TV Panasonic seperti terbang tidak terdeteksi radar di masa kini. Jika LG dan Samsung suka muncul menampilkan diri di masing masing kelas TVnya, Philips termasuk yang ekstrovert, sedangkan Panasonic seperti lebih banyak diam, dan jarang benar-benar berbicara dengan siapa pun. Akan tetapi walau diam-diam, dia tetap terus berkiprah dengan TV terkininya.
TV Panasonic tidak terlalu mencolok atau bergaya super. Dia tak ingin bermain di gincu, misalnya dengan tidak menambahkan lampu disekitar bezel atau bermain di bingkainya. Dia hanya ingin bicara bisnis, yakni bagaimana menghasilkan gambar terbaik; Pikir pikir, benar juga. Bukankah hanya itu yang Anda inginkan dari sebuah TV?
HZ1000 adalah model pertama Panasonic yang kami uji dari jajaran OLED-nya di tahun 2020, dan kami saat itu berharap bisa melihat suatu tampilan yang wah dari model ini. Setidaknya karena TV OLED terbaik yang kami uji pada 2019 adalah Panasonic.
Biasanya hanya sedikit yang membedakan antara satu OLED dengan OLED yang lain, terutama dengan melihat bagaimana dudukan atau kakinya. Akan tetapi Panasonic tidak mengikuti tren soal bawah bezel TV. Dudukannya juga tidak biasa, karena dapat berputar dan memiliki tapak yang hanya selebar 39 cm. Dengan tapak selebar ini cukup mudahlah dia untuk berdiri kokoh di ruangan.Sebagai perbandingan, kaki Philips 55OLED805 punya tapak selebar 80cm, sedangkan alas LG CX lebarnya lebih dari 90cm. Alas Panasonic juga menggabungkan profil rendah dengan leher yang cukup tinggi untuk membuatnya lebih bisa menerima soundbar di dekatnya.
Kabinet lebih besar
Karena ini adalah OLED, bagian panelnya sangat tipis, dengan bagian belakang yang berisi sederet fasilitas koneksi dan speaker set. Hampir setiap OLED mengambil pendekatan seperti ini (kecuali model ‘Wallpaper’ dan ‘Rollable’ kelas atasnya LG).
Philips OLED805 juga memiliki kedalaman (volume) 5,8 cm. Bandingkan dengan Sony A8 yang 5,2 cm dan LG CX yang 4,7 cm. Mungkin mengejutkan, Q90T QLED Samsung mengalahkan semua OLED ini dengan hanya setebal 3,5cm, tetapi ketebalannya sama di semua titik. Tidak ada bagian super tipis seperti pada saingan OLED-nya.
Meskipun layar ini memiliki Prosesor Cerdas HCX Pro yang sama dengan GZ950 dan GZ2000 dari generasi sebelumnya, layar ini juga memiliki panel OLED LG terbaru dan dilengkapi Smooth Motion Drive Pro baru dari Panasonic.
Panasonic juga seperti ingin bergabung dengan LG dalam hal menawarkan Dolby Vision IQ pada OLED 2020-nya. Dolby Vision IQ adalah fitur terbaru yang akan ditambahkan ke Dolby Vision, dan diluncurkan pada CES 2020. Ini dirancang untuk memperluas manfaat Dolby Vision dengan mengoptimalkan kualitas gambar konten HDR secara cerdas menggunakan sensor yang terpasang di TV untuk mengukur cahaya ambient di dalam ruangan. Format baru ini memungkinkan satu set sensor cahaya sekitar yang dapat bekerja bersama dengan metadatanya Dolby Vision dengan tujuan untuk menghasilkan kinerja Dolby Vision yang paling autentik, terlepas dari cahaya sekitar di dalam ruangan
Selain Dolby Vision, Panasonic terus mendukung HDR10 +, HLG, dan HDR10 standar. Bahkan sekarang, bertahun-tahun setelah dimulainya, nilai HDR10 + tetap meragukan, tetapi menyenangkan untuk dimiliki.
Di aplikasi, Anda akan mendapatkan Netflix dengan dukungan Dolby Vision dan Atmos penuh, serta Amazon Prime Video dengan HDR10 + dan Atmos. BBC iPlayer, ITV Hub, All 4 dan My5 hadir. Semuanya dibungkus dalam paket Freeview Play, dan Plex yang ada di sana jika Anda memiliki hard drive penuh dengan file video yang ingin Anda akses melalui jaringan Anda.
Apple TV dan Google Play Film & TV sama-sama tidak ada, jadi Anda sangat bergantung pada aplikasi Rakuten yang kurang memuaskan untuk streaming film bayar sesuai pemakaian. Satu-satunya aplikasi streaming musik yang disertakan adalah Deezer.
Panasonic juga agak ketinggalan dalam hal koneksi fisik HZ1000. Pelengkap keseluruhan sangat lengkap – dengan empat HDMI, dua USB, headphone dan output optik, serta soket satelit dan antena – tetapi HDMI sedikit ketinggalan zaman. Meskipun sertifikasi penuh HDMI 2.1 masih sangat jarang, fitur HDMI 2.1 menjadi semakin umum dan Panasonic menawarkan lebih sedikit fasilitas di dalamnya seperti eARC (Enhanced Audio Return Channel) dan ALLM (Auto Low Latency Mode) sudah terpasang, tetapi HFR (High Frame Rate) dan VRR (Variable Refresh Rate) tidak ada. Kurangnya VRR akan sangat mengecewakan bagi para gamer, meskipun HZ1000 merupakan monitor gaming yang bagus, dengan input lag sekitar 22ms.
Meskipun Panasonic kini memiliki remote control gaya baru, HZ1000 hadir dengan model lama, yang agak mengecewakan mengingat harganya yang premium. Remote lama ini sederhana, agak berantakan dan memiliki tombol spons. Memang tombol ini berguna tetapi tidak benar-benar cocok untuk TV zaman ‘now’.
Simak penilaian kami di suara dan gambar dari TV ini di Edisi VIII/2 WHATHIFI Indonesia.