Amplifier home cinema Marantz punya suara langsam(smooth) dan powerful yang mempesona kami.Tetapi ini tidak cukup untuk membuat jatuh hati pada pandangan pertama.
“What lady is that, which doth enrich the hand of yonder knight?”tanya Romeo, seorang pelayan di kediaman Lord Capulet, dalam hatinya. “Did my heart love till now? Forswear it, sight! For I never saw true beauty till this night.”.
Begitu sangat terpesonanya Romeo akan dara jelita Juliet yang membuatnya langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Ini sepenggal cukilan kisah awal romansa Romeo dan Juliet.
Kekuatan pesona kami akan amplifier home cinema Marantz SR5014 ini memang tidak sekuat terpesonanya Romeo akan Juliet tadi. Apalagi, keduanya sama sekali berbeda cerita di kisah akhirnya. Tetapi, tidak perlu memakan waktu yang lama bagi kami untuk segera dapat mengagumi amplifier ini.
Aroma Persaudaraan
Amplifier ini memang tidak sama persis dengan amplifier juaranya Denon, tetapi mereka berdua seperti punya hubungan yang sangat dekat. Coba anda lihat bagian belakang dari sasisnya. Disana akan bisa ditemukan sejumlah koneksi yang hampir sama pola layout amplifier ini dengan receiver Denon AVR-X3500H.
Dibandingkan dengan model versi terbaru Denon di kelas yang sama dengan amplifier Marantz ini, yakni Denon AVR-X3600H, model Marantz SR5014 ini lebih menarik bila ditinjau dari jumlah channelnya. Begitupun jika dilihat dari sisi harganya, model Marantz ini bermain di 180 Watt perchannel, dan bermain di 7.2 channel, dengan harga hanya 849 Poundsterling (£849).
Tampilan Aneka Fitur
Ada delapan input HDMI, dimana salah satunya ditempatkan di sisi depan untuk memudahkan koneksi. HDMI ini telah didukung dengan HDCP 2.3 yang diperlukan untuk mendukung format 4K Ultra HD. Lalu ada sejumlah fitur lain yakni Dolby Vision, HLG, kemampuan melewatkan sinyal(pass through) HDR10 dan 3D. Model ini juga mendukung eARC (Enhanced Audio Return Channel) yang memungkinkan tersajinya format suara surround yang sifatnya lossless seperti Dolby TrueHD dan Dolby Atmos, dari beragam aplikasi TV yang menggunakan satu kabel HDMI.
Marantz juga memasukkan beberapa input audio digital, dimana dua diantaranya optikal dan yang lainnya, koneksi koaksial. Juga ada 5 input analog, termasuk satu input phono pre-amp untuk mereka yang ingin menghubungkan SR5014-nya ini dengan sebuah pemutar piringan hitam(turntable). Untuk yang ini, anda bisa memakai amplifier ini untuk juga bermain di zona kedua(second zone), dimana untuk zona ini, SR5014 sudah dilengkapi fasilitas playback stereo di ruangan lain saat anda tengah memakai amplifier ini misalnya untuk menonton di zona utama(main zone). Artinya, amplifier ini bisa digunakan sekaligus untuk dua fungsi. Satu menonton film, lainnya mendengar musik, bahkan di dua area berbeda dalam rumah. Misalnya, satunya di ruang keluarga, lainnya di ruang kamar.
Dalam hal teknologi audio, SR5014 ini kompatibel dengan Dolby Atmos dan DTS, seperti teknologi Dolby Atmos Height Virtualization dan DTS Virtual : X. DTS Virtual : X bertujuan untuk menampilkan efek suara dari channel ketinggian(height channel) tanpa perlu menempatkan banyak speaker.
Tak kalah menarik, model ini bisa bermain di jaringan HEOS. Artinya, kita bisa menggunakan receiver ini sebagai sebuah hub untuk multi-room berresolusi tinggi. Dapat digunakan bersama dengan asisten suara (voice assistant) yang anda pilih dengan menghubungkannya ke speaker atau perangkat tertentu dengan sistem yang sudah built in di perangkat ini.
Pilhan Nirkabel
Untuk fungsi streaming nirkabel langsung dari sebuah smartphone, tablet atau laptop, ada fasilitas Bluetooth dan Apple AirPlay2. Di update-annya, juga akan memasukkan sistem transmisi headphone Bluetooth, yang membuat pemakainya bisa menghubungkan sepasang perangkat headphone wireless untuk dapat digunakan secara bersamaan dengan beberapa (sepaket) speaker. Dengan adanya solusi ini, maka level volume tidak perlu lagi dinaikkan terlalu tinggi di ruang utama.
Menu menu ini akan akrab dengan anda, apalagi jika misalnya belum lama ini anda sempat menggunakan sebuah AVR Denon, yakni dalam memakai software. Mengapa? Karena Marantz juga menggunakan software Audyssey yang sama untuk mengeset level channel tiap speaker dengan memakai sebuah mikrofon yang sudah disediakan di boksnya.
Dengar saja suara amplifier Marantz ini selama beberapa menit, dan rasakan bagaimana konsep tuningnya. Anda pasti akan merasakan bagaimana konsep tuning dari Marantz yang mengeset SR5014 ini berbeda dengan model model Marantz sebelumnya. Memang terasakan tidak sangat berbeda, tetapi SR5014 punya penampilan sonik yang khas tersendiri.
Bagi kami, kesan pertama yang terasakan menawan adalah bagaimana smooth-nya suara SR5014. SR5014 juga punya sajian keseimbangan (balance) yang baik. Disini kami tak akan berbicara tentang apakah beberapa frekuensi atas mengalami roll off atau tidak, tetapi terlihat sekali bagaimana Marantz kini sangat serius untuk bisa mencegah tampilan suara yang tajam di ujung ujung musik saat memainkan frekuensi frekuensi tinggi.
Pendekatan seperti ini kian disempurnakan dengan tampilan lower midrange dan respon bass yang punya bodi penuh. Inilah yang cukup dapat membuat sofa kita bergoyang, apalagi kemudian tampilan suara ini dibungkus dengan vokal yang hangat dan memberikan nuansa yang sarat akan nuansa sinematik saat menyajikan soundtrack di film.
Detil dan Tekstur
Suara amplifier ini sangat detil, serta kekuatan dayanya cukup dapat membuat kami terjaga di kursi kami, dengan tampilan nuansa yang baik. Tekstur suara yang kami dengar pun dapat menggambarkan kesan ruang, seperti yang juga tersaji di layar, dengan kesan soundstage yang besar/imersif.
Tetapi ada yang kami rasakan menurun di SR5014, yakni ketika menyajikan suara yang kami katakan smooth tadi, karakter suaranya bisa berubah menjadi karakter yang terkesan melembut (soft). Dalam hal ini bila kami bandingkan dengan ‘sepupu’nya, yakni yang dari Denon di atas tadi, khususnya di model model papan tengahnya, model Marantz ini kurang dapat memiliki tonjokan (punch), presisi dan kelincahan yang menyamai modelnya Denon.
Bagusnya, setelah menemukan kesan suara model Marantz ini yang bisa menampilkan sajian yang smooth tadi, amplifier ini pun tidak terasa fatique (melelahkan telinga). Ini berbeda dengan model model Denon yang kelasnya di bawah model AVR-X3600H atau AVR-X2600H, dimana model model ini tampil lebih tajam dan punya kedinamikan lebih ekspresif.
Melihat SR5014, kita memang tidak sedang melihat adanya lompatan jauh dari Marantz, tetapi juga tidak ingin mengatakan bahwa SR5014 ini membosankan. Model ini tetap masih punya karakter, dan dengan melihat model ini setidaknya kita bisa melihat potret dari model terkini dari sebuah merk yang hingga kini masih dikenal dengan baik citranya.
Jadi, walaupun tidak bisa disamakan dengan kisah Romeo dan Juliet di atas, Marantz SR5014 masih punya satu karakter yang patut dikagumi, yakni direkomendasikan terutama untuk mereka yang mencari sebuah amplifier 7.2 channel yang bertenaga penuh dan penampilan suara yang smooth. Untuk yang ini, seharusnya model ini berada di urutan teratas.
(disadur dari WhatHiFi, edisi Desember 2019)
gt