Ide Sony melahirkan Headset VR 4K OLED microdisplay for VR

Sony telah memamerkan beberapa teknologi AV futuristik di ajang Sony Technology Day    (http://Sony Technology Day,  termasuk microdisplay OLED untuk virtual reality. Disini orang akan dibawa kepada sebuah teknologi masa depan  audio 3D PS5 – lengkap dengan beberapa teknologi tayangan virtualnya.

Pertama, VR(Virtual Reality). Dalam presentasi berjudul ‘Share experiences with an overwhelming sense of reality : OLED Microdisplay and low latency head mount display’, laboratorium R&D Sony memamerkan headset VR yang mampu menampilkan resolusi 4K dengan satu mata dan 8K dengan dua mata. Teknologi OLED microdisplay ini memiliki lebih dari dua kali jumlah piksel sebagai layar OLED smartphone, membuat pengalaman VR yang jauh lebih realistis dan mendalam.

Kompensasi latency juga mengurangi potensi delay yang mungkin terjadi, sehingga membuat pemakai headset VR OLED microdisplay ini tidak merasa sakit (sebelumnya, ini menjadi masalah umum ketika seseorang memakai headset VR).

Tak heran headset ini akan banyak disukai dan memiliki potensi besar untuk digunakan dalam dunia game khususnya.  Bahkan lebih dari itu, dia juga potensial untuk digunakan dalam dunia  film dan dunia online ( coba anda bayangkan tentang metaverse yang akhir-akhir ini dibicarakan oleh Facebook). Inilah issue menarik yang sebenarnya belakangan ini sempat menjadi rumor tentang lahirnya headset PlayStation VR baru yang konon sedang dalam pengerjaan.

Sony juga berbicara tentang teknologi audio 3D PS5, dan memberikan beberapa pandangannya tentang bagaimana teknologi ini nantinya dapat dikembangkan. Akan tetapi pertama-tama, tentu saja kita perlu memanang sedikit pada sejarahnya, dimana  untuk mengembangkan audio 3D, Sony telah mengembangkan sendiri DSP (digital signal processor). Di video, Sony kemudian menggali cara kerja audio 3D, termasuk mekanisme reproduksi binaural.

Sony rupanya tengah berbicara tentang bagaimana  mempertahankan hubungan yang ada dengan divisi Sony lainnya, juga dengan  studio game pihak ketiga  untuk bisa “beradaptasi dengan lingkungan pemutaran pengguna individu” demi dapat memberikan pengalaman PS5  yang lebih mendalam.