Bicara vinyl juga bicara kenyamanan. Vinyl mengharuskan Anda berada di ruangan yang sama dengan turntable anda. Dia pun meminta anda berdiri dari tempat duduk Anda lalu berjalan mendekatinya, bila anda memang mau untuk menikmatinya. Tidak adakah jalan lain jalan lain untuk kesana? Bagaimana jika vinyl dapat kita ‘kantongi’? Kami tidak sedang mengajak bicara anda tentang turntable portabel, melainkan bicara tentang menyalin isi piringan hitam menjadi file digital.
Sony PS HX500 ini bisa merekam hingga menjadi file DSD 5.6. Sony menyebutnya sebagai ‘Hi-res turntable’. Maka tak heran bila kita bisa temukan sebuah logo audio beresolusi tinggi pada tubuhnya. Jadi bagaimana cara kerjanya? Turntable ini dilengkapi dengan konverter analog-ke-digital di internalnya. Dan dengan adanya output USB tipe-B, PS HX500 pun bisa dihubungkan ke laptop atau input USB komputer. Dan melalui software perekam audio resolusi tingginya Sony, baik untuk Mac dan Windows, anda dapat merekam vinyl, dimana filenya bisa disimpan sebagai file
WAV (hingga di 24-bit / 192kHz) atau DSD (5.6MHz).
Rega (Planar) 1 Plus sebenarnya adalah turntable Planar 1 yang ditambah dengan phono pre amplifier Rega Foto Mini A2D didalamnya(sudah built in). Kedua model ini adalah produk yang memenangkan Award kami. Rega mengatakan bahwa menyatukan keduanya itu sebenarnya merupakan sesuatu yang alamiah saja. Kami sangat setuju akan pernyataan ini. Di harganya yang £329, Planar 1 Plus cukup jauh bedanya jika kita bandingkan dengan harga Planar 1 (£ 249) sedangkan harga Fono Mini A2D(£90). Ini tentu memberi pandangan kepada kita, mana yang resolusi suaranya lebih bagus. Kami letakkan Planar 1 Plus berdekatan dengan Planar 1. Keduanya nyaris terlihat sama. Planar 1 memakai platter yang sama, dengan tonearm RB 110, cartridge Carbon MM, AC motor synchronous 24v dan plinth yang sama. Jika anda suka akan desain minimalisnya Planar 1(dalam balutan warna putih glossy atau finishing hitam glosi), maka anda pasti tidak akan kecewa dengan yang Plus, karena memang sama desainnya. Proses menyettingnya mudah dan tidak merepotkan. Rega telah menandai dengan tepat dimana posisi counterweight. Jadi tidak perlu menyetel apa apa. Rega tidak hanya sekedar mencomot Fono Mini A2D ini lalu memakunya di bagian bawah dari turntable ini. Fono ini sudah ditweaking : bagian USB telah dicabut seluruhnya, dan ongkos produksi USB ini dialihkan untuk meningkatkan kualitas audio dari phono stage ini. Dan suaranya sangatlah serupa seperti yang ada di Planar 1 bila terhubungkan ke sebuah eksternal Fono Mini A2D. Jadi memang, phono stage ini, mau ditaruh di luar atau di dalam, suaranya sangat mirip. Planar 1 Plus suaranya brilian. Terlihat bersuara tipis ketika langsung dimainkan, tetapi menjadi kian full bodi dan kian lama anda memainkannya dia terasa rhythmicnya.
Audio-Technica AT-LP5 kami
nobatkan sebagai juara. Turntable ini diluncurkan pada tahun 2016 lalu. Dia memadukan sisi engineering yang solid, fitur fitur yang memang berguna dan suara yang hebat. Turntable ini harganya setimpal dengan kelebihannya serta tidak ribet saat dimainkan atau dipasang. Maka, kami tak terlalu heran bila Audio Technica tidak mengubah formula yang menjadikannya juara untuk model AT-LP5x-nya (AT-LP5x terlihat hampir sama dengan model pendahulunya). Pertama-tama, cukup sulit melihat perbedaan yang jelas diantara kedua model ini. Tetapi ada penambahan di sisi pilihan kecepatan, dimana kini ada pilihan 78 rpm dari yang tadinya hanya di 33 dan 45 rpm. Ada juga sebuah cartridge moving magnet baru, yakni ATVM95E. Cartridge ini menampilkan fitur berupa housing yang resonansinya lebih rendah serta sisi mekanik yang diklaim lebih meningkat, yang pada gilirannya dikatakan Audio Technica menghasilkan tidak saja output yang lebih tinggi, tetapi juga suara yang extended dan respon frekuensi tinggi yang lebih terkontrol. Audio-Technica ini mudah untuk diset up. Kami dengan mudah meletakkan platternya di tempatnya, lalu memasang headshell (disini cartridgenya sudah fix) dan mengeset tracking weight serta bias, dan dalam waktu singkat, sekitar 5 menitan, turntable ini sudah siap. Kami pun mulai mendengarkannya dan tak perlu waktu lama untuk menyadari bahwa suara LP5x ini tidak semenarik model-model pendahulunya. Tetapi secara keseluruhan, suaranya masih cukup baik untuk dipertimbangkan sebagai sebuah pemutar dengan pemimpin di kelasnya.
PERBANDINGAN REVIEW | |||
SPESIFIKASI | |||
Turntables | Sony PS HX500 | Rega (Planar) 1 Plus | Audio-Technica AT-LP5x |
Ukuran (W x H x D) | 430 x 104 x 366 mm | 447 x 117 x 360 mm | 450 x 157 x 352 mm |
Berat | 5.40 kg | 4.35 kg | 7.30 kg |
Plus | Artikulasi yang bagus, Mudah digunakan | Suara yang sangat bisa dinikmati, Set up nya sangat mudah | Presentasi terkomposisi, Set up dan pakai mudah |
Minus | Tak ada di harga ini | Tak ada di harga ini | Kurang menarik bila dibandingkan dengan Sony dan Rega |
Suara | |||
Fitur | |||
Konstruksi | |||
Rating | |||
Simpulan | Di harga rendah, Sony ini jadi tawaran menarik. Suaranya bagus dan konstruksinya oke. | Rega punya juga juara lainnya – Planar 1 Plus, memadukan kenyamanan dan kualitas suara. | Ini dek hebat, hanya kurang menarik bila dibanding beberapa kompetitornya. |
Dengan gembira kami ingin
beritahukan, salah satu dari tiga turntable ini akan menjadi yang terbaik. Mereka
semua menyajikan sebuah suara berstandar tinggi yang dikombinasikan dengan fitur menawan dan konstruksinya yang kokoh. Audio-Technica LP5x bisa
dihargai dari permainannya yang aman dengan berkaca pada pendahulunya dengan menambah kecepatan di 78rpm yang mungkin tidaklah seberapa penting untuk anda. Juga adanya cartridge baru yang mudah diupgrade dan ditaruh ke sebuah power supply outboard untuk menyajikan penampilan suara yang lebih improve. Ini semua cukup cukup untuk mendapat lima bintang. Sony bertahan di harga aslinya yang 450 Poundsterling. Ini tentu menarik, jika kita lihat pada penampilannya yang hebat. Pilihannya tinggal kepada faktor selera kita dalam melihat kemampuannya. Dengan level kesonikan yang lebar diantara keduanya, Sony kemudian masuk juga dan ingin menduduki tempat kedua khususnya dengan melihat sisi harganya yang lebih unggul ketimbang Audio Technica. Inilah yang kemudian meninggalkan Rega Planar 1 Plus. Karena deck ini tidaklah dilengkapi
fitur seperti yang ada di Audio- Technica atau Sony – output USB, dan pilihan kecepatannya (speed change)nya manual. Tetapi dalam hal suara, dia yang terbaik dan
pemutar yang sangat baik disisi engineeringnya. Planar 1 Plus menyampaikan paduan ekspresi dinamis, resolusi dan ritmik dimana yang lainnya tidaklah sehebat dia dalam hal diatas. Dia bisa bersuara benar di koneksi rumah ke sebuah system, misalnya dengan micro Denon D-M41DAB, juga bila dengan integrated amplifier Marantz PM6006 UK dan speaker B&W 607 misalnya. Jika memang suara yang anda utamakan, maka pilihan di tempat teratas adalah Rega Planar 1 Plus.
* ( Artikel lengkap bisa Anda baca di edisi cetak WhatHiFi Indonesia Edisi April 2020 )