Sangat mudah untuk meremehkan speaker bergaya retro seperti modelnya Spendor Classic 1/2 ini. Mereka sangat bergantung pada warisan kejayaan nama Spendor dan tampaknya memiliki prioritas yang berbeda dibandingkan dengan banyak alternatif modern dengan harga yang sama. Namun disini kita diminta untuk punya pikiran terbuka dan mau mendengarkan dengan cermat sebelum kemudian bisa menyadari bahwa Klasik 1/2 itu berbeda. Mereka menawarkan lebih dari sekedar perjalanan nostalgia.
Garis keturunan mereka dapat ditelusuri kembali dengan melihat produk pertamanya, Spendor, BC-1 yang legendaris itu. Sekedar berkilas balik sejenak, pada tahun 1969, BC-1 dianggap revolusioner. Mereka menerapkan cita-cita desainer speaker yang dikembangkan oleh departemen teknik terkenal BBC. Tidaklah mengherankan jika desainer Spendor dan salah satu pendiri Spencer Hughes memilih rute ini. Dia adalah bagian dari tim peneliti BBC. Kesimpulan dari penelitian ini mendorong adanya peralihan dari pemakaian diafragma pulp kertas konvensional kepada penggunaan bahan Bextrene untuk kontrol resonansi yang lebih baik, sekaligus mempromosikan konstruksi kabinet berdinding tipis dan dengan kemampuan redaman tinggi.
Cukup fair-lah bila kita menganggap Classic 1 / 2 ini sebagai penuturnya BC-1 jika dibuat dengan menggunakan teknologi saat ini. Yang penting, mereka tetap setia pada cita-cita BBC itu. Classic 1 /2 adalah speaker 3-way yang dalam pengertian umum, berarti speaker yang cenderung mengutamakan unit bass, midrange dan tweeter daripada pengaturan tweeter dan super tweeter seperti di BC-1. Ini semua adalah driver modern, dengan semua tweeter dirancang, direkayasa dan dibuat sendiri.
Unit drive tidak lagi menggunakan Bextrene. Driver bass baru ini memiliki kerucut polimer yang diperkuat serat poliamida 22cm. Dipegang dalam sasis paduan magnesium die-cast. Dia dirancang untuk tetap rendah distorsi bahkan saat didorong dengan keras. Dia bermitra dengan unit midrange 15cm, menggunakan bahan kerucut polimer EP77.
Di bagian paling atas ada tweeter soft dome dengan keliling lebar Spendor 22mm. Kami pernah mendengar unit ini sebelumnya dan selalumelihatnya berfungsi dengan baik. Ketiga unit penggerak dihubungkan dengan jaringan crossover tri-kabel yang dikalibrasi dengan cermat.
Berjuang melawan resonansi
Ketuklah kabinet Klasik 1/2. Akan anda temukan bahwa konstruksi berdinding tipisnya hidup dan terasakan rigid. Idenya adalah bahwa tidak peduli seberapa kaku Anda membuat kabinet, dia juga akan selalu beresonansi. Semakin kaku itu, semakin tinggi frekuensi resonansinya. Biasanya, resonansi itu akan berakhir di suatu tempat di kisaran frekuensi menengah, di mana telinga kita paling sensitive di area itu.
Jika Anda membuat dinding kabinet tipis, resonansi akan bergerak menuju frekuensi yang lebih rendah di mana kemungkinannya kecil untuk diperhatikan. Tambahkan dosis redaman yang lumayan ke panel maka kabinet ini akan lebih punya daya kontrol lebih baik.
Spendor termasuk salah satu dari sedikitnya spesialis speaker yang membuat kabinetnya sendiri(in house). Para spesialisnya disini cukup impresif. Enclosure-nya 1/2 ini punya tepian yang tajam dan difinishing indah dengan veneer real wood yang indah. Ada dua finishing standar, yakni cherry dan walnut.
Perusahaan ini juga membuat stand khusus. Desain besi dan baja tahan karatnya membuat Spendor punya keistimewaan tersendiri dalam hal karakter resonansi dan kerigidannya. Dengan harga £ 1500, menjadikan speaker ini sebagai sebuah investasi yang besar.
Speaker pada level ini menuntut sistem kelas atas. Kami menggunakan streamer musik ND555 / 555 PS DR Naim dan turntable Technics SL-1000R sebagai sumber, dengan pre / power 088/911 Mk 3 Burmester yang menyediakan musiknya. Kami juga memasukkan Preamp Klasik Nagra yang luar biasa itu untuk sedikit kesenangan tambahan.
Ini adalah speaker besar, tetapi bukan berarti mereka membutuhkan ruangan yang besar untuk bekerja dengan baik. Dia akan baik-baik saja selama Anda bisa menempatkannya sekitar satu meter dari batas ruangan. Mereka juga tidak terlalu cerewet dalam hal bagiamana mengarahkan suara ke posisi dengar. Kami mengatur mereka sedemikian rupa sehingga tweeter bersilang sekitar satu meter di belakang kami. Dan nyatanya ini membuahkan hasil yang baik.
Depth dengan artikulasi
Kami berharap akan mendengar kandungan bass tetapi tidak berharap begitu gesit. Kami putar Massive Attack – Angel. The Classics tampil deep, tetapi halus.Ada banyak pukulan dan tampilan berbobot yang mengesankan di sini, tapi semuanya terdengar proporsional dan tidak ada satu dua elemennya yang terlalu mendominasi. Sajian timing speaker ini juga cukup baik, menyampaikan momentum musik dengan terampil.
Kami menyukai cara speaker ini mereproduksi suara. Mereka jauh lebih kedepan dibandingkan kebanyakan saingannya, tapi masih bisa membuat vokal dengan kejernihan dan keanggunan yang tidak biasa.Stereo imagingnya cukup bagus untuk kotak sebesar itu. Stabil, berlapis, dan presisi, dan berkat ketenangan speaker, tetap fokus bahkan saat musik menjadi menuntut. Speaker ini mungkin tidak memiliki rekayasa teknologi tinggi dari para pesaingnya tetapi tidak lebih buruk dari itu. Mereka dianggap sebagai kotak yang memberikan kinerja modern sepenuhnya tanpa kehilangan pesona retro yang mendefinisikan rangkaian Klasik Spendor.