Projector Epson untuk Digital Signage

Epson Indonesia hari ini (10/06/21) memperkenalkan serangkaian projector yang masuk dalam seri Lightscene melalui online zoom. Dua model yang diperkenalkan hari ini adalah  EB 805F, EB-W50  dan seri Lightscene EV 110 warna putih dan  EV 115 warna hitam.  Dengan munculnya  4 model ini memang menjadi bukti bagaimana  Epson konsisten mendukung para kreatif  khususnya  yang sedang  giat-giatnya  mencari solusi digital project signage.

Epson sebenarnya punya beberapa model projector baru. Sebut saja seperti EB-805F/800F(resolusi Full HD, main di 5000 lumen), EB-L200SX(Resolusi XGA, di 3600 lumen), EB-L200SW(resolusi WXGA di 3800 lumen), EV-110/115(resolusi WXGA di 2200 lumen) yang memakai sumber cahaya laser, juga ada  model EB-W850 (resolusi WXGA, di 3800 lumen)dan EB-U50(resolusi WUXGA di 3700 lumen) yang memakai sumber cahaya lampu. Koneksinya rata rata hampir sama(VGA, HDMI, USB, LAN). Hanya model EB-L200SX yang juga punya wireless built in. Sedangkan EV-110/115 punya juga koneksi dengan SDcard.

Disini ada model yang berteknologi Ultra Short Throw (artinya projector bisa diletakkan hanya beberapa cm saja didepan layar) dan projector biasa.

Model 805F  adalah model ultra short throw berteknologi laser, dimana kita bisa mendapatkan gambar di layar hingga 130 cm, dalam jarak yang sangat dekat. Epson menyarankan, jika kita ingin memiliki sebuah projector signage yang durable, pilih saja model EB-L200SW.

Model EV 110 disarankan jika pengguna ingin sebuah projector yang mengedepankan juga sisi estetika, misalnya saat digunakan di sebuah venue, untuk mempadu padankan seni dan visual proj. Tetapi bila ingin yang kompak, disarankan ke EB -W50. EV110 dan EV 115, adalah dua model dengan teknologi laser yang

bisa  bertahan di 2000 jam pemakaian dan bebas perawatan. Pas untuk digunakan di sebuahretail store, dimana pengguna tak perlu gonta-ganti lampu untuk  waktu lama. Sebut saja misalnya sehari 12 jam, hingga lampunya bisa bertahan hingga 4-5 tahun. Hebatnya, EV 110 dan EV 115 sudah dilengkapi speaker Bluetooth. Maka jika kita  ingin mengeluarkan suara dari konten yang sudah dibuat, tinggal menghubungkan saja  speaker Bluetooth ini. Di sisi lain, secara instalasi pun lebih fleksibel  karena dia bisa rotasi 360 derajat.   Bisa kompatibel dengan railing instalasi yang sudah ada.

Menurut Mohammad Noval, Product Marketing Support of Visual Instrument PT Epson Indonesia, model projector Lightscene ini selain untuk mempercantik arsitektural seperti gedung, seperti misalnya untuk proyek mapping, juga bisa mempercantik interior dan  indoor seperti lobi, resepsionis, dan lain lain untuk menarik perhatian pengunjung.

Menurut Zanipar Siadari, Department Head PT Epson Indonesia,  Light scene ini unik, marketnya niche tapi ternyata  tingkat kebutuhan dan respon pasarnya meningkat, seiring  meningkatnya  area bisnis project signage sejak tahun 2020 lalu,

“Di masa itu banyak produk, perusahaan atau UMKM yang in

gin mengkomunikasikan brand, juga menayangkan konten visual pada area yang mempertemukan produk dengan para pelanggan atau konsumennya”.

Boleh dikatakan ini adalah model projector untuk mereka yang ingin berkreasi agar tempat usaha atau bisnis, juga produknya lebih bisa menarik perhatian orang. Baik untuk kemudian mereka masuk ke galerinya, restoran atau cafenya, atau untuk sarana agar siapa yang mereka Tarik minatnya, jadi lebih tahu produk, jasa atau usahanya.

Salah satu yang memanfaatkan projector Lightscene Epson ini adalah 9 Matahari dan Arafura Media Design. Diundanglah wakil dari keduanya, di acara ini yakni Pande Made Anagha(Arafura Media Design) dan Adi Panuntun (9 Matahari).   Keduanya pun bercerita banyak tentang proyek bisnisnya yang memanfaatkan model Lightscene Epson.  Lightscene yang digunakan lebih kepada bagaimana membuat pengunjung tertarik masuk, juga mempesona mereka saat menikmati hidangan. Menambah eksotisme pengunjung, juga memberikan inspirasi dan pesan yang jelas yang ingin disampaikan ke pengunjung tempat usahanya. Inilah rupanya yang memang menjadi tujuan Epson, yakni membantu pelaku bisnis, terlebih pelaku konten visual dan brand owner.