kontak

Kayu dikatakan membawa suara tertentu.  Maka dia pun dipakai di hampir semua instrumen musik. Digunakan sebagai kabinet untuk speaker dan perangkat audio lain. Dan terakhir, kami temui kayu dapat mengubah kesan suara ketika mencoba sebuah kotak kayu bernama Amba Solo Supremo, seperti terlihat di gambar utama di atas.

Kami menikmati stereo system Handy yang terdiri dari amplifier  Sansui Ueno 15 watt x 2 dan speaker Fullrange Audible Physics RG 100.6, dan memutar album XRCD Bengawan Solo. (Pada waktu kita hanya mendengarkan dengan system DENON AVR X-1300W dan speaker EonLabs Micro serta Subwoofer Philips 6.5 inch modified passive crossover untuk System yang Euno dan RG 100.6 tidak terhubung waktu itu). Kami lebih banyak memainkan lagu Kerontjong Moritsko  yang dinyanyikan Nuning di Track 1 XRCD Gesang – Bengawan Solo. Lagu yang kaya akan tampilan harmonic musik ini bisa anda pakai untuk mengamati aneka instrumen keroncong, juga vokal. Baik dari sisi point to point imagingnya, dinamikanya, warna suaranya dan lain lain. Lalu kami coba lagu lain seperti yang berjudul Beyond The Sea seperti di video berikut.

Ketika asyik mendengar,  Handy menaruh kayu ini  di satu dua tiga tempat  di belakang system , di antara 2 speaker dan di belakang area duduk. Lalu lagu tadi diputar ulang, sambil  kemudian setelah lag selesai, dia bertanya, apakah ada perubahan setelah memakai kotak kayu ini?  Kami rasakan saat itu, panggung suaranya terasa lebih punya dinamika lebih punya bodi.

Amba Solo Supremo di tengah apitan kedua speaker

Handy lalu memindahkan posisi kayu ini dan memutar kembali lagu tadi.  Beda posisi dan beda antara memakai dan tidak, memang ada. Ada perbedaan  nuansa, kesan panggung atau ambiens musik.

Misalnya, beda penempatan, akan beda di kadar timbre-nya. Juga membuat instrument tertentu terdengar lebih jelas atau sebaliknya malah lebih ‘malu malu’ tampil.  Itu kalau kita mau dengan khusuk mengamati tampilan musiknya. Di lagu Bengawan Solo ini, dengan memakai boks kayu ini,instrumen seperti  suling bisa lebih mengembang. Beda lokasi,  musiknya bisa jadi terasa kempes atau sebaliknya -mengembang, atau penyanyinya jadi seperti menikmati saat bernyanyi – dengan memakai dan tidak memakai, atau memindahkan kayu tadi.

Ternyata Bukan Kayunya

Tadinya kami duga kayu inilah yang berperan. Ternyata ada yang lebih berperan besar yakni sistem di dalam boks Ambar Solo Supremo ini. Adanya sistem ini sempat kami curigai ketika Handy mengatakan bahwa boks ini memakai baterei (pasti ada sistem di dalamnya). Handy memakai baterei dengan voltase tertentu, dan yang dianggapnya terbaik adalah di 12 volt.

Jasin Handy Arianto

Didalamnya ada perangkat dengan jenis tertentu, juga jenis tertentu yang dikatakan Handy termasuk perangakat terbaik. Barulah dia pilihkan casingnya yang terbaik yakni dari kayu. Walau sudah menemukan kayu terbaik sebagai ‘pembungkus’ sistemnya, Handy tetap masih suka bereksperimen. Seperti terlihat pada foto di bawah ini, dia masih cobakan sistemnya dengan memakai kayu yang lain.. Ada beberapa jenis yang digunakannya, mulai dari mahoni, kayu jati, jati belanda, sonokeling, eboni dan pinus. Jadi dia nantinya akan melahirkan sebuah prototipe baru tentu. Handy juga di awal tentu mencoba, mana yang terbaik dari kayu ini dengan tanpa memakaikan sistem di dalamnya terlebih dahulu.

Aneka kayu berbeda, dicobakan Handy untuk sistem dalam kotak kayunya ini, untuk mencari tahu apakah bisa lebih baik dalam mempengaruhi tampilan suara sistem audio.

Prinsip Kerja

Model Amba Solo Supremo ini sendiri kini siap digunakan dan telah dipasarkan di kisaran harga 3 jutaan Rupiah. Bagaimana konsep kerja dari Amba Solo Supremo ini?

Seperti yang dijelaskan oleh Handy, ini adalah sebuah sistem yang bekerja sama di dalam boks kayu.  Cara kerjanya mempengaruhi udara (jadi tidak langsung kepada suara, tapi karena udara adalah medium jalannya suara jadi terpengaruh juga).

Inilah rupanya yang akhirnya membuat Amba Solo Supremo ini  bisa mempengaruhi tampilan suara, seperti gambaran di atas saat kami memakai atau tidak memakai.   Menurut Handy lagi, alat  ini di konsep kerjanya bisa mempengaruhi molekul-molekul  udara.  Disini  udara bisa menjadi media dimana suara itu lewat.  Jadi dia mempengaruhi frekuensi dalam hubungannya dengan vibrasi, sehingga pada akhirnya  ada pengaruh  terhadap tampilan suara sistem stereo.

Inilah kesaktian sistem dalam boks kayunya pak Handy. Rupanya ini merupakan benda hasil eksperimennya sejak 20 tahun lalu, dan kini dia terus bereksperimen dengan beberapa jenis kayu di atas. Amba Solo Supremoini kini sudah mengisi ruang audio pehobi. Misalnya di ruang audio Asawendo Swissrianto.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here