kontak

Galeri Elite Audio Video Indonesia di mal Pacific Place, lantai 3 Jakarta, kedatangan tamu istimewa di bulan Mei 2021 ini. Tamu itu adalah speaker Focal Scala Utopia Evo 3. Versi terbaru dari Utopia III.  Berbodi tegap dengan finishing yang tadinya kami kira hitam, ternyata setelah kami amati, mengesankan warna kayu. Inilah finishing khas dari model ini, yang dinamakan noyer fonce.

Finishing kayu yang kecoklatan ini terasakan baru, dengan nuansa warna baru yang sangat dekoratif, menambah kesan elegan speaker. Warna warna seperti ini terkesan anggun dan hangat di dekorasi. Kayunya berasal dari pohon yang usianya sudah ratusan tahun dari sebuah kota bernama Ain, dan para seniman Focal lalu mendisain dengan tangan, memperlakukan kayu ini dengan cermat dan dikatakan sangat menjunjung kekuatan dan keindahan kayu ini.

Utopia III Evo ini sebenarnya merupakan model ‘special edition’ dari seri Focal Utopia III. Dua model lainnya yang memakai kata ‘Evo’(kependekan dari ‘Evolution’) ini adalah Maestro Utopia III Evo dan Scala Utopia III Evo. Sama seperti Utopia III Evo, kedua speaker diatas juga menampilkan inovasi akustik terkini Focal, yakni suspense TMD (Tuned Mass Damping) dan  NIC (Neutral Inductance Circuit).

Suspensi TMD berperan dalam menyajikan sebuah kurva frekuensi respon yang linier diantara 1 dan 4 kHz, seraya mengurangi distorsi di area ini. Menurut Focal, registernya mid-range-nya pun juga jadi tampil ideal. Sedangkan NIC adalah usaha menstabilkan medan magnetik sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya distorsi dan intermodulasi.

 

Sisi menarik lain dari Utopia III Evo ini adalah, adanya koneksi bi amp. Koneksi ini berguna untuk memisahkan register bass dan mid-range/treble, sehingga kita sebagai pengguna bisa melakukan fine tuning suara dengan cara mempersonalisasikan register register tadi, sesuai warna suara(timbre) dan besar daya yang ingin didapatkan. Disini Focal telah memisahkan dua crossover yang digunakan di dalam enclosurenya demi mencegah terjadinya gangguan magnetik. Untuk tujuan tersebut, speaker ini dilengkapi satu board terminal ganda. Kabel kabel yang digunakan pun dibuat di Perancis.

Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2008,  Utopia III telah tumbuh pesat khususnya di teknologinya yang dikembangkan terus oleh Focal. Jika anda menikmati suara dari Scala utopia Evo 3, ini adalah suara terkini yang lahir dari konsep Focal di Utopia III, khususnya dengan dilibasnya  distorsi harmonic di register(area) mid range, sehingga kepintaran speaker dalam menghadirkan emosi sang artis, tak terganggu.

Ada kesan tersendiri ketika mendengar beberapa rekaman seperti rekaman orchestra Hans Zimmer – Pirates of  the Caribbean yang menampilkan sederet musisi dengan instrument yang cukup banyak. Lalu Tammy Wynette ‘Beneath a Painted Sky’ dari album Higher Ground, dan beberapa lagu lain bergenre dynamic yang tersaji dari Tidal pada speaker ini. Saat itu, Evo 3 berpasangan dengan full systemnya Naim Audio. Dan galeri Elite Audio Video ini pun merekomendasikan untuk koneksi kedua brand tadi, memakai kabel Tellurium Q.

Focal memang merekomendasikan untuk speakernya, lebih pas memakai sistem Naim Audio dan kabel Tellurium Q. Kebetulan juga Naim telah di akusisi (dibeli sahamnya) oleh Focal.

Dari uji dengar, ada banyak keindahan yang disajikan. Kami dapati suara instrument tersaji natural, seperti kira itulah bila kita mendengarkan langsung di depan perangkatnya (tentu saja tidak sama persis karena mendengar langsung tentu lebih besar lagi). Sajian panggungnya terasakan ekspresif, linier dan presisi.  Di sisi bass, punya definisi jelas, tight, deepan dan konsisten serta terkontrol.  Tak kalah menawan adalah di sisi detil, termasuk di micro detailnya. Midrangenya mengesankan netral. Evo 3 yang didrive oleh sistemnya Naim ini bisa tampil dengan sajian panggung yang koheren.

Paduan EVO 3 dengan full system Naim Audio di galeri Elite Audio Video yang koheren.

Ini tentu berkah dari sederet ‘improvement’ yang dilakukan Focal di Evo 3 ini. Bodinya tidak hanya memperlihatkan ukuran yang besar, tetapi juga desain yang sedap dipandang, dengan lekak lekuk tubuhnya yang sexy. Dan finishing noyer fonce, mampu memperlihatkan kesan awal model ini sebagai sebuah figur yang mampu bernyanyi, dan menampilkan kesan kemewahan di suara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here