whathifi.id – Suka terngiang saja setiap kali mendengar sajian stereo, selalu terngiang keinginan untuk melihat speaker menghilang. Bukan dari hadapan mata tentu, tetapi telinga. Artinya, kita seperti ingin melihat dengan telinga bahwa kita tidak tengah mendengar speaker. Jadi apa? Ya ingin mendengar musiknya, bukan alatnya. Ini seperti bila kita menonton live orchestra atau musik seperti bila menonton Java Jazz dan lainnya. Mungkin ini juga yang sempat terpikirkan oleh Didi Satelitto ketika merancang speaker in-wallnya. Dia mungkin saja ingin agar orang mendengar musiknya, bukan alatnya. Maka disembunyikan saja speakernya. Musiknya yang tampil.
Inilah yang kemudian melahirkan speaker in wall/on wall Exotique dari Starlite Harmoni yang kemudian diberi nama DD-03. Menariknya, tidak sekedar digantung atau disembuyikan di dalam tembok, salah satu sisinya ditempelkan figura. Figura bisa diisi foto atau lukisan. Ya, ide speaker memang untuk bisa tersembunyi di balik sebuah pigura foto yang terpasang di dinding. Gambar foto tentu bisa bervariasi, apakah foto pemandangan sawah, pegunungan atau foto keluarga, wanita seksi dan lain lain. Ini tentu ide menarik, apalagi untuk rumah yang baru dibangun. Kita melihat itu adalah pigura foto, padahal adalah speaker berpigura. Bisa dengan sepasang speaker atau multi speaker, tentunya dengan gambar foto pigura yang berlainan.
Speaker ini menggunakan pasif crossover, dengan driver Dual Concentric atau lebih dikenal dengan nama Coaxial. Speaker ini diklaim Starlite Harmoni mampu mereproduksi bass rendah hingga 60 Hertz dengan hanya diameter 5” saja. Dilihat dari spesifikasi yang kami lihat, dia bermain di bidang frekuensi 50 – 18 kHz(+2/-1 dB), dengan efisiensi (sensitivitas) di 87 dB. Impedansi nominalnya di 4 Ohm. Speaker ini direkomendasikan untuk dipasangkan dengan amplifier berkekuatan 40 hingga 150 Watt. Memakai enclosure bass reflex berbahan kabinet MDF setebal 15 milimeter, dan memakai driver 5 inch dari Sinar Baja. Speaker ini ada dalam figura pilihan berwarna hitam dan putih.
Konsep menyembunyikan speaker di dalam ruangan dan memasukkan penggantinya yakni frame foto atau lukisan, tentu merupakan sebuah ide menarik, baik untuk ruangan keluarga, ruang tamu, ruang tidur di rumah, maupun ruang tamu atau kerja di kantor. Juga ruang public seperti café, restoran dan lain lain. Bukan apa apa, selain dari sisi estetika, tidak mengganggu interior, malah membuat hidup ruangan dengan sajian musik. Selain itu kita tak perlu pusing memikirkan dimana peletakkan speaker agar tidak mengganggu estetika ruangan. Tak jarang terjadi, seorang desainer interior perlu berdebat dengan instalatur alat termasuk instalatur perangkat audio, karena penempatan speaker ternyata mengganggu estetika yang telah dibangun.
Sama seperti bila kita menset up stereo speaker rumah seperti biasa, yang juga mementingkan soal placement speaker untuk mendapatkan kualitas dengar yang maksimal, begitu juga halnya dengan speaker in ceiling. Penempatannya tentu memperhatikan dimana posisi duduk orang atau biasa orang berdiri. Tetapi menurut Didi, model speakernya bisa saja membuat efek dengar yang sama di setiap penikmat musik Exotique dalam ruangan.
Ya, memang ada beda tujuan antara mendengar stereo speaker biasa dimana mementingkan soal soundstage, vokal berada ditengah apitan speaker dan mengejar juga kelebaran, kedalaman dan titik pertitik panggung dimana sang penyaji tampil. Di in ceiling, rata rata mengejar agar suara bisa mengisi ruangan, dengan kualitas yang padat, dan kejernihan serta kejelasan suara. Di sisi lain kekencangan seperti bass juga diperlukan.
Inilah salah satu cara orang menikmati musik, umumnya musik dengan tujuan musik latar belakang(background) yang bisa menemani dalam bekerja dan kegiatan lain.