kontak

whathifi.id – BenQ X3000i termasuk unik di ukurannya yang tidak saja mini, dan cubical yang mengesankan fun, dan ramah di meja, tetapi juga sudah menambahkan dukungan 4K, plus zoom lebih besar(dibandingkan model saudaranya yang lahir lebih dahulu, X1300i).

Kesan funky-nya yang dibentuk dari lapisan putih yang lucu untuk sebagian besar sisinya, lapisan hitam seperti kaca yang sangat kontras untuk panel depannya, dan trim oranye khas yang membentang sepanjang sisi depan.

Ada pula fitur HDR Pro untuk meningkatkan rentang dinamis(dynamic range), dan sistem warna yang diklaim mencakup 100 persen DCI- untuk dunia sinema digital. Model BenQ X3000i masih bertengger di harga 39.9 juta Rupiah, seperti yang kami dapatkan infonya dari PT BenQ Teknologi Indonesia.

Sisi menarik lain dari X3000i, ini adalah projector berspesifikasi gaming yang kompak dan pas untuk pasaran projector yang dibuat untuk living room khususnya, dan bisa saja dipakai sebagai ‘projector lainnya’ dari projector utama yang bermain di papan atas.  Di fungsi gaming, dia mendukung sinyal 4K/120Hz, dukungan 240Hz pada resolusi 1080, input lag serendah 4ms dalam mode 240Hz dan 16ms dalam mode 4K/60Hz, lalu preset yang dioptimalkan untuk jenis game RPG (Role Playing Game), olahraga, dan FPS (First Person Shooter). Lalu  fitur Balanced Enhanced Details Adjustment yang memungkinkan Anda menghadirkan lebih banyak detail di area gelap tanpa memengaruhi aspek gambar lainnya, serta  mode Game HDR sehingga Anda tidak perlu kehilangan waktu respons yang sangat cepat dari proyektor saat bermain di HDR.

X3000i, dilengkapi feet support yang mendukung dalam kefleksibelannya dalam ditempatkan di ruangan

Dukungan HDR X3000i mencakup sistem HDR10 dan HLG, tetapi tidak untuk sistem HDR10+ atau Dolby Vision HDR premium, yang berarti film atau acara TV yang dikuasainya hanya yang sudah HDR 10. Kemampuan ini tak beda dengan banyak proyektor lain juga. Tidak seperti TV, dunia proyektor masih tertarik pada 3D (jika Anda dapat menemukan sumber apa pun). Ini juga berlaku untuk X3000i – meskipun harganya ini tidak termasuk kacamata. X3000i mengklaim tingkat kontras ratio yang sangat tinggi 500.000:1 – dan menggantungkan diri pada  sistem kontrol cahaya dinamis.

Dia punya roda untuk kita memainkan zoom dan fokus beserta satu set tombol tombol navigasi menu/kontrol, walaupun kita sudah diberikan satu remote control putih, yang nyata nyata sangat berguna khususnya bila kita ingin menaik turunkan volume speaker projector, atau berpindah output audio. Menyalakan unit ini pun lebih mudah dengan remote.

Dia membopong sebuah sistem audio berdaya 2 x 5 watt bernama treVolo. Inilah sistem yang membuat speaker ini mampu bersuara sendiri, kalaupun nantinya anda belum memiliki sistem speaker eksternal, baik berupa speaker aktif, soundbar atau sistem 5.1 channel home theatre seperti yang kami pakai saat mengujinya.

Fasilitas zoom dan panel pengontrol. Ada juga gril untuk keluarnya suara stereo yang diracik menjadi surround.

Sisi atas projector ini bisa dilepas untuk kita dapat mengakses sebuah dongle Android TV yang telah disediakannya -masuk ke slot di dalamnya. Dengan dongle inilah kita bisa langsung mengakses situs tertentu seperti ke YouTube. Jadi dengan model internet di rumah saja, kita bisa langsung menonton film, tanpa perlu bersusah harus memiliki player video dahulu. Bagaimana layarnya? Jika belum ada, pakai saja tembok putih dan rata bila  ada.

Lampu 10 Tahun

Untuk sebuah projector home theatre new entry, tingkat kecerahannya yang sebesar 3000 lumen ini  tentu saja terbilang sangat cerah. Rasio kontrasnya juga diklaim sangat tinggi 500.000:1 –. Ini tentu mempengaruhi bagaimana tingkat respon black levelnya.

Dan dengan digunakannya sistem pencahayaan 4LED yang ramah lingkungan itu, bisa saja ini dikaitkan dengan bagaimana dia bisa bertahan selama 20.000 jam melakukan pencahayaan secara maksimal, sehingga di masa produktif ini tak perlu mengganti lampu. Masa 20.000 jam berarti bila kita pakai saja selama 5 jam setiap hari, kita dapat menikmati keproduktifan lampu ini selama 10 tahun. Bisa saja jauh diatas itu, karena bukankah kita tidak selalu setiap hari gaming atau nonton film? Dan mungkin saja  satu hari kita hanya menonton 1 film saja.

Dengan menggunakan sistem 4LED (ketimbang sistem 3LED) juga akan meningkatkan output lampu hijau proyektor sebanyak 40 persen. Selain berkontribusi pada rentang warna yang lebih seimbang dan lebar, ini juga akan  meningkatkan kecerahan gambar secara keseluruhan sebesar 8 – 12 persen dibandingkan proyektor 3LED.

Penting untuk diperhatikan juga, kian lama lampu LED digunakan, gambar akan kehilangan kecerahan dan respons warna secara signifikan. Tetapi masa demikian  lebih lambat berlangsungnya ketimbang lampu UHP biasa. BenQ mendukung titik umur panjang ini dengan menambahkan sistem kalibrasi otomatis yang terus menyesuaikan karakteristik gambar untuk mengimbangi setiap perubahan pada output lampu LED dari waktu ke waktu.

Tata suara surround

Untuk urusan suara juga terbilang menarik. BenQ mengklaim telah memasang sistem suara surround Bongiovi DSP bersama sistem speaker treVolo-nya. Ini diklaim  dapat menciptakan efek suara pseudo-surround dari sistem suara stereo. Untuk dipakai gaming, ini tentu dapat membantu, misalnya kian jelas mengetahui dari arah mana musuh mungkin mendekat/menyerang. Sistem Bongiovi juga, menurut penciptanya, dapat menambah kedalaman, kejernihan, bass, dan stereo imagingnya dapat ditingkatkan. Hanya saja agak disayangkan, tidak ada dukungan HDMI 2.0b X3000i untuk variable refresh rate-nya, walau banyak proyektor lain di kelasnya juga demikian

X3000i mudah diatur berkat tingkat zoom optikal 1,3x, zoom sederhana dan penyesuaian cincin fokus serta penyesuaian keystone 2D, menjadikannya sebuah proyektor yang fleksibel dalam penempatannya.

Koneksi

Di koneksinya, ada dua HDMI, salah satunya mendukung eARC untuk melewatkan audio Dolby Atmos ke soundbar dan AV receiver yang kompatibel, serta jack trigger 12V, USB dengan pengiriman daya 2.5A, port audio optik SPDIF , port kontrol RS-232C, dan output audio 3,5 mm.

Dua HDMI, salah satunya adalah HDMI eARC. Jadi HDMI ini bisa langsung ke TV, sementara HDMI lainnya bisa ke player video.

X3000i  menyediakan  fitur cerdas berkat dongle TV Android yang diletakkan di bawah penutup atas proyektor. Ini termasuk dukungan untuk sistem suara Google Assistant, Chromecast, dan aplikasi Disney+, Apple TV+, Amazon Prime Video, ITV Hub, dan My5.Hingga saat artikel ini kami tulis, dia belum mendukung  Netflix, BBC iPlayer atau All 4, tetapi dia menjalankan platform Android TV dengan lebih apik.

Dongle USB yang disematkan di dalam tubuh X3000i

X3000i bukanlah  proyektor true 4K dengan jumlah piksel native 3840×2160-nya. Dia menawarkan dukungan 4K dari  optik DLP chip tunggal melalui sistem Texas Instruments dengan melakukan flashing setiap digital mirror DLP-nya  beberapa kali per bingkai untuk membuat efek 4K. Faktanya, dia dapat menghasilkan gambar 4K dengan kualitas yang terbilang paling tajam dan paling meyakinkan yang pernah kami lihat dari sebuah 4K yang non native. Ini berlaku sama untuk game 4K dan sumber video.

Kecerahan gambar

Ketajaman gambar kami amati tetap utuh saat memainkan game FPS  berkecepatan tinggi, terutama jika main  gamenya di 120Hz atau lebih. X3000i dapat mengadaptasi warna secara luar biasa ke sumber game dan film. Warna terlihat cukup kaya dengan sumber HDR menurut standar proyektor, tanpa kehilangan semacam campuran halus dan perubahan nada yang memberikan gambar tiga dimensi dan tekstur. Bahkan warna kulit di video terlihat konsisten.

Sistem pencahayaan 4LED X3000i kami yakin punya kontribusi tersendiri pada usahanya untuk bagaimana bisa menampilkan  warna yang sangat mengesankan. Ini juga berarti Anda dapat menghidupkan dan mematikan proyektor dengan lebih cepat (tanpa penundaan pemanasan/pemanasan) daripada proyektor biasa. Satu-satunya pengecualian adalah saat proyektor memutuskan  untuk menjalankan salah satu rutinitas kalibrasi otomatisnya untuk mengimbangi perubahan status lampu.

Pada umumnya, sebuah proyektor DLP berchip tunggal yang terangnya seterang X3000i ini,  rentan terhadap efek pelangi, di mana roda warna yang harus mereka gunakan bisa saja melahirkan garis-garis merah, hijau, dan biru murni melayang di atas area gambar yang terang atau di tepian gambar. X3000i kami rasa melebihi ekspektasi di kelasnya ini, karena roda warna 8 segmennya hampir tidak menunjukkan efek pelangi sama sekali.

Kesan sebuah proyektor HDR  bukan hanya tentang kecerahan yang ditemukan untuk gambar layar penuh yang cerah, tetapi juga tentang bagaimana kecerahan yang cukup di lokernya dan seberapa cerdas  pemetaan nada HDR Pro-nya  untuk membantu sorotan terang yang intens dari konten HDR.

Sayangnya,  dia kurang pintar dalam menangani sebuah adegan di kegelapan.  Seperti yang sering kita temukan pada proyektor yang sangat terang, proyektor ini tidak dapat mengendalikan cahayanya secara cukup ketika diperlukan untuk memberikan warna hitam yang meyakinkan, sebaliknya membiarkan area gambar gelap tampak agak abu-abu (ini jika kita mau membandingkannya dengan sebuah  proyektor bioskop rumah khusus yang terbaik di levelnya).

Anda dapat menaikkan black level dengan memilih mode lampu Smart Eco, yang pada dasarnya terus menyesuaikan output cahaya sebagai respon terhadap analisanya terhadap tingkat cahaya dalam frame gambar tertentu. Ini memang berpotensi menyebabkan sedikit ketidakstabilan pada kecerahan di beberapa adegan pemandangan gelap, karena pemrosesannya sedikit bereaksi berlebihan terhadap pergeseran halus dalam tingkat cahaya bidikan.

Suara BenQ X3000i luar biasa menurut standar proyektor. Yang sangat mengesankan adalah proyeksinya. Bahkan dengan proyektor duduk hanya beberapa kaki di depan kami, suaranya seperti berasal  lebih dekat ke dinding/layar Anda daripada bagian tubuh proyektor. Suaranya bahkan tampak ditinggikan secara vertikal ke tingkat gambar, serta menyebar jauh ke kiri dan kanan. Ini terbukti sangat efektif untuk membangun dunia game, dan benar-benar dapat memberi Anda arah ketika harus mencari tahu dari mana suara menyerang berasal.

Dengan soundtrack film, dialog terdengar sangat jelas dan dikontekstualisasikan secara meyakinkan, dan detailnya sangat bagus. Bass terbatas, tetapi cukuplah untuk seukuran mesin sebesar ini dimana  soundstagenya terdengar  tipis dan satu dimensi.

X3000i mengambil semua yang baik dari model yang muncul sebelumnya, X1300i. Dia menghasilkan gambar yang jauh lebih tajam, lebih cerah, lebih berwarna, tetapi juga lebih bernuansa, alami, dan terbilang fleksibel – lebih daripada apa yang Anda harapkan dari sebuah proyektor kelas budget seperti ini. Level hitamnya idealnya bisa lebih baik lagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here