Mitsubishi Expander – Duet Maut Concentric dengan DIY

0
2252
kontak

Whathifi.id – Mempertahankan philosophy aliran 2-way dan dipadukan dengan produk-produk pendukun dari DIY, diharapkan memberikan hasil yang maksimal.

Bicara mengenai hobi memang tiada habisnya, seperti yang dialami oleh Eddyanto yang telah 3 kali membangun system audio sound quality dalam kendaraan besutannya. Walaupun hobinya ini baru bergulir selama tiga tahun berarti setiap tahun, Eddy, sapaan akrab pria ini dipastikan selalu membuat system baru pada kendaraan.

Kali ini diaplikasikan kepada mobil Mitsubishi Xpander keluaran 2019. Dari ketiga system tersebut, ada prinsip yang Eddy yakini menjadi pedoman dalam menciptakan suara yang mampu memuaskan dirinya. Pedomannya ialah bahwa selalu system 2-way menjadi panduannya dalam menghasilkan suara yang prima.

“Dari ketiga kendaraan saya yang telah diinstall semuanya menganut system 2-way, baik itu fullrange dengan midbass atau tweeter dengan midbass. Selain tuning dan instalasi lebih sederhana, suara yang dihasilkan menjadi lebih menyatu atau blend dan balance,” ungkap pria berkacamata ini. Memang ada beberapa pakar audio berpendapat bahwa satu driver dengan frequency lengkap lebih baik dari pada penggunaan dua atau lebih, jadi semakin sedikit driver speaker diyakini menghasilkan suara yang lebih presisi.

Mengandalkan Speaker Concentric ++

Yang menjadi andalan untuk system dalam mobil Xpander salah satunya ialah penggunaan speaker Concentric pabrikan Audible Physics atau dikenal dengan AP. Speaker ini dicanangkan menjadi flagship dari AP dan dinamakan Ganesha. Sekedar informasi, speaker Concentric merupakan jenis speaker fullrange yang menyatukan midrange dengan tweeter dalam satu struktur driver. Jadi secara tidak langsung dalam mobil ini terdapat system 3-way yang terstruktur.

Speaker ini ditempatkan tepat diatas dashboard pilar A kiri kanan dan dibuatkan dudukan berupa pod dengan kubikasi sebesar kurang lebih ½ liter. Rumah speaker dengan ukuran tersebut memang cukup besar, tapi di Xpander ini tidak terlalu memberikan blind spot saat berkendara.

Arah Concentric Ganesha telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga menciptakan spot yang ideal dan memberikan kemudahan saat melakukan tuning terutama saat pengaturan time aligment. Eddy memperlihatkan hasil pengukuran dari Ganesha ini, dan hasilnya sungguh luar biasa, dari 500 Hz sampai dengan 20 kHz terlihat flat. “Selama ini gw tuning di mobil, belum menemukan speaker dengan respond flat seperti ini,” ujar Eddy yang melakukan tuning sendiri di mobilnya.

Sebagai penyeimbang suara midbass, Eddy menyandingkan Ganesha dengan midbass dari Mapletech seri Reference sehingga lini suara pada rentang sekitar 80 – 300 Hz dapat tercover menyertai frequensi suara dari Ganesha. Untuk suara pada rentang frequensi 80 Hz kebawah, digunakan subwoofer 10” dari Audible Physics dengan tipe Avatar. Subwoofer berbahan konus alumunium ini ditempatkan pada bagian bagasi sebelah kiri dengan menggunakan box sealed 1 Cu.

Walaupun struktur Ganesha menyatukan midrange dan tweeter, tapi jalurnya tetap terpisah sehingga system yang digunakan berupa bi-amp. Untuk Ganesha bagian midrange serta midbass Mapletech di drive oleh amplifier Zapco LX 150.6 yang memiliki 6 kanal keluaran. Channel 1 dan 2 untuk midrange, sedangkan channel 3/4 dan 5/6 di bridge untuk menambah daya dari Midbass Mapletech Reference. Sedangkan lini tweeter dari Ganesha di supply oleh amplifier ARC Audio KS 300.4 dan juga sekaligus mendrive subwoofer Avatar 10”.

Rahasia DIY dibalik Sound System Xpander

Ada rahasia terselubung yang ada di balik megahnya suara Xpander ini. “Sumbernya berasal dari DIY DAC, Pre Amp dan Upgrade Amplifier,” ungkap Eddy. “Tapi ini rahasia yaa,” celotehnya lagi. Langsung saja Eddy memperlihatkan peranti mautnya ini, pertama ialah Digital to Analog Converter atau disingkat DAC. Peranti ini Eddy secara khusus langsung dipesan kepada pakarnya yaitu Hadi Soewoyo. Peranti kedua ialah Pre amp dengan menggunakan komponen vacuum tube yang dirangkai oleh Yohanes Yosua. Tidak tanggung-tanggung, vacuum tube menggunakan tipe Sylvania Triple Mica.

Selain kedua perankat DIY itu, satu lagi yang dilakukan Eddy ialah dengan melakukan modifikasi pada kedua amplifiernya, atau dikenal dengan istilah upgrade. Dipercayakan pada Yustinus Sarwo Adiyuanto, Zapco LX 150.6 dan ARC Audio KS 300.4 disulap pada bagian driver final agar frequensi menjadi lebih lebar dan Setting ulang untuk arus listrik sehingga lebih stabil kinerjanya.

Eddy menjelaskan bahwa peranti-peranti DIY tersebut tidak dipajang layaknya amplifier dan Processor, karena tampilannya sederhana dan tidak eye cathing, tapi mempersembahkan peranan yang sangat besar dalam suara.

Secara singkatnya, rangkaian system audio pada expander ini berawal dari head unit Skeleton Android khusus untuk Expander, masuk ke DAC, kemudian ke pre amp lalu ke processor Helix Pro MK2. Dari DSP ini kemudian dibagi-bagi dengan cara system aktif ke kedua amplifier hingga sampai ke speaker.

Rela menghilangkan bangku baris ke tiga

Eddy mempercayakan instalasi mobilnya ini pada workshop E-Sound yang berada di MGK lantai 5. Selama 3 minggu instalasi sound system di Xpandernya diolah sedemikian rupa sehingga tertata dengan rapi dan apik. Dimulai dari peredaman yang menyeluruh untuk menunjang dalam kabin menjadi lebih senyap dari bisingnya suara luar, sehingga management perkabelan.

Seluruh material kabel diambil dari pabrikan Korea dengan brand Audioplus, dari mulai kabel Interconnect, kabel speaker hingga supply. Untuk sentralisasi dan bagian keamanan juga sangat diperhatikan oleh Eddy, fuse box custom disediakan sehingga menambah kerapihan dan tentunya menimbulkan tambahan aroma kosmetik, pasalnya si Fuse Box custom itu dipajang di balik akrilik transparan yang disertai led warna biru selaras amplifier dan processornya.

Satu hal yang menjadi pengorbanan di mobil ini ialah harus rela melepaskan bangku baris ke tiga untuk dapat dipajang amplifier, DSP dan subwoofer. “sekarang Xpander ini sudah buka kendaraan 7 seater lagi, tapi sudah berubah menjadi 5 seater,” ungkap Eddy sambil tertawa. Tapi ada keuntungan dibalik itu, bagasi tampak menjadi lebih luas sehingga leluasa ketika membawa barang-barang.

Bersuara Tenang, lembut dan Mewah

Perpaduan antara speaker concentrik plus DAC DIY plus pre amp vacuum tube memberikan musik dengan nuansa lain yang khas pada Xpander ini. Kesan pertama yang muncul ialah suara megah dan mewah dari semua lagu-lagu yang coba didendangkan dalam system ini. Kesan kedua ialah detil suara, apalagi ketika diperdengarkan suara vocalis dari audiophiles yang langsung menyuguhkan suara warm dan basah. Two tumbs up buat musik-musik ini.

Kemudian beralih kepada lagu-lagu yang lebih enerjik, live dan dipersembahkan pada ruangan yang lebar. Kesan yang ditimbulkan oleh system ini menghasilkan imaginasi yang baik, suasana ruang yang yang terdengar width, walaupun nuansa lembut masih terkesan ada dalam musik live.   

Spesifikasi :

Pemilik. Eddyanto

Mobil. Mitsubishi Xpander Sport 2019

Head Unit. Skeleton Android for Xpander

Speaker.

  • Audible Physics Ganesha Concentric
  • Mapletech Reference Series
  • Audible Physics Avatar 10”

DAC. DIY By Hadi Soewoyo

Preamp. DIY Vacuum tube By Yohanes Yosua

Processor. Helix DSP Pro MK2

Amplifier.

  • Zapco LX 150.6 (upgrade by Yustinus Sarwo Adiyuanto)
  • ARC KS 300.4 (upgrade by Yustinus Sarwo Adiyuanto)

Kabel Interconnect & speaker. Audioplus Korea

Peredam. Ozora

 

Thanks To :

Workshop Instalasi: E Sound MGK lt. 5

DAC : Hadi Soewoyo

Preamp : Yohanes Yosua

Upgrade power amplifier : Yustinus Sarwo Adiyuanto 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here