kontak

Jangan sepelekan ilustrasi hasil pengukuran sebuah perangkat, karena dari situ kita juga bisa melihat bagaimana karakter produk ini. Seperti contohnya gambar utama di artikel ini, menunjukkan sebuah pengukuran impedansi dari dua buah speaker yang sedang dibandingkan apple to apple. Disini digunakan software pengukuran impedansi untuk speaker yang memang berguna untuk merekam karakteristik dari sebuah woofer atau kotak speaker.

Berbeda dengan sebuah grafik frekuensi response, sebuah grafik impedansi bisa mengindikasikan bagaimana muatan (load) dari amplifier terhadap frekuensinya. Disini software akan menampilkan sebuah sinus (atau pink noise). Sinyal in bisa diambil dari output PC dan penguat. Arus/current dan tegangan dari outputnya diukur, dan diumpankan kemblai ke PC. Disini software akan mengkalkulasi impedansinya dan membandingkannya ke signal source.

Falcon LS3/5A edisi Gold Badge

Suatu kali kami membaca sebuah artikel dari Herb Rechert yang di bulan April 2021 ini mereview model speaker LS3/5A mini monitor karya desain BBC tetapi yang edisi Gold Badge di bawah merk Falcon. Ini adalah versi re-engineer dari desain yang dibuat dalam rangka merayakan ulang tahun model LS3/5A yang ke-50 tahun.

Di reviewnya Herb ini juga ditampilkan hasil pengukuran yang dilakukan John Atkinson-  seorang reviewer audio ternama, terhadap speaker Rogers LS3/5a buatan tahun 1978.  Grafiknya terlihat seperti di gambar berikut ini.

Ini adalah grafik anechoic response di axis tweeter pada 50” dari Rogers LS3/5a tahun 1978. dikatakan” averaged across 30° horizontal window and corrected for microphone response, with the nearfield woofer response plotted below 300Hz”

Dari hasil pengukuran inilah John berani menjamin bahwa karakter speaker ini akan banyak disukai, dan membuat speaker ini terus bisa berkompetitif di pasaran speaker speaker bookshelf yang direkomendasikan.

Kami sempat menanyakan tentang grafik ini kepada seorang pembuat speaker nusantara, Daud Pranoto dari D’Audio. Menurutnya, grafik ini menunjukkan frekuensi response speaker ini yang baik dan rata dari 100 hz – 20 kHz.

“Ini menurut saya memang menunjukkan bahwa ini adalah tipikalnys speaker studio monitor. Dia akurat, tanpa bumbu”katanya.

Kami lalu meminta contoh hasil pengukuran dari produk D’Audio yang non speaker. Daud pun memperlihatkan satu hasil grafik pengukuran dari produk integrated  amplifier tabung terbarunya D’Audio, DA 6L6. yang main di 2x 15 Watt. Sosoknya terlampir di bawah.

Integrated Amplifier tabung 2x 15 watt D’Audio

 

Inilah grafik hasil pengukuran dari D’Audio.

Terlihat dari grafik ini, dari 10Hz- 20 kHz yang diperlihatkan garis berwarna ungu adalah gain(Garis ungu menunjukan Gain yg rata dari 10hz- 20khz). Disini terlihat sangat flat (plus minus 0.1 dB dari 10 Hz – 20 Khz). Total frequency responsenya di -3dB mencapai dibawah 10Hz  dan diatas 40 kHz.  Gain-nya di 34.5 dB. Di pengukuran phase pada 10 Hz – 20 khz terlihat cukup rata.

Garis hijau disini menunjukkan 0 derajat di 20 Hz sampai 10 derajat di 20 khz(Garis hijau ini adalah garis phase secara general di titik 0 derajat dari frekuensi 10 hz – 20 kHz).

Apa yang bisa dikatakan tentang karakter amplifier ini dari hasil pengukuran ini?

Daud hanya mengatakan bahwa ini adalah gambaran tentang frekuensi response dan phase-nya. Menurutnya, amplifier dengan speaker itu haruslah sama sama linier. Jika tidak, maka suara yang dihasilkan juga tidak linier.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here