kontak

Arnaud Destinay, sales director Trinnov Audio memberitahukan banyak hal tentang immersive audio melalui sebuah acara zoom IHEAC Corner, 9 April 2021 lalu. Bagaimana Arnaud menggambarkan immersive audio itu?

Imersive audio erat kaitannya dengan audio 3 dimensi. Dan dalam kehidupan sehari hari kita sesungguhnya sangat familiar dengan nuansa 3 dimensi. Bahkan ketika perhatian kita tengah tertuju ke satu sumber suara, misalnya saat mendengar seseorang berbicara, kita dapatkan kesan 3 dimensi. Walaupun sumber suaranya persis didepan kita, sesungguhnya ada suara langsung, dan suara yang merupakan hasil pantulan, misalnya pantulan ruangan, yang menciptakan semacam gelembung (bubble) di sekitar kita yang secara efektif akan membiarkan otak kita mengerti bahwa kita tengah berada di ruangan seperti apa atau berada di lingkungan seperti apa.

Kenyataan bahwa suara di alam semesta itu adalah 3 dimensi inilah yang digunakan orang untuk mengembangkan teknologi audio, yang pada dasarnya adalah untuk bagaimana bisa menyajikan reproduksi suara itu secara lebih realistic dan hidup. Dengan memakai lebih banyak lagi speaker di sekitar kita, untuk mereproduksi suara yang bernuansa realistic dan hidup tadi. Inilah sebenarnya yang menjadi dasar dari dibuatnya Immersive Audio itu. Kalau dulu suaranya cuma disekitar kita tetapi sekarang ditampilkan kesan suara dari atas. Ini seakan menjadi suatu bubble.

Konsep immersive audio, dikembangkan juga oleh Trinnov Audio, dalam berbagai format yang dimainkan di prosesor Altitude 32

Mereka bergerak dengan berbasiskan objek. Jika sebelumnya, sebuah soundtrack rekaman tergantung kepada batasan format yang ada, misalnya rekaman format 5.1 dia mainya di 5.1. Jika pada suatu saat dimainkan rekaman 7.1 padanya, tetap saja bunyinya 5.1. Akan tetapi dengan object based ini, mereka membuat sebuah metadata. Metadata yang berdasarkan koordinat suara tersebut. Metadata ini kemudian dikirimkan ke prosesor audio dan dan prosesor akan memproses sesuai speaker di sistem. Jadi data yang ada t bisa diaplikasikan sesuai speaker yang terpasang. Maka dengan banyaknya speaker, detilnya akan lebih mudah didapat. Bahkan kalaupun jumlah speakernya sedikit pun kita bisa merasakan perbedaanya.

Prosesor multi surround 48 channel, memainkan immersive audio dalam rumah, menampilkan kesan 3 dimensi suara.

Arnaud bercerita, co founder dari Trinnov Audio pernah ikut dalam sebuah riset tahun 2001 untuk perkembangan dari immersive audio. Pada saat itu mereka menggunakan 24 channel mikrofon dan 24 channel speaker. Ini adalah riset riset awal di 2001 yang mengawali 10 tahun sebelum immersive audio benar benar sukses di komersial. Lanjut kemudian, perusahaan ini terus bergerak dalam inovasi 3D audio, dimana sejak tahun 2000 teknologi sudah menyentuh yang namanya digital audio resolusi tinggi. Tetapi saat itu di dunia movie belum ada perkembangan, jadi mereka berkonsentrasi saja di suara 3D movie.

Sebagai usaha yang bergerak di bidang sinema komersial inilah Trinnov Audio berhasil salah satunya dengan membuat sebuah alat prosesor Optimizer. Saat Dolby ingin membawa Dolby Atmos ke komersial, mereka pun menjalin kerjasama dengan Trinnov, khususnya di bagian Optimizernya. Trinnov juga membuat sendiri board elektronik sehingga mudah mengadopsi teknologi baru. Inilah yang dibawa di mesin prosesor multichannel Altitude32 yang dibawa ke Indonesia oleh PT Tasindo Mandiri Audio.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here