kontak

 

Whathifi.id – Musik kencang dengan aroma sound quality yang kental hanya untuk dinikmati sendiri.

Biasanya seseorang memasang system Sound Quality Loud atau SQL cenderung untuk dinikmati bersama-sama atau malahan dipastikan untuk show off, berbeda dengan Jazz keluaran tahun 2017 ini, system audio bernuansa sound quality ini di tuning dengan level kekencangan diatas rata-rata dan hanya untuk dinikmati di dalam kabin tanpa basa-basi.

Keinginan dari Ko Aden selaku konsumen dari Simple Audioworkshop yang dipimpin oleh Mul Antono ini dipaksa harus memutar otak untuk mampu menciptakan hasratnya. Tapi dengan pengalaman tinggi, instalatur yang doyan bertik-tok ria dilaman media sosialnya ini dalam sekejap mampu menciptakan struktur system audio sesuai keinginan sang pemilik. “Yang tersulit ialah membuat suara yang balance, tatanan suara sound quality tetap didapatkan, tetapi lebih bertenaga dan tentunya lebih dynamic” ungkap Mul.   

Berbekal Subwoofer Triple Magnet plus Aeroport

Untuk menciptakan tatanan ini, Mul Antono memusatkan rancangannya pada bagian buritan kendaraan, dimana 2 buah subwoofer Prokick triple magnet yang biasanya khusus untuk Sound Pressure Level disematkan. Subwoofer gambot dengan berat masing-masing sekitar 15 kg ini dibenamkan dalam box dengan metode aero port. Disinilah keahlian installer di uji, karena untuk menciptakan suara bass yang depth, solid dan akurat dengan impact yang baik cukup sulit pada box model ini.  

Tenaga untuk menyuplai subwoofer tersebut harus tepat dengan daya yang besar. Maka dari itu amplifier dipercayakan pada Prokick PK-6000D yang mampu memberi daya sekitar 3200 watt pada impedansi 1 ohm. Memang perpaduan yang ‘klop’ antara dua jenis pabrikan prokick. Box dengan kubikasi sekitar 2 Cu/ft menggunakan sistem Aeroport dengan dimensi tabung 8” dan panjang sekitar 50 cm memanjang ke arah luar atas. Corong udara ini sengaja dituning menghadap ke atas agar suara bass di kabin bisa pas menyesuaikan dengan frequency settingan.

Sekedar informasi mengapa disebut aeroport, metode dasar box ini berasal dari model vented / ported atau terdapat lubang udara, hanya saja untuk aeroport corong udara dipasang bukan kebagian dalam box, tetapi mengarah keluar dengan moncong didepannya melebar (flare). Kelebihan dari system ini diyakini akan menambah efisiensi, tetapi sangat susah untuk mendapatkan frequensi suara yang pas.

Speaker belakang bukan untuk Ambience

Untuk mengimbangi dahsyatnya suara bass ini, tim Simple Audioworkshop menyandingkannya dengan 1 set speaker 3 way dari Ground Zero Quatro ditambah speaker 2 way pabrikan German Maestro. Sehingga lini suara untuk lower midbass hingga high frequency bisa terakomodir dengan lengkap. Tenaga yang dibutuhkan untuk mendorong suara dari speaker ini juga memerlukan amplifier dengan daya tinggi, hingga pilihannya jatuh pada amplifier Alpine 4 kanal yang mampu mengeluarkan daya sebesar 150 watt pada setiap kanalnya.

“Tidak hanya sekedar penggunaan produk, placement juga sangat berpengaruh sehingga dispersi suara dapat sesuai dengan harapan pemilik mobil”, tambah Mul. Maka dari itu arah speaker dihadapkan kebagian dalam kabin, speaker belakang ini bukan untuk menciptakan ambience tapi untuk menghasilkan suara dengan kekencangan yang lebih dan prima.

3-way dengan treatment maksimal

Bagian belakang sudah mantap, bagian depan juga tentunya tidak luput dari perhatian untuk dimaksimalkan. Speaker 3 way dari Focal KRX3 dipasangkan pada lengkap di pilar dan doortrim. Pada pilar A kiri kanan sepasang tweeter dan midrange terinstal secara kustom dengan rapi. Penempatannya pun diarahkan dengan penuh perhitungan agar mendapatkan sound stage yang baik. Sedangkan midbass tetap ditempatkan pada dudukan original kendaraan tetapi tetap dengan treatment agar kokoh. “Intinya basik instalasi, struktur mobil diperkuat agar tidak getar dan jalur perkabelan yang rapi sehingga memudahkan dalam melakukan pemasangan perangkat yang lainnya”, ungkap Mul.

By the way, Mul Antono tidak main-main dengan masalah kabel, karena dianggap sebagai urat nadi dari sebuah system. Maka dari itu seperangkat kabel speaker dan interconnect dipercayakan pada produk Procab serta produk dari Domination Air Cor, sedangkan untuk kabel daya menggunakan Momentum 0 AWG sehingga arus stabil. Untuk main source pemutar musik, pilihannya jatuh pada Pioneer 2-Din 5850.

Dari keseluruhan sistem yang ada pada Honda Jazz ini, otak suara bertumpu pada Digital Signal Processor dari EF DSP yang memiliki keluaran 8 kanal sehingga mampu membagi frequency ynag dibutuhkan oleh masing-masing speaker sehingga menghasilkan suara yang diinginkan.

Body gitar nyata dan natural

Jazz dengan mengusung tema keseluruhan Doraemon ini dari luar terlihat imut-imut, tetapi di dalamnya tersembunyi tatanan suara SQ dengan level kekencangan yang lebih, tapi tetap nyaman didengar walaupun di nikmati dengan level volume diatas rata-rata. Awalnya saat pengetesan kita tim What Hifi mendengarkan lagu easy listening penuh nuansa gitar akustik dari Keith Don’t Go – Nils Lofgren. Petikan suara gitar terdengar jelas dan jernih, porsinya pas tidak sampai memekakkan telinga. Begitupun saat nada rendah dari gitar berbunyi plus ketika tangan pemain memukul pada body gitar, bobot suara yang dihasilkan nyata serta body gitar bersuara natural.

Lanjut pada musik dengan beat yang cepat dan dynamic seperti lagu Trance terdengar enrjik dan penuh tenaga. Lagu-lagu yang dipenuhi alat musik elektronik ini mampu membuat kepala bergoyang dan kaki menghentak persis seperti yang diinginkan oleh sang pemilik kendaraan. Begitu masuk pada suara dentuman bass, sama sekali tidak berasa dibelakang namun tertata apik di depan dengan focus.   

    

Spesifikasi :

Honda Jazz 2017 – Pemilik. Ko Aden

Head unit. Pioneer Doble Din 5850

DSP. EF DSP 8 channel

Speaker depan. 3 way Focal KRX3

Speaker belakang. 3 way Ground Zero Quatro plus 2 way German Maestro

Subwoofer. Prokick Triple Magnet 2 pcs

Amplifier depan. Kicker 4 channel

Amplifir belakang. Alpine 4 channel x 150 watt

Kabel speaker. Procab LS15

Kabel RCA. Procab dan Domination Air Cor

Kabel daya. Momentum 0 AWG

Peredam. Zero

Accu. Vision

Thanks To :

Workshop Instalasi: Tim Simple Audioworkshop

Ko Aden & Ko Daniel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here