, tetapi ada beberapa gangguan kosmetik. Meskipun tidak ada yang akan bisa melihat permukaan bawah alas saat speaker ini diletakkan di atas stand,  sayang sekali ProAc tidak menutupi alasnya dengan veneer atau memberikan perawatan lain agar terlihat lebih pintar. Saat kami lihat, kesannya  seperti  belum selesai dengan panel kayu polos yang terlihat. Cara pemasangan plat depan logam alas pun terlihat sedikit berantakan jika dilihat dari bawah.

Ikuti lanjutan cerita dan review suara dari K1 ProAC di edisi IX, September Oktober 2021 WhatHiFi? Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here