Bung Denni dari Tasindo Audio sempat bercerita tentang masuknya satu model integrated amplifier dari Vincent Audio di salah satu ruang audio kliennya Tasindo Audio – SV-737. Menurutnya, inilah model terbarunya Vincent Audio. Dan kabarnya ini sekaligus jadi model flagshipnya. Apa yang menarik darinya?
SV 737 adalah integrated amplifier hybrid yang memakai penguat kelas A. Sebuah unit yang menggabungkan pre amp berbasis tabung dan power amplifier berbasis solid state yang bermain di kisaran 180 Watt (8 Ohm)
Kedua bagian ini bisa secara terpisah(individual) diakses melalui serangkaian jumper eksternal. Menariknya, dia bisa mengakses WiFi ke NAS (Network Attachement Storage) dan jasa streaming musik berresolusi tinggi, dengan mengalirkannya ke DAC internalnya. Selain koneksi WiFi, adal lagi koneksi koaksial (2 input) dan optikal (2 input) untuk menjalin koneksi digital. Signal audio memasuki amplifier ini melalui enam soket RCA analog, atau melalui optikal dan digital input tadi. Sedangkan untuk pengiriman sinyal secara nirkabel – untuk WiFi dan Bluetooth, melalui satu antenna masing masing yang terpasang di panel belakang. Ada pula terminal speaker untuk dua apsang speaker serta sebuah koneksi output dan dua trigger 12 volt.
Kedua bagian (pre anda power amp) model ini merupakan hasil pengembangan Vincent Audio, yang membuatnya berbeda dengan model sebelumnya, walau basis pengembangannya dengan memakai model sebelumnya. Sisi preamplifier misalnya, dikembangkan dengan berbasis kepada model SA-T7, dimana dia kini menggunakan dua triode ganda, yang dibuat berbasiskan standar militer. Tabung 6N2P-EV disini berperan untuk penguatan tegangan, sedangkan 6N1ps untuk sisi driver dan buffer stage. Sedangkan tabung 85A2 berperan sebagai voltage reference dan bersama dengan regulator semikonduktor, dimaksudkan Vincent untuk bisa mensuplai sebuah noise rendah dan suplai tegangan yang bebas hum. Hasilnya, tingkat impedansi output dari preamplifier ini pun bisa direndahkan.
Sisi output dari model ini merupakan hasil pengembangan dari power amplifier sebelumnya, model SV-237. Sirkuit dari input cascode-nya pun telah lebih dioptimalkan agar transient response-nya lebih baik, khususnya saat berada pada muatan yang rumit(misalnya saat memainkan rekaman yang butuh kemampuan transien gesit). Dalam hal daya, daya output model ini, telah dinaikkan sebesar 2 x 180 Watt di 8 Ohm, dan 2 x 300 watt di 4 Ohm.
Kedua bagian ini bisa dipisahkan, sehingga bisa memudahkan saat ingin melakukan satu dan lain hal, misalnya bila ingin loop in sebuah DSP eksternal untuk koreksi ruangan misalnya. Bodinya sangat berat dengan bobot 21 kilogram. Postur tubuhnya pun cukup tinggi besar tubuhnya 16.5 cm. Dia punya dua pilihan finishing. Hitam dan perak.
Seorang Steve Niemi, Direktur dari Global Sales, pernah berkomentar singkat tentang model ini,
“In many ways, the SV-737 is the golden child of Vincent Audio’s top-shelf SA-T7 pre-amp and SV-237 amplifier. It incorporates the T7’s two gain blocks with embedded, switchable tone control but adapted for a tube pre-amplifier. Add the rock-solid design of the SV-237MK amp with custom design updates, and you have an unbeatable hybrid integrated amp that will satisfy the most ardent audiophiles.” (https://audio-head.com)
Menarik untuk selanjutnya nanti kami meninjau langsung produk ini. Berapa harganya? Menurut bung Denni dari Tasindo Audio, ada di kisaran 61 juta rupiah.