kontak

IHEAC Talks kembali hadir tanggal 11 September 2021 lalu. Menghadirkan pembicara Iwan Ariawan dan komentator Asawendo Swissrianto, Adi Gunawan dan Chandra Sutijono. Bahasan yang mengemuka adalah tentang streaming yang dibawakan Iwan, dan disambung tentang Roon yang dibawakan Chandra.

Di awal paparannya, Iwan Ariawan,  yang mengaku dahulunya adalah seorang fanatic audio analog ini bercerita tentang streaming yang dia artikal sebagai pengiriman dan penerimaan file audio dan atau video .  Streaming itu bisa dari file atau online internet.

Apa keuntungannya memakai streaming ? Yang jelas, dia lebih praktis. Kita tinggal memilih lagu dengan mengetikkan judul lagu atau nama penyanyinya di satu tempat atau lini servis kita seperti dari Apple Music, Spotify, Tidal, Qobuz dan lain lain.    Lagu lagu ini sudah diatur rapi.  Kelebihan lain, resolusi suaranya sudah tinggi. Kualitasnya baik.Sumber musik bisa dari seperti penyedia yang disebut diatas. Atau dari Amazon juga ada. Yang kualitasnya bagus adalah Tidal. Mereka punya file lebih bagus menurut Iwan. Tetapi tentu hasilnya yang kita dengar, tergantung juga dengan alat kita. File file dari penyedia ini aslinya sudah bagus dan berasal dari studio master yang sudah baik.

Apa kekurangan streaming? Tentu saja kita tak punya album atau lagu dalam rupa fisik seperti pada CD atau piringah hitam, dimana kita punya tempat atau boks softwarenya. Tetapi di streaming pun kita bisa dapatkan informasi lengkap tentang file lagu tertentu itu, seperti informasi yang ada di boks CD atau PH. Bagaimana koneksinya?  Dari sumber, kita bisa koneksikan ke sebua streamer yang bisa menerima data lewat USB atau ethernet. Disini kita memang perlu sebuah streamer. Tak mau susah susah? Pakai saja smartphone kita. Dengan smartphone kita bisa main streaming.  Kita tinggal perlu menginstal aplikasinya. Mau pakai PC atau laptop? Bisa saja. Kita jadikan saja dia sebagai streamer. Disini kita tidak perlu apa apa  karena prosesornya sudah bisa untuk streaming. Anda juga bisa memakai NAS (Network Attachment Storage)  sebagai streamernya, dimana didalamnya juga sudah ada streamer.   Atau anda pilih yang dedicated streamer(yang khusus dan terpisah unitnya)? Bisa saja. Memakai pemutar yang portable khusus pun ok, misalnya yang buatannya Astell & Kern. Bagaimana dari streamer ke sistem audio? Bisa saja kita gunakan DAC  yang kita sudah punya.Kita juga bisa memakai software yang sangat baik Bernama Roon. Di Roon ini banyak fasilitasnya.Ungkapan di atas adalah obrolan yang disampaikan Iwan.

Roon

Bung Ationg kemudian bicara tentang Roon. Dia mengajak peserta untuk mengunjungi website Roon. Roon. Roon ini adalah sebuah platform. Platform manajemen musik. Bisa juga dikatakan sebagai platform player streaming, AI (Artificial Intelligence) dan Pustaka lagu seluruh dunia yang dikumpulkannya dan bisa mencapai 100 juta lagu (yang ada dalam Pustaka Roon ini). Menurut Ationg, Roon ini boleh dikatakan sebuah perusahaan yang rada sombong. Perusahaan ini inginnya berkontak langsung dengan para customernya.

Tetapi yang jelas, Roon ini adalah software. Sebuah  aplikasi software. Persis seperti aplikasi player juga. Hanya saja Roon mempelajari dari aplikasi yang sudah ada, lalu dibuatkan olehnya menjadi sebuah platform yang sangat luas.

Kita butuh aplikasi Roon ini sebagai remote control, dimana kita bisa memakai iPad dan lain lain. Kita juga butuh Roon Core yang berbentuk Linux, PC, Notebook dan lain lain. Jadi semacam serverlah. Roon ini punya partner, diantaranya adalah AirPlay, Sonos, Google Play dan lain lain.

Inilah kisah singkat dari obrolan selama hampir tiga jam acara IHEAC Talks ini.  Streaming audio kini menjadi sebuah pilihan bagi kita dalam menikmati musik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here