kontak

whathifi.id – Kali ini dapur redaksi kedatangan perangkat yang tidak biasa dari Occam Indonesia, dimana salah satu produk yang diageninya adalah Sennheiser . Sekilas, mungkin anda mengira alat ini adalah satu set headphone amplifier dengan headphone/earphonenya. Ternyata bukan. Ini adalah perangkat untuk dunia professional. Ya, baru kali ini kami kedatangan sebuah alat yang sebenarnya bukan diperuntukkan di hiburan audio rumah, melainkan di studio dimana  band sedang rekaman. Datang dari Sennheiser, dengan modelnya XS Wireless IEM.

Pertanyaannya, mengapa kami tertarik untuk mengujinya? Oh tidak. Kami tidak sedang mengujinya, dan kurang pas rasanya bila kami memberi penilaian, tetapi jika dari sisi kegunaan, bolehlah kami sampaikan. Siapa tahu diantara pembaca, ada yang musisi atau senang melakukan rekaman suara live, dengan instrument musik serta mikrofon. Dan kami juga punya rubrik yang memang mengulas diluar home audio video, yakni Miscelaneous. Ada berita dari dunia lain, seperti dari dunia printing, barang consumer dan makanan, yang walau tak terkait langsung dengan home audio video, tetapi juga erat dengan kehidupan kita. Nah, seorang pehobi musik/audio, tentu saja sebagian gemar alat musik dan tertarik dengan bagaimana mensiasati suara yang kondusif untuk mereka berimprovisasi.  Inilah alat itu.

Ingat Sennheiser, jadi ingat merk Neuman.Berlin yang memang satu grup, dimana kami pernah menguji headphonenya. Dan rupanya Sennheiser banyak juga bergerak di dunia perangkat pelengkap studio rekaman, seperti headphoine.

Buka kemasannya

Kami buka saja  kemasan XS Wireless IEM dan di dalamnya terdapat sebuah transmitter, satu receiver bodypack, sebuah headphone in ear IE 4, baterei, catu daya dengan multi voltage adapter dan sebuah kit untuk pemasangan transmitter.

Jika anda main gitar listrik yang menggunakan juga sebuah laptop,  perlu juga melirik alat ini. Apalagi jika ada punya sebuah band, misalkan ada yang main drum, bass gitar, gitar, dan anda sendiri vokalisnya misalnya. Apa saja yang dia bisa bantu untuk anda, saat melakukan rehearsal bersama di satu studio, dimana masing-masing instrument ini memakai sebuah mikrofon?

Satu, alat ini bisa kita jadikan alternatif atau  pengganti dari yang tadinya memakai speaker monitor lantai (floor wedges),   pindah ke sistem in-ear monitoring (IEM) nirkabel. Ya, dia bisa kita jadikan alat memonitor audio personal,   in-ear monitoring (IEM) secara lebih mudah.

Kedua, dia dapat kita pakai untuk menyeimbangkan(balancing) suara dari aneka instrumen sehingga kita bisa lebih fokus memperhatikan bagaimana permainan instrument/vokal kita, apakah terlalu kencang, memekakan telinga karena volumenya terlalu besar sehingga menyulitkan musisi lainnya dalam mendengar permainannya sendiri.  Ini memang bukan tidak jarang terjadi, menjadi momok bagi seorang musisi  atau pemain band saat berada panggung, yang membuatnya sulit dalam berimproviasi main termasuk mensiasati bagaimana agar suara yang dihasilkannya untuk lebih baik. Kendala lain, ada saja ancaman feedback dari speaker di depan mic nya. Inilah yang menginspirasi Sennheiser untuk membuat XS Wireless IEM ini, yang berfungsi untuk meminimalisir (kalau tidak mau : menghilangkan) risiko diatas.

Disini, seperti terlihat di demo videonya Sennheiser dibawah ini, dikisahkan, ada yang terjadi ruang latihan misalnya, dimana banyak pemainnya menginginkan volume lebih tinggi agar bisa dia dengar. Sehingga bila ada yang ingin ngomong ke dia, harus dengan teriak teriak. Daripada seperti ini, lebih baik percayakan saja ke in ear monitoring.

Penggunaan.

Alat ini menerima masukan(input) dari aneka source suara dari mic (instrumen dan vokal), lalu menyebarkan keluaran idealnya ke masing masing earphone (yang dipakai musisi/vokalis) yang terkoneksi ke receiver. Masing-masing receiver ini pun terhubung ke transmitter itu. Bisa dikatakan, XS ini  melakukan balance mix dengan mode multiple audio dan balancing.

Untuk balance sebuah band

Sebagai personal monitoring wireless, IEM  pada akhirnya dapat menjadi sebuah alat yang ikut membantu seorang musisi untuk bisa tampil dengan lebih baik. Alat ini mudah dalam pengoperasiannya, dan cepat di instalasinya. Dia  memanfaatkan frekuensi UHF di  koneksi nirkabelnya. Apabila dibutuhkan, frekuensi transmisinya pun dapat disesuaikan secara manual. Tampilan lampu pada bodypack receiver dan pemancar rack-mount dapat memudahkan pengguna untuk melihat posisi setelan, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang buruk sekalipun.

Stereo receiver ini punya pilihan seting di belakang panel. Ada LED status yang menginformasikan tentang baterei dan status koneksi. Kita dapat melakukan fine tuning fokus yang kita sukai untuk monitoring in ear ini, juga melakukan balancing mixing, memainkan EQ untuk memperluas frekuensi tinggi, memilih channel atau frekuensi manual .Dia memakai desain UHF dalam penyampaian suaranya.

Kita pasang headphone untuk dapat mendengar suara dengan lebih baik. Jadi ada suara yang bisa didengar di ruangan, dan di earphone. Dapat digunakan dalam memixing suara. Ada mix untuk masing masing perangkat, seperti dari gitar bass, drum, vokal. Semuanya dapat menyeimbangkan campuran diantara dua sumber, yakni vokal dan main mix, dengan memakai satu transmitter, dan receiver.

Jadi transmitter ini mengirimkan ke satu atau lebih receiver yang masing masing musisi dan vokalis memilikinya, persis seperti saat mengirimkan gelombang radio. Disini transmitter punya dua input, dan untuk setting yang kecil, hanya digunakan untuk mix. Satu input di beakang untuk gitar atau kibor, sementara lainnya untuk vokal.

Di receiver, kita bisa tentukan bagaimana kita mendengar input ini. Bisa seperti panorama dimana channel kiri dan kanan terpisah. Intinya jika kita bisa dengar dengan lebih baik, maka akan bisa perform lebih baik, menyeimbangkan suara.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here