Jika saja Albert Einstein masih hidup, mungkin bisa kita minta dia menggambarkan teori fisika kuantumnya sambil mendengarkan Audiolab 6000N Play. Ini adalah streamer musik standalone pertama Audiolab yang kami yakin konsep designnya mirip mirip dengan konsep filosofi Einstein yakni ‘sederhana tetapi punya karakter istimewa.
Inilah dia, Audiolab 6000N Play yang merupakan perangkat streamer. Punya layar kecil dan sasis yang yang memberinya keleluasaan dalam bermain di jaringan. 6000N Play ini punya serangkaian fitur yang membuatnya cukup yakin bisa mendapat simpati di pasar.
Model ini disebut sebut sebagai ‘third component’ di seri 6000 Audiolab yang kelasnya mid, mengikuti integrated amplifier 6000A yang pernah mendapat bintang lima serta CD transport 6000CDT, di sisi teknologi dan fitur fiturnya.
Satu Chip dari Blok Sirkuit Lama
Model 6000N Play menggunakan chip DAC yang sama (yakni ES9018 Sabre 32 Reference) seperti yang ditemukan di amplifier 6000 A (dan DAC -M yang pernah mendapat award) yang pernah kami puji atas kemampuannya dalam menampilkan sebuah suara yang punya komposisi baik.
Model ini dilengkapi fitur Time Domain Jitter Eliminator dari ESS Technology, yang berfungsi untuk menganalisa dan mengoreksi sinyal input terhadap timing. Desain sirkuit dari Play ini meminjam model 6000CDT dalam hal pengisolasian catu daya (power supply) dan trafo toroidal. Dengan membawa bakat bakat dari seri 6000 inilah, model ini punya daya improvisasi penuh untuk menyajikan suara sesuai kata hatinya. Selain kemampuan dasar darinya yang merupakan pemutar streaming, pemutar ini pun sanggup memainkan file resolusi tinggi Play-Fi dari DTS, juga memilki platform multi-room.
Dengan kesanggupannya memainkan Play-Fi, maka jika perangkat ini dihubungkan ke sebuah jaringan melalui ethernet atau wifi dual band-nya, 6000N Play bisa digunakan untuk menikmati segala jenis musik yang disediakan oleh provider seperti Spotify Connect, Tidal, Hdtracks, Deezer, Qobuz, Amazon Music, Napster, TuneIn, iHeartRadio dan SiriusXM. Ini juga berarti juga dapat melakukan streaming file hingga ke 24 bit/192 kHz dari sebuah server network. Inilah berkah dari adanya kerjasama antara DLNA dan UpnP. Perangkat ini bisa terhubung secara nirkabel hingga dengan 32 perangkat yang sudah dilengkapi Play-Fi untuk keperluan set up sebuah multi room.
Pintu gerbang untuk kesemua kemampuan dan fungsi ini adalah aplikasi pengontrol DTS Play-Fi tadi. Kami telah menggunakan platform ini sebelumnya dengan model Arcam rPlay dan kami berani katakan bahwa kepintaran perangkat ini bagus dalam melakukan streaming.
Anda bisa mengakses musik pilihan anda dan menyesuaikan volume serta mengontrol sebuah lingkungan multi room tertentu melalui home screen-nya. Dan saat anda melihat-lihat katalog di provider jasa streaming tertentu, kalau ingin kembali ke menu awal – cukup dengan menekan logo DTS. Jika anda tekan sekali lagi lagi, akan kembali ke menu navigasi terakhir di aplikasi ini. Sangat sederhana.
Jika anda lihat logo Hi res, logo ini menyatukan semua Critical Listening Mode yang penting untuk memungkinkan playback musik resolusi tinggi. Dan karena Play-Fi adalah platform multiroom universal yang dapat menghubungkan ruangan ruangan yang mungkin saja dipenuhi produk yang berkemampuan Play-Fi, software ini akan melakukan downsampling file file resolusi tinggi ke resolusi sekualitas CD (16 bit/48 kHz) sebagai default-nya, demi menjaga penampilan streaming dan bandwidthnya. Untuk yang memainkan DTS Play-Fi tunggal, atau hanya beberapa yang terhubung kepadanya, tetapi mengutamakan kualitas suara optimal diatas bandwidth, Critical Listening Mode ini akan menghilangkan proses downsampling ini, hingga memungkinkan transmisi penuh setiap bit dan sample frequency-nya.
Saat menggunakan sebuah platformnya pihak ketiga(third party), Audiolab dan DTS rupanya telah bersepakat dalam membuat sebuah fitur 6000N Play yang memiliki enam preset di dalamnya. Kita bisa membuat sebuah preset untuk apapaun yang tengah dimainkan dengan hanya menekan salah satu sari enam tombol preset selama beberapa detik. Ini jauh lebih cepat dan lebih mudah ketimbang memakai aplikasi tertentu untuk bernavigasi. Artinya, sesampai kita di rumah setelah disibukkan oleh pekerjaan di kantor seharian penuh, rasa penat kita bisa hilang setelah menikmati suara sistem hifi, misalnya mendengarkan Radio 6 Music, dengan hanya menekan sebuah tombol saja. Satu tombol penghilang kepenatan.
Sedikit Ketidaknyamanan
Sejauh ini 6000N Play memang oke oke saja. Hanya saja ada sedikit ketidaknyamanan, yakni ketika kami memilih sebuah preset, seringkali akan menghilangkan sinkronisasi aplikasi, sehingga kita harus memulai semuanya dari awal ketika ingin mengganti lagu atau sumber main(source). Inilah sedikit kendala ketika kita ingin sebenarnya agar fungsi hardware(yakni preset tadi) dan software (kontrol aplikasi) bisa berjalan bersama sama dengan lebih baik. Kami lebih suka menyebutnya ‘sedikit ketidaknyamanan’ saja dan bukan hal yang besar.
Ada sebuah software yang telah mendukung unit ini bisa bekerja dengan asisten suara Alexa, dimana playback audio bisa dikontrol melalui perintah suara ke sebuah speaker Amazon Echo atau perangkat berbasis Alexa.
Kami memutarkan Big Thies’s Cattails dan Audiolab ini kami lihat unit ini dapat menampilkan tampilan panggung yang lebar dan open, dengan detil yang bagus. Mampu mengabadikan kualitas band band ‘bermerk’. Seperti saat menyajikan vokal Andrianne Lenkers. Vokalnya punya clarity, dan ada sisi dinamis untuk membawakan beberapa hal menarik rekamannya. Punya artikulasi dan Transparan.
Akhirnya, 6000N Play ini punya desain dan fitur streaming yang menarik. Menurut kami, ini adalah cara yang ‘affordable’ untuk dapat mengimplementasikan streaming ke sistem tanpa mengurbankan kualitas sonik. Dan ini merupakan solusi terbaik sesuai budget, apalagi saat digunakan bersama.
(disadur dari WhatHIFI.com, Desember 2019)