kontak

Ada saja tentu cerita menarik dari setiap merk audio video hifi dalam menyikapi pandemic yang bahkan sampai tulisan ini kami buat, masih menyerang banyak negara dunia termasuk Indonesia. Mereka ada yang bertahan, ada juga yang lunglai. Tetapi ada juga yang tetap kuat, bahkan bisa dikatakan sedikit menangguk rejeki dari pandemic ini.  Salah satu yang bertahan kuat adalah McIntosh dan Sonus Faber.

McIntosh yang tampil khas dengan vu meter displaynya. Ini merupakan salah satu DNA McIntosh

Keduanya kini bergabung dalam sebuah grup perusahaan raksasa.

Baik  McIntosh maupun Sonus Faber memiliki warisan panjang dan kaya yang telah menjadi identik dengan keunggulan audio kelas atas – McIntosh untuk rangkaian luas elektronik cerdasnya, Sonus Faber untuk lini premium speaker buatan Italia.

McIntosh didirikan pada tahun 1949 di dekat Washington DC, sedangkan Sonus Faber  muncul lebih dari 30 tahun kemudian di Italia utara. Tetapi meskipun terpisah samudra, mereka memiliki kesamaan kepemilikan, sama-sama milik perusahaan induk AS McIntosh Group (sebelumnya Fine Sounds Group), yang juga memiliki Sumiko dan Wadia Digital.Kami berbicara dengan Charlie Randall dari McIntosh Labs dan Jeff Poggi dari Sonus Faber tentang pentingnya identitas merek, dampak pandemi di pasar, dan masa depan hi-fi.

Jeff Poggi

“Ada ekonomi rumah tangga baru yang telah berkembang dengan COVID,” kata Poggi. “Konsumen menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton film dan menikmati musik di rumah, yang telah menjadi membuat ritel dan instalasi khusus jadi terkena booming. COVID telah menghancurkan dunia hiburan live(langsung), tetapi telah mendorong pertumbuhan bisnis audio. Di balik tantangan ini, kami mengalami musim panas terbaik dalam sejarah perusahaan, kami tumbuh dua digit di semua lini produk”.

“Karena orang-orang tinggal di rumah, mereka cenderung menghabiskan waktu untuk melakukan renovasi, seperti meningkatkan home theater atau sound system mereka,” kata Randall.

Charlie Randall

Tapi apakah itu akan bertahan? “Saya tidak terlalu khawatir bahwa mereka akan mundur. Bahkan tambah bersemangat, apalagi ketika menemui sebuah  fakta bahwa audio tampaknya sedang menjadi pikiran konsumen saat ini, ”tambahnya.

Berbicara masa depan katalog amplifier McIntosh, Randall mengatakan: “Pada intinya, penguat analog Kelas AB tidak akan jauh berbeda, Anda akan melihat lebih banyak perubahan alami antara sekarang dan 2030.”.

Salah satu model baru Sonus Faber, Lumina 1

Kunci dari setiap merek yang sukses adalah adanya identitas yang berbeda. Disini McIntosh serta Sonus Faber memiliki DNA mereka sendiri yang mengalir di setiap produk – seperti adanya panel kaca dan meteran biru dalam kit McIntosh serta ketergantungan pada kayu dan bahan alami lainnya pada speaker Sonus Faber. Dalam visi kedua merek ini, tercantum nilai yang dalam melekat pada identitas.

“Ada rasa bangga memiliki McIntosh dan kami bangga menjadi bagian dari perjalanan itu dengan menghasilkan karya berkualitas yang dibuat untuk bertahan seumur hidup. DNA kami terletak pada orang-orang di belakang merek; tim desain yang memiliki masa kerja rata-rata 24 tahun, ”tambahnya.

(lanjutan artikel ini ada di edisi WhatHiFi Indonesia edisi VI – April 2021)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here